Latar Belakang Gambaran Stres pada Mahasiswa Tahun Pertama Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bagaimanapun bijaksananya, cerdasnya seseorang, suatu waktu pasti pernah dan akan berhadapan dengan keadaan-keadaan yang disebut frustrasi, kehilangan, perubahan, dan konflik Sarafino, 2006. Keadaan ini disebut sebagai stresor, yaitu sesuatu yang berpotensi menyebabkan reaksi stres Greenberg, 2002. Stres telah diteliti sejak tahun 1974 oleh Hans Selye, yang menyatakan stres sebenarnya adalah kerusakan yang dialami tubuh akibat berbagai tuntutan yang ditempatkan padanya Santrock, 2003. Menurut Omizo 1988 dalam Santrock 2003, banyak stresor yang dialami remaja terjadi secara terus-menerus, setiap harinya. Tekanan akademis dan kompetisi, tujuan karir dan pendidikan yang lebih tinggi, tekanan dari teman sebaya, harapan dari orang tua seringkali memerlukan dilakukannya penanganan stres dan adaptasi oleh remaja. Pada banyak kasus, ditemukan bahwa ada lebih dari satu stres yang muncul dalam suatu masa dikehidupan remaja. Para peneliti menemukan bahwa ketika beberapa stres digabung, efeknya pun akan semakin berlipat ganda. Sejalan dengan suatu penelitian oleh psikiater Michael Rutter 1979 dalam Santrock 2003 anak laki-laki dan perempuan yang mengalami dua stres kronis dalam kehidupannya memiliki kecendrungan empat kali lebih besar untuk memerlukan pelayanan psikologis dibandingkan mereka yang menghadapi satu stres kronis. Penelitian pada remaja di Amerika Serikat menunjukkan bahwa terdapat tiga kategori utama sumber stres yang mereka alami, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan akademik, diri sendiri, dan hubungan interpersonal Burnett Fanshawe, 1997. Mahasiswa baru merupakan status yang disandang oleh mahasiswa di tahun pertama kuliahnya. Memasuki dunia kuliah merupakan suatu perubahan besar pada hidup seseorang termasuk transisi dari seorang senior di Sekolah Menengah Atas Universitas Sumatera Utara SMA menjadi mahasiswa baru di Perguruan Tinggi PT Santrock, 2003. Greenberg 2002 secara khusus merangkum penyebab stres pada mahasiswa yang memasuki perkuliahan setelah lulus dari SMA, yaitu perubahan gaya hidup, nilai, jumlah mata kuliah yang diambil, masalah pertemanan, cinta, rasa malu, dan kecemburuan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yoyo Suhoyo, Ova Emilia, dan Tridjoko Hadianto 2006 pada mahasiswa tingkat profesi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, dari 204 mahasiswa ditemukan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna tingkat stres akademik pada mahasiswa tingkat profesi tahun pertama dan mahasiswa tingkat profesi tahun kedua, tetapi ada perbedaan yang bermakna tingkat stres sosial dan stres personal. Sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Towbes Cohen 1996 dalam Ross 1999 menyatakan bahwa mahasiswa tahun pertama memiliki tingkat stres lebih tinggi dibandingkan mahasiswa lainnya, hal ini karena mahasiswa tahun pertama harus menyesuaikan diri jauh dari rumah untuk pertama kalinya, ingin memperoleh prestasi akademis yang tinggi, dan harus menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang baru. Dari latar belakang yang telah dijabarkan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian sehubungan dengan gambaran stres yang dialami oleh mahasiswa tahun pertama Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara FK USU. Universitas Sumatera Utara

1.2 Rumusan Masalah