Ancaman Terkait Dengan Pembangunan Rumah Ibadah

38

g. Ancaman Terkait Dengan Pembangunan Rumah Ibadah

Pada penjelasan sebelumnya, disebutkan betapa agama Islam begitu dianggap penting oleh para pemeluknya, sehingga kegiatan yang dilakukan oleh umat agama lain sering dianggap sebagai suatu bentuk ancaman terhadap Islam. seperti kasus pembangunan rumah ibadah agama lain yang disampaikan oleh seorang peserta. Adanya pembangunan gereja dan vihara yang disebutkan oleh peserta tidak sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah. Sehingga peserta berusaha menghalangi proses pembangunan rumah ibadah tersebut karena menurut peserta pembangunan gereja tersebut dilakukan ditengah- tengah perkampunan muslim. Meskipun peserta sudah berusaha untuk menghalangi proses pembangunan rumah ibadah tersebut, proses pembangunan tetap berjalan sehingga menimbulkan kebuntuan bagi kelompok muslim tertentu, dan berujung kepada niat untuk menghancurkan rumah ibadah. Terlihat pada kutipan perkataan peserta berikut: “Sekarang di langkat ada lima gereja yang sedang mereka bangun. Terus-terusan dan satu vihara. Yang notabene belum ada rekomendasi dan izin persyaratan apapun sesuai dengan PBN dua menteri. Itu berulang kali kami hambat supaya tidak terjadi bangunan itu. Tapi ternyata bangunan itu terus berjalan. Kami perintahkan untuk melengkapi persyaratan mereka juga tidak mau. Mereka jalan terus. Ustad Reza, ketua FPI Langkat berkali-kali minta ke saya untuk menghancurkan bangunan itu. Pertanyaannya kalau ini kita lakukan apakah kita disebut teroris juga? Padahal mereka membangun di tengah perkampungan juga Islam yang mereka disitu hanya 6 kepala keluarga, 15 jiwa, persyaratan PBN tidak terpenuhi 60 90, tidak ada rekomendasi apapun dari FKUB dan sebagainya. Tapi mereka paksaan terus.: FGD.B.1.828 Peserta menyatakan bahwa pihak umat Kristen berusaha untuk membangun gereja di Langkat. Hal ini dianggap ancaman oleh peserta karena Universitas Sumatera Utara 39 tanah Langkat merupaka serambi Mekahnya Sumatera Utara. Peserta menyebutkan Langkat sebagai jembatan antara Aceh dan Sumatera Utara. Peserta berpendapat bahwa kemungkinan kedepan pembangunan gereja di Langkat akan meningkat jika ada perubahan peraturan dari pemerintah soal pembangunan rumah ibadah. Pernyataan peserta sesuai dengan kutipan berikut: “Kalau ini dibatalkan maka prediksi saya kedepan, sasaran tembak pertama adalah bumi Langkat. Langkat di situ ada basis Islam yaitu Tuan Guru Babussalam. Kalau ini mereka hancurkan, mereka akan bangun gereja di langkat. Kenapa mereka mau bangun gereja di Langkat? Karena Langkat adalah serambi Mekkahnya Sumatera Utara, jembatan antara Aceh dan Suatera Utara. Kalau nanti dibatalkan PBN dua menteri kami tidak sanggup menghambatnya, maka mungkin lima tahun kedepan puluhan gereja akan bertambah di Langkat. Sekarang saja dalam tahun ini mau bertambah lima. Tapi kami masih hambat yang empat. Namun yang empat ini masih terus jalan. Ha ini persoalan.” FGD.B.1.876

h. Kristenisasi