Pendidikan Pekerjaan TINJAUAN TEORITIS

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real sebenarnya. 4. Analisis Analysis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu dengan lain. 5. Sintesis Syntesis Menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakan atau menghubungkan bagian- bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. 6. Evaluasi Evaluation Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan kemampuan justifikasi atau penelitian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang telah ada Notoatmodjo, 2003.

2.2. Umur

Menurut gibson 1987 merupakan variabel individu yaitu semakin bertambah umur seseorang akan bertambah kedewasaannya dan akan berpikir dan semakin banyak menyerap pengetahuan dan hal-hal yang mempengaruhi keputusan.

2.3. Pendidikan

Tingkat pendidikan mempunyai hubungan yang erat denga faktor sosial, ekonomi, perilaku demografi seperti pendapat, gaya hidup dan status kesehatan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang mempengaruhi tingginya tingkat intelegensinya. Pendidikan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang untuk lebih mudah menerime ide-ide baru Notoatmodjo, 2003. Universitas Sumatera Utara Pendidikan berpengaruk secara tidak langsung melalui pengingatan status sosial dan kedudukan seorang wanita, peningkatan pilihan mereka terhadap kehidupan serta menyatakan pendapat. Dan wanita yang tidak berpendidikan tidak mudah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang profesional dibanding yang berpendidikan. Karena manfaat pelayanan kesehatan tersebut tidak disadari sepenuhnya atau karena takut terhadap pelayanan kesehatan yang masih jauh dianggap asing. Erica Royston, 1994, hal 52-54 Kekerasan dalam rumah tangga bukan saja terjadi pada kelompok berpendidikan dan berpenghasilan rendah, namun kasus kekerasan terjadi dikelompok berpendidikan menengah keatas Ahmad Chusairi, 2006, hal 2.

2.4. Sumber Informasi

Informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu, atau hasil dari pengolahan data secara prinsip memiliki nilai atau value yang lebih dibandingkan data mentah Diknas, 1996. Sumber informasi adalah segala sesuatu yang menjadi perantara dalam penyampaian informasi, merangsang fikiran dan kemampuan Kamus Besar Bahasa Indonesia, bebarapa sumber informasi yang ada diantara masyarakat antara lain : 2.4.1. Media Cetak Terdiri dari brooklet sep[erti buku, kaflet, flyer selebaran flip chart, rubric atau tulisan pada surat-surat kabar atau majalah, dan poster yang biasanya ditempel ditembok, tempat-tampat umum, atau kendaraan umum Notoadmodjo, 2003. 2.4.2. Media Elektrionik Terdiri dari : televisi, radio, slide dan film strip Notoatmoodjo, 2003 2.4.3. Media Papan Universitas Sumatera Utara Papan atau billboard yang dipasang ditempat-tempat umum dapat diisi dengan informasi-informasi yang akan disampaikan kepada masyarakat media papan ini juga mencakup pesan-pesan yang ditulis pada lembaran seng yang ditempel pada kendaraan umum Notoatmodjo, 2003.

2.4.4. Teman atau Keluarga

Teman atau keluarga dapat menjadi sumber informasi yang menyampaikan informasi berdasarkan pengalamannya ataupun pengetahuan yang didapatnya. Keberadaan media informasi berhubungan erat dengan komunikasi massa yang sangat berpengaruh dalam peningkatan pengetahuan dan pemahaman seseorang tentang kesehatan komunikasi massa merupakan interaksi yang berjalan secara tidak langsung melalui suatu media yang sifatnya satu arah dengan sasaran adalah massa.

2.5. Pekerjaan

Kurniati 1998 menyatakan kekerasan paling tinggi yang menimpa perempuan adalah wanita yang sudah berkeluargas. Perbedaan dan pembagian gender juga membuat kaum perempuan bekerja lebih keras dan lebih lama Doubel Burden. Bagi perempuan yang bekerja, selain bekerja ditempat kerja mereka juga masih harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Dampak lainnya terjadinya kekerasan dan penyiksaan terhadap kaum perempuan, baik secara fisik maupun mental. Berbagai bentuk pelecehan mental akibat perbedaan gender. Meskipun pekerjaan ibu jelas berguna dianggap sebagai pekerjaan demi cinta. Karena itu “gratis” dalam hal ini, urai Arief, perempuan adalah orang terutama menjadi korban karena perempuan yang terutama harus memelihara keluarga Ahmad Chusairi, 2006. Kurangnya pengetahuan ibu tentang kekerasan terhadap perempuan lebih banyak ditemukan pada ibu rumah tangga atau pada ibu yang tidak bekerja. Hal ini disebabkan ibu kurang mengetahui dampak kekerasan dan akibatnya, khususnya akibat pada kesehatan reproduksinya Universitas Sumatera Utara karena si ibu beranggapan bahwa seorang ibu rumah tangga jika mendapat kekerasan dalam hidupnya adalah hal biasa. Bekerja bagi perempuan yang bersuami tentu berbeda artinya dengan perempuan yang harus menjadi tiang keluarga. Beban yang disanggah tentu lebih berat dirasakan oleh perempuan yang mencari nafkah sendirian. Jasil penelitian bekerja, punya kaitanna yang sangat erat dengan kelas sosial dimana mereka berada. Perempuan yang paling risau akan kesuksesan cenderung berasal dari keluarga menengah keatas, dimana ayah mereka berhasil dan ibu mereka tak perlu bekerja secara terikat dan profesional. Situasi ini kerap kali menjadi tempat dominan tindak kekerasan terjadi Ahmad Fauzi, 06-08-2006.

2.6. Kekerasan Dalam Rumah Tangga