1.3. Tahapan Persalinan
Menurut Simkin 2007, persalinan dibagi menjadi tahapan yang
berbeda-beda menurut perubahan fisiologis yang terjadi.
1. Prapersalinan kontraksi belum berkembang
Menyebabkan pematangan, pendataran, dan gerak ke depan dari leher rahim, berakhir saat kontraksi berkembang menjadi lebih panjang
dan lebih dekat jaraknya. 2.
Kala satu dilatasi dimulai dengan berkembangnya kontraksi dan berakhir saat leher rahim membuka penuh. Saat persalinan sudah dimulai, kontraksi
akan berkembang dan leher rahim melebar. Pada kala satu persalinan, normalnya berlangsung antara dua sampai dua puluh empat jam. Lama rata-
rata dari kala untuk primipara adalah dua belas dan setengah jam, untuk multipara adalah tujuh jam dan dua puluh menit. Persalinan pertama
umumnya lebih lama dari persalinan berikutnya. Kala satu persalinan dibagi menjadi tiga fase: laten, aktif dan
transisi. Fase-fase ini menjadi makin singkat dan intensif sewaktu persalinan makin berkembang.
a Tahap laten
Tahap laten merupakan tahap yang paling panjang dari kala satu, dimana kontraksi singkat, tidak begitu kuat, dan jaraknya panjang
dibanding selama tahap berikutnya. Selama tahap ini, leher rahim akan menipis dan melebar kira-kira 4 cm.
Universitas Sumatera Utara
b Tahap aktif
Saat tahap laten mendekati akhir, pola persalinan akan berubah. Kontraksi menjadi lebih sakit, sulit ditahan, dan berlangsung selama
satu menit atau lebih dengan jarak semakin dekat, tiga sampai lima menit. Saat masuk tahap aktif, dilatasi biasanya terjadi makin cepat
dan mendapatkan dilatasi lebih besar dari setiap kontraksi yang kuat dan nyeri.
c Tahap transisi
Tahap peralihan mewakili puncak dari kesulitan dalam persalinan, tidak saja karena rasa sakitnya lebih hebat, tetapi karena
pada saat ini kontraksi menjadi semakin lama dan semakin dekat jaraknya, selain tekanan pada panggul yang semakin kuat dan tanda-
tanda fisik atau emosional yang semakin intensif. Kontraksi dapat berlangsung selama 90-120 detik dengan waktu istirahat hanya 30
detik. 3.
Kala dua turun dan lahir dimulai saat leher rahim membuka penuh dan berakhir saat bayi lahir. Sesudah pembukaan sempurna dan tahap peralihan
berakhir, kala dua persalinan akan dimulai. Serangkaian peristiwa yang baru akan dimulai: bayi perlahan-lahan meninggalkan rahim, berotasi di
dalam panggul, turun melalui vagina, dan lahir. Kala dua berlangsung selama lima belas menit sampai lebih dari
tiga jam. Untuk primigravida, waktu rata-ratanya adalah satu setengah jam
Universitas Sumatera Utara
sampai dua jam. Kala dua untuk multigravida biasanya lebih cepat dari kelahiran anak pertamanya.
Kala dua dapat dibagi menjadi tiga tahap: tahap laten istirahat, tahap aktif penurunan, dan peralihan penipisan dan pelahiran.
Semangat yang tinggi, sedikit rasa nyeri, dan perkembangan perlahan merupakan karakterisitik dari tahap laten pada kala satu maupun kala dua.
Tahap aktif ditandai dengan kontraksi yang intensif dan perkembangan yang baik. Sementara tahap peralihan baik untuk kala satu maupun dua
ditandai dengan sensasi yang kuat dan kebingungan mengenai apa yang harus dilakukan.
a. Tahap laten istirahat
Tahap laten istirahat dari kala dua ditandai dengan menjadi tenangnya aktivitas rahim.
b. Tahap aktif penurunan
Selama tahap aktif dari kala dua, ibu yang melahirkan menjadi siaga karena bayi bergerak turun dan merasakan kontraksi
yang kuat serta desakan yang tak terelakan untuk mengejan. Kepala bayi meregangkan vagina dan menekan dinding anus.
Dengan makin berkembangnya tahap aktif, perineum akan menggembung, labia membuka, dan vagina membuka sewaktu
kepala bayi turun dengan setiap gerak menekan ke bawah. Diantara penekanan ini, vagina akan menutup sebagian dan kepala bayi
Universitas Sumatera Utara
masuk kembali. Bayi bergerak makin ke bawah dan kepalanya menjadi makin jelas terlihat.
c. Tahap peralihan penipisan
Tahap ketiga dari kala dua adalah tahap peralihan atau crowning, dimana bayi melewati bagian dalam ke bagian luar
tubuh. Tahap ini dimulai ketika kepala bayi mulai muncul tidak lagi tertarik ke belakang diantara gerak menekan ke bawah. Tahap
ini meliputi peregangan maksimal dari lubang vagina yang ditandai dengan sensasi panas dan menyengat. Tekanan ke bawah yang kuat
pada saat ini akan menambah rasa sakit dan kemungkinan terjadinya robekan yang serius dari vagina atau perineum.
Kepala bayi muncul dengan kulit berwarna abu-abu kebiruan dan basah, pertama-tama bagian atas kepala sampai
telinga, kemudian alis dan mukanya. Sesudah kepala keluar, bayi berputar ke samping. Ini memungkinkan bahu meluncur dengan
mudah melalui panggul. Begitu bahu keluar, bagian tubuh bayi lainnya akan keluar dengan cepat.
4. Kala tiga pelahiran plasenta dimulai dengan lahirnya bayi dan berakhir
dengan keluarnya plasenta. Kala tiga merupakan bagian paling singkat dan paling tidak menyakitkan dari semuanya, dimulai dengan kelahiran bayi
dan berakhir saat plasenta dilahirkan. Tahap ini berlangsung selama sepuluh sampai tiga puluh menit.
Universitas Sumatera Utara
5. Kala empat pemulihan dimulai sesudah plasenta keluar dan berakhir satu
atau beberapa jam kemudian saat kondisi ibu menjadi stabil. 2. Konsep Kecemasan
2.1. Pengertian Kecemasan