Faktor-faktor yang Mempengaruhi Reaksi terhadap Stres

2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Reaksi terhadap Stres

Seringkali dalam kehidupan sehari-hari ditemui orang-orang yang memiliki reaksi yang berbeda terhadap stres yang sama. Menurut Lazarus 1976 dalam Melly 2008 hal ini terjadi karena stres yang dialami tidak hanya bergantung pada kondisi eksternal tetapi juga karekteristik individu. Reaksi seseorang terhadap stres yang dihadapinya dipengaruhi beberapa faktor Sarafino, 2006. Faktor-faktor tersebut antara lain: 1 Pengalaman awal dengan stres Reaksi stres pada umumnya tidak akan terlalu kuat ketika seseorang pernah mempunyai pengalaman terhadap stres. Ada studi yang mengatakan bahwa pengalaman awal terhadap stres dapat memberikan efek ke masa yang akan datang. 2 Kehadiran stres lain Diasumsikan bahwa kehadiran suatu sumber stres ternyata tidak hanya menimbulkan reaksi terhadap sumber stres itu sendiri tetapi juga membuat Individu menjadi lebih mudah terganggu oleh sumber stres yang lain. 3 Intensitas dan lamanya stres Semakin kuat dan semakin lama stres itu berlangsung maka reaksi yang muncul juga akan semakin serius. Kematian atau kehilangan seseorang merupakan contoh stres yang kuat dan berlangsung lama, yang dapat memunculkan reaksi yang serius misalnya dapat mengalami depresi. 4 Faktor perkembangan Manusia memiliki perbedaan secara psikologis pada umur dan tingkatan perkembangan yang berbeda. Sama halnya dengan dampak stres yang akan berbeda pada umur dan tingkat perkembangan yang berbeda pula. 5 Prediksi dan kontrol Kemampuan tiap individu untuk memprediksi atau mengontrol situasi stres merupakan faktor yang mempengaruhi perbedaan individu dalam bereaksi Universitas Sumatera Utara terhadap stres. Kejadian yang sudah dapat diprediksi dan dapat dikontrol, biasanya memberikan dampak stres yang lebih rendah terhadap individu daripada kejadian yang tidak dapat diprediksi dan tidak dapat dikontrol. 6 Dukungan sosial social support Adanya dukungan sosial dan hubungan yang baik dengan teman atau keluarga merupakan salah satu faktor yang turut mempengaruhi perbedaan reaksi individu terhadap stres. Individu yang hidup sendirian ataupun yang mempunyai masalah dengan anggota keluarganya cenderung memperlihatkan reaksi berupa tingkah laku menyimpang dibandingkan dengan individu yang hidup bersama keluarga dan mendapat dukungan sosial. 7 Person variable in reactions to stress Semua karakteristik pribadi individu penting dalam menentukan respon seseorang terhadap stres person variable. Karakteristik-karakteristik itu terdiri dari: a Faktor kognitif Lazarus 1993 dalam Santrock 2003 menggunakan istilah penilaian kognitif untuk menggambarkan interpretasi individu terhadap kejadian-kejadian dalam hidup mereka sebagai sesuatu yang berbahaya, mengancam, atau menantang dan keyakinan mereka apakah mereka memiliki kemampuan untuk menghadapi suatu kejadian dengan efektif. b Karakteristik kepribadian Karakteristik kepribadian yang muncul sangat berperan penting dalam mempengaruhi konsekuensi kesehatan dari stres yang disebut dengan pola tingkah laku Tipe A. Pola tingkah laku Tipe A adalah pola tingkah laku yang ditandai dengan sikap yang sangat kompetitif, mudah marah, tidak sabar, sikap bermusuhan, terlalu bekerja keras dan selalu terburu-buru seperti dikejar waktu. Universitas Sumatera Utara c Perbedaan gender dalam respon terhadap stres Menurut Davis 1999 dalam Sarafino 2006, wanita umumnya memiliki stresor lebih banyak dibanding pria. Wanita lebih mudah mengalami kecemasan, depresi dan gangguan tidur, namun akan kembali membaik setelah peristiwa itu sudah berlalu. Sedangkan pria membutuhkan waktu yang lebih lama untuk kembali membaik meskipun peristiwa itu telah berlalu Earle, 1999 dalam Sarafino, 2006. d Perbedaan gender dalam keuntungan dari pernikahan benefits of marriage Menikah menguntungkan bagi pria dan wanita, tetapi lebih menguntungkan bagi kaum pria. Alasannya yaitu: 1 pria cenderung untuk lebih percaya kepada pasangan mereka dalam hal dukungan sosial untuk menahan mereka dari pengaruh stres, 2 wanita lebih ingin mendesak pasangan mereka untuk lebih menjaga kesehatan. e Fight-or-flight dan Tend-and-befriend Fight-or-flight merupakan respon yang diberikan dalam bentuk tindakan ‘lari’ atau ‘hadapi’. Biasanya ini ditunjukkan oleh kaum pria. Sedangkan pada wanita adalah ‘tend-and-befriend’, yaitu sikap ‘melindungi’ atau ‘menjadi teman bagi orang lain’. f Perbedaan etnis Anggota kelompok rassuku minoritas yang berada pada suatu masyarakat akan mengalami stres lebih tinggi daripada kelompok mayoritas. Menurut Clark 1999 dalam Sarafino 2006 kelompok minoritas mempunyai banyak tekanan atau peristiwa yang menyebabkan mereka stres. Universitas Sumatera Utara 2.2 Remaja 2.2.1 Pengertian Remaja