Validitas Tes Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

Siti Herlina,2015 MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI KELAS V SDN UMBUL TENGAH 1 KOTA SERANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dianggap ahli dalam hal ini. Adapun validator yang menguji kevalidan instrument tes ini adalah dosen pembimbing dan guru kelas V SDN Umbul tengah 1.

a. Validitas Tes

Arikunto 2010, hlm. 211 menyatakan bahwa “suatu instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Suatu instrument juga dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat”. Instrument atau alat evaluasi yang dimaksud dalam hal ini adalah soal-soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis. Untuk mengetahui validitas muka dan validitas isi, dilakukan dengan pertimbangan judgement dari para ahli atau orang yang dianggap ahli dalam hal ini, salah satunya adalah dosen pembimbing. Pada penelitian ini validitas soal dimulai oleh validator yang merupakan dosen pembimbing dan wali kelas V SDN Umbul Tengah 1. Adapun kriteria dalam pengujian validitas soal ini terdiri dari dua yaitu validitas soal pretes dan postes. 1 Validitas Muka Suherman 2001, hlm. 132 mengatakan bahwa “validitas muka yaitu keabsahan susunan kalimat atau kata-kata dalam soal sehingga jelas pengertianya atau tidak menimbulkan tafsiran lain”. Jadi, suatu soal dapat dikatakan valid dari segi validitas muka apabila soal tersebut memiliki kejelasan dari segi bahasa atau redaksional sehingga maksud dari soal tersebut dapat dipahami oleh siswa. Untuk mendapatkan soal yang sesuai dengan validitas muka, pembuatan soal dilakukan dengan bimbingan dari pembimbing dan dilakukan berdasarkan pertimbangan judgement dari orang yang dianggap ahli dalam hal ini, diantaranya adalah dosen pembimbing dan wali kelas V SDN Umbul tengah 1. 2 Validitas Isi Validitas isi membuktikan tentang ketepatan atau kesesuaian tes tersebut ditinjau dari materi yang diajukan, kesesuaian materi soal dengan indikator, kesesuaian butir soal dengan tingkatan kognitif siswa, dan kesesuaian materi dengan tujuan yang ingin dicapai atau dalam hal ini adalah aspek kemampuan pemecahan masalah matematis. Sama halnya dengan validitas muka, dalam pengujiannya dilakukan berdasarkan judgement dari pembimbing dan guru kelas SDN Umbul Tengah 1. Adapun hasil pertimbangannya yaitu sebagai berikut. Siti Herlina,2015 MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI KELAS V SDN UMBUL TENGAH 1 KOTA SERANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1 Hasil Pertimbangan Validitas Muka No. Soal Valid 1 atau Tidak Valid 0 Komentar dan Saran Perbaikan 1. Perbaiki redaksi yang ada pada soal agar mudah dipahami oleh siswa serta tambahkan gambar pada setiap soalnya agar lebih jelas dan menarik. 2. 3. 4. Tabel 3.2 Hasil Pertimbangan Validitas Isi No. Soal Valid 1 atau Tidak Valid 0 Komentar dan Saran Perbaikan 1. 1 Isi soal sudah sesuai dengan materi dan indikator kemampuan pemecahan masalah 2. 1 3. 1 4. 1 Berdasarkan hasil pertimbangan tersebut di atas, dapat dilihat bahwasanya untuk validitas muka masih terdapat kesalahan disetiap soal Akan tetapi untuk validitas isi sudah baik. Maka, atas hasil pertimbangan tersebut, untuk soal-soal yang masih salah dilakukan perbaikan sesuai dengan saran yang diberikan validator, sehingga soal menjadi valid.

b. Reliabilitas Tes

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Penerapan Model Siklus Belajar (Learning Cycle) dengan Media Flashcard untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA pada Siswa Kelas V SDN Mangkangkulon 01

0 25 482

PENGARUH PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING (BBL) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA KONSEP DAUR AIR: Penelitian Eksperimen dikelas V SDN Umbul Tengah 1 Kecamatan Taktakan Kota Serang.

0 0 43

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KONSEP TEKNOLOGI KOMUNIKASI DI KELAS IV SDN UMBUL TENGAH 1 KECAMATAN TAKTAKAN KOTA SERANG.

0 0 34

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN SIKAP MATEMATIS SISWA : Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas V SDN Inpres Lembang dan SDN Mekarwangi di Kecamatan Lembang.

0 1 70

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, INTELLECTUAL) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI UMBUL TENGAH 1 TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 2 32

PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR KELAS V (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Pelandakan I dan SDN Karang Mulya Kecamatan Kesambi Kota Cirebon).

0 1 37

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMA: Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Bandung.

0 2 43

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR :Studi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN di Kota Bandung.

0 0 46

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN GUGUS DIPONEGORO KABUPATEN PATI

0 0 72