commit to user
lv Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa Kecamatan Kemalang
merupakan kecamatan dengan luas wilayah terbesar mencapai 7,88 dari luas wilayah Kabupaten Klaten atau seluas 51,66 km
2
. Sedangkan kecamatan dengan luas wilayah terkecil yaitu Kecamatan Klaten Tengah yang hanya
mencakup 1,36 dari keseluruhan luas wilayah Kabupaten Klaten atau seluas 8,90 km
2
. Besarnya luas wilayah diharapkan dapat meningkatkan luas areal panen
jagung di Kabupaten Klaten. Dengan semakin luasnya areal panen jagung diharapkan dapat meningkatkan jumlah produksi jagung, sehingga permintaan
masyarakat akan jagung dapat terpenuhi dengan baik.
2. Keadaan Geografi
Kabupaten Klaten secara geografis berada antara 7
o
32’19” Lintang Utara LU sampai 7
o
48’33” Lintang Selatan LS dan antara 110
o
26
’
14” Bujur Timur BT sampai 110
o
47’51” Bujur Timur BT. Kabupaten Klaten memiliki jarak + 113 km dari kota Semarang yang merupakan ibukota
Provinsi Jawa Tengah. Secara administratif, Kabupaten Klaten memiliki batas-batas wilayah
sebagai berikut: Sebelah Utara
: Kabupaten Boyolali Sebelah Timur
: Kabupaten Sukoharjo Sebelah Selatan
: Kabupaten Gunung Kidul DIY Sebelah Barat
: Kabupaten Sleman DIY
3. Topografi
Wilayah Kabupaten Klaten diapit oleh Gunung Merapi dan Pegunungan Seribu dengan ketinggian antara 76-160 m dpl diatas permukaan laut yang
terbagi menjadi 3 tiga dataran: a. Dataran Lereng Gunung Merapi membentang di sebelah utara, meliputi
sebagian kecil
sebelah utara
wilayah Kecamatan
Kemalang, Karangnongko, Jatinom, dan Tulung.
commit to user
lvi b. Dataran Rendah membujur di tengah, meliputi seluruh wilayah
kecamatan di Kabupaten Klaten, kecuali sebagian kecil wilayah merupakan dataran lereng Gunung Merapi dan Gunung Kapur. Wilayah
datar ini meliputi wilayah kecamatan Manisrenggo, Klaten Tengah, Kalikotes, Klaten Utara, Klaten Selatan, Ngawen, Kebonarum, Wedi,
Jogonalan, Prambanan, Gantiwarno, Delanggu, Wonosari, Juwiring, Ceper, Pedan, Karangdowo, Trucuk, Cawas, Karanganom, Polanharjo.
c. Dataran Gunung Kapur yang membujur di sebelah selatan, meliputi sebagian kecil sebelah selatan Kecamatan Bayat dan Cawas dan
Gantiwarno. Melihat keadaan alamnya yang sebagian besar adalah daratan rendah,
maka daerah Kabupaten Klaten merupakan daerah yang berpotensi di bidang pertanian, di samping penghasil kapur, batu kali, dan pasir merapi yang
bersumber dari sungai yang berasal dari lereng gunung merapi. Ketinggian daerah di Kabupaten Klaten, sekitar 3,72 terletak diantara ketinggian 0-100
meter di atas permukaan laut. Sebanyak 12,76 terletak diantara ketinggian 500-2500 meter di atas permukaan laut. Terbanyak 83,52 terletak diantara
ketinggian 100-500 meter diatas permukaan laut. Kondisi tersebut sesuai untuk pertumbuhan tanaman jagung. Menurut Prabowo 2007, tanaman
jagung tumbuh pada ketinggian antara 1000-1800 m dpl dengan ketinggian optimum antara 50-600 m dpl. Hal tersebut menjadikan Kabupaten Klaten
memiliki potensi untuk pengembangan tanaman jagung.
4. Jenis Tanah
Jenis tanah di Kabupaten Klaten terdiri dari lima macam, meliputi: a. Litosol
Litosol merupakan bahan induk dari kristalin dan batu tulis, ada di daerah Kecamatan Bayat. Tanah litosol merupakan tanah yang beraneka sifat dan
warnanya, produktivitasnya rendah dan biasanya merupakan tanah pertanian yang kurang baik atau padang rumput.
b. Regosol Kelabu
commit to user
lvii Regosol kelabu merupakan tanah yang bersifat netral sampai asam dengan
warna putih coklat kekuning-kuningan, coklat atau kelabu. Produktivitasnya sedang sampai tinggi dan biasanya digunakan untuk
pertanian dan perkebunan. Tanah regosol kelabu berupa bahan induk abu dan pasir vulkanis intermediant, terdapat di Kecamatan Klaten Tengah,
Klaten Utara, Klaten Selatan, Ngawen, Kalikotes, Kebonarum, Trucuk, Cawas, Pedan, Karangdowo, Ceper, Juwiring Wonosari, Delanggu,
Polanharjo, Tulung, Jatinom, Karanganom, dan Kemalang dan Jogonalan.
c. Grumusol Kelabu Tua Grumusol kelabu tua merupakan tanah yang agak netral berwarna kelabu
sampai hitam, produktivitasnya rendah sampai sedang dan biasanya untuk pertanian atau perkebunan. Bahan induk tanah grumusol kelabu tua berupa
abu dan pasir vulkan intermediant, terdapat di daerah Kecamatan Bayat dan Cawas sebelah Selatan.
d. Kompleks Regosol Kelabu dan Kelabu Tua Kompleks regosol kelabu dan kelabu tua merupakan bahan induk yang
berupa batu kapur, terdapat di daerah Kecamatan Klaten Selatan dan Kebonarum.
e. Regosol Coklat Kelabu Regosol coklat kelabu merupakan bahan induk yang berupa abu dan pasir
vulkan intermediant, terdapat di daerah Kecamatan Kemalang, Menisrenggo, Prambanan, Jogonalan, Wedi, Kebonarum dan
Karangnongko.
Keragaman jenis tanah di Kabupaten Klaten akan berpengaruh terhadap keragaman komoditi pertanian yang diusahakan masyarakat Kabupaten
Klaten. Masing-masing komoditi pertanian memiliki syarat tumbuh yang berbeda. Hasil yang baik akan diperoleh jika kondisi dan jenis tanah yang
digunakan sesuai dengan syarat tumbuhnya. Sebagian besar wilayah di Kabupaten Klaten memiliki jenis tanah
regosol kelabu yang merupakan tanah yang bersifat netral sampai asam, dimana tanah ini memiliki potensi untuk pembudidayaan jagung. Menurut
Purwono dan Hartono 2008, keasaman yang baik bagi pertumbuhan jagung antara 5,6-7,5. Pada tanah yang memiliki pH kurang dari 5,5 tanaman jagung
tidak dapat tumbuh maksimal karena keracunan ion alumunium.
5. Keadaan Iklim