b. Debt to Equity Ratio DER Debt to Equity Ratio yaitu rasio yang menjelaskan kemampuan perusahaan
menutupi seluruh utangnya dengan modal sendiri. Adapun rumusnya sebagai berikut:
Debt to Equity Ratio =
Total Utang Total Modal Sendiri
2.1.5. Penelitian Terdahulu
Penelitian untuk melihat dampak merger dan akuisisi terhadap abnormal return danatau kinerja keuangan perusahaan sudah banyak dilakukan. Baik di
Indonesia maupun di luar Indonesia. Di Indonesia seperti penelitian yang dilakukan oleh Darlis dan Zirman 2011 meneliti mengenai reaksi pasar dan
kinerja keuangan akibat dari publikasi akuisisi pada perusahaan pengakuisisi di BEI tahun 2004-2008. Hasil analisis diketahui bahwa tidak ada perbedaan secara
signifikan rasio keuangan secara menyeluruh antara satu tahun dengan satu tahun sesudah dan satu tahun sebelum akuisisi dengan dua tahun setelah akuisisi pada
perusahaan pengakuisisi. Pada sisi return saham, avarage abnormal return pada perusahaan pengakuisisi mengalami penurunan signifikan menjelang dan sesudah
peristiwa akuisisi. Begitu pun terhadap Nababan et al 2013 dalam penelitian mereka yang
berjudul Analysis of Relationship Between Market and Long Term Performance
on Acquisitions mendapat hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan bahwa
pihak perusahaan pengakuisisi menerima negative abnormal return yang
signifikan di sepanjang tanggal akuisisi. Hal ini mengindikasikan bahwa peristiwa
Universitas Sumatera Utara
akuisisi menghasilkan return yang lebih rendah dari predicted return yang
diprediksikan oleh pemegang saham perusahaan pengakuisisi. Untuk menilai kinerja perusahaan-perusahaan pengakusisi dalam jangka panjang, digunakan
proxy yakni ROA, ROE, OPM. Hasil pengujian menunjukkan bahwa secara keseluruhan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kinerja sebelum dan
sesudah akuisisi. Sedangkan Astria 2013 melakukan penelitian dengan tujuan untuk
menunjukkan bagaimana reaksi pasar modal atas pengumuman merger dan akuisisi dengan menggunakan indikator abnormal return. Periode penelitian yaitu
tahun 2006-2008, periode peristiwanya sepuluh hari sebelum dan sepuluh hari sesudah pengumuman merger dan akuisisi. Hasil perhitungan Wilcoxon Signed
Rank Test membuktikan bahwa ada perbedaan signifikan abnormal return pada periode sebelum-sesudah peristiwa.
Penelitian yang dilakukan oleh Saviera 2012 untuk mengetahui pengaruh aktivitas merger dan akuisisi terhadap kinerja operasional dan kinerja pasar
perusahaan yang diproksikan oleh rasio-rasio keuangan seperti current ratio, total asset turnover, debt equity ratio, net profit margin, return on equity, return on
asset, dan tobin’s q ratio. Sinergi diukur dengan membandingkan rasio keuangan perusahaan tiga tahun sebelum dan tiga tahun setelah merger dan akuisisi. Hasil
penelitian tersebut menunjukkan bahwa aktivitas merger dan akuisisi tidak menghasilkan sinergi bagi perusahaan dan hanya debt equity ratio yang
mengalami penurunan signifikan.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan penelitian yang dilakukan di luar Indonesia seperti yang dilakukan oleh Jianyu Ma et al 2009 yang meneliti untuk melihat abnormal
return yang diterima oleh pemegang saham perusahaan yang melakukan akuisisi di sekitar tanggal pengumuman merger dan akuisisi pada sepuluh pasar saham
yang terdapat di pasar Asia yaitu China, India, Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, dan Thailand. Hasil yang didapatkan
bahwa terdapat ekspektasi positif dari cumulative abnormal returns CAR dalam tiga peristiwa jendela yang berbeda yaitu dua hari 0, 1 jendela pengamatan, tiga
hari -1, +1 jendela pengamatan, dan empat hari -2, +2 jendela pengamatan. Hal tersebut mengartikan bahwa pengumuman merger dan akuisisi memberi dampak
yang signifikan.
2.2. Kerangka Konseptual
Merger dan akuisisi dilakukan untuk menciptakan nilai bagi para pemegang saham. Lebih tepatnya, bahwa transakasi ini dilakukan untuk
mendapatkan keuntungan ekonomis melalui penggabungan sumber-sumber daya dua unit atau dua perusahaan. Perusahaan mendapatkan keuntungan dari aktivitas
merger dan akuisisi ketika merger atau akuisisi tersebut dapat menciptakan sinergi. Dimana sinergi tersebut terkait dengan penciptaan nilai. Pada intinya
merger dan akuisisi dilakukan oleh perusahaan dengan harapan pasar akan menerima dengan baik terhadap kegiatan merger dan akuisisi yang dilakukan
tersebut. Untuk melihat apakah pasar bereaksi dengan baik atau tidak terhadap kegiatan merger dan akuisisi yang dilakukan dapat dilihat dari perubahan harga
Universitas Sumatera Utara