Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Definisi Operasional

26

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian menggunakan metode penelitian asosiatif kausal sebab akibat dengan pendekatan kuantitatif. Perumusan masalah dengan penelitian asosiatif adalah menghubungkan dua variabel atau lebih Erlina, 2011. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti. Tujuan penelitian asosiatif adalah melihat apakah ada pengaruh dan seberapa besar pengaruh dari sebab akibat atau dari variabel independen dan dependen penelitian. Penelitian kuantitatif ini akan melihat hubungan variabel terhadap objek yang diteliti dan lebih bersifat sebab akibat kausal, sehingga dalam penelitiannya ada variabel independen dan dependen Sugiyono, 2013.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian untuk melengkapi data pembahasan dan pemecahan permasalahan pada rumusan masalah maka lokasi penelitian di Kantor Dispenda Kota Padangsidimpuan, Jalan Jend. Abdul Haris Nasution Palopat Pijorkoling. Penelitian dilakukan pada bulan November 2015. Universitas Sumatera Utara 27

3.3 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah menjelaskan karakter dari obyek ke dalam elemen yang dapat diobservasi sehingga suatu konsep dapat diukur di dalam penelitian Erlina, 2011 : 48. Tujuan dari definisi operasional adalah memberikan kejelasan akan variabel-variabel yang dipakai dalam penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitin ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi Akuntansi dan Internal Control dan variabel terikatnya adalah Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Penelitian ini menggunakan metode angket yaitu menyebarkan pertanyaan kuesioner, adapun kuesioner mengenai Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 10 item pertanyaan yang penulis adopsi atau secara keseluruhan tidak ada perbedaan kuesioner dari peneliti sebelumnya Fajar, 2010, kuesioner mengenai Internal Control terdiri dari 9 item pertanyaan yang diadopsi dari peneliti sebelumnya Desmiawati dan Nur Azlina, 2012,dan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah terdiri dari 11 item pertanyaan yang diadopsi dari peneliti sebelumnya Fajar, 2010. Skala yang digunakan adalah Skala Rasio berbentuk Likert untuk semua variabel, dimana peneliti akan memberikan 5 pilihan jawaban yang berbeda, yaitu sangat setuju dengan 5 poin, setuju dengan 4 poin, kurang setuju dengan 3 poin, tidak setuju dengan 2 poin, dan sangat tidak setuju untuk 1 poin. Universitas Sumatera Utara 28 Definisi operasional dan pengukuran variabel dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel Defenisi Operasional Indikator Skala Pengukuran Sistem Informasi Akuntansi X 1 Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang berinteraksi secara harmonis agar menghasilkan informasi akuntansi keuangan dan manajemen secara terstruktur. 1. Prosedur pencatatan transaksi dilakukan berdasarkan standar pencatatan akuntansi pada umumnya 2. Pembuatan laporan keuangan dan dilaporkan secara periodik 3. Kesesuaian sistem akuntansi keuangan yang digunakan sudah memenuhi Standar Akuntansi Pemerintahan SAP Rasio Internal Control X 2 Internal Control adalah suatu kebijakan, prosedur serta metode fungsi manajemen agar tercapai tujuan secara andal dalam laporan keuangan, efektivitas dan efisiensi dalam operasi dan patuh terhadap aturan yang ada. 1. Pencatatan Akuntansi sesuai dengan bagian yang berlaku 2. Catatan Akuntansi selalu diperbaharui dan disertai dengan bukti yang valid 3. Adanya pemisahan tugas dalam pelaksanaan APBD Rasio Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Y Ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Laporan keuangan yang disusun sudah memenuhi kriteria dari sebuah laporan keuangan yang kualitatif. Rasio Universitas Sumatera Utara 29 3.4 Populasi dan Sampel Penelitian 3.4.1 Populasi Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Pemerintah Daerah (Survei Pada Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kota Bandung)

17 109 57

Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintah, Pemanfataan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah dan Sistem Pengendalian Internal Terhdap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

3 22 209

Pengaruh Kompetensi SDM, Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Langkat

13 63 113

PENGARUH KOMPETENSI PEGAWAI DAN PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH (SAKD) TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KOTA MEDAN.

0 1 27

PENGARUH PEMAHAMAN AKUNTANSI, PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN PERAN INTERNAL AUDIT TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

0 1 17

Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dan Internal Control Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Di Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Padang sidimpuan

0 1 12

Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dan Internal Control Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Di Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Padang sidimpuan

0 0 4

Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dan Internal Control Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Di Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Padang sidimpuan

0 0 21

Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dan Internal Control Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Di Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Padang sidimpuan

0 0 2

Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Dan Internal Control Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Di Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Padang sidimpuan

0 0 13