Perspektif Paradigma Kajian KAJIAN PUSTAKA

9 Universitas Sumatera Utara

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Perspektif Paradigma Kajian

Paradigma bukanlah sebuah teori, namun lebih merupakan cara berfikir atau pola-pola untuk penelitian yang diperluas dan dapat menuju pembentukan suatu teori. Jadi, paradigma merupakan keseluruhan susunan kepercayaan dan asumsi- asumsi yang dipegang bersama yang dipakai oleh peneliti dalam memandang fokus masalah penelitiannya. Perspektif aturan menjelaskan perilaku komunikasi dengan mengacu pada tujuan, maksud-maksud, dan alasan-alasan komunikator berkomunikasi. Pandangan yang menyatakan bahwa perilaku dapat dijelaskan dengan mengacu pada alasan-alasan seseorang untuk bertindak. Paradigma di definisikan sebagai suatu pandangan dunia dan model konseptual yang dimiliki oleh anggota masyarakat ilmiah yang menentukan cara mereka meneliti. Paradigma akan menentukan kualitas pertanyaan yang akan ditanyakan oleh penelitidan jenis data yang bagaimana untuk menghasilkan jawaban Bulaeng, 2004: 2. Paradigma bukan merupakan salah atau benar, melainkan lebih memberikan manfaat atau kurang bermanfaat sebagai sebuah cara pandang terhadap sesuatu. Uraian yang lebih sederhana, paradigma penelitian merupakan sudut pandang peneliti dalam memandang realitas yang diteliti. Sudut pandang penelitian akan berimplikasi pada pendekatan, prosedur, asumsi dan teori yang dipilih. Pujileksono, 2015: 26. Paradigma penelitian merupakan perspektif penelitian yang digunakan oleh peneliti tentang bagaimana peneliti: a melihat realitas world views, b bagaimana mempelajari fenomena, c cara-cara yang digunakan dalam penelitian Universitas Sumatera Utara dan d cara-cara yang digunakan dalam menginterpretasikan temuan Pujileksono, 2015: 26. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma Positivisme dengan model pendekatan kualitatif. Paradigma kualitatif merupakan paradigma penelitian yang menekankan pada pemahaman mengenai masalah- masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas atau natural setting yang holistis, kompleks, dan rinci Rumengan, 2010:9. Paradigma positivisme memiliki karakteristik melihat fakta sosial sebagai realita, menanyakan mengenai apa yang terjadi di masyarakat pada umumnya, peneliti benar-benar menggambarkan realita yang ada di masyarakat secara objektif dengan tujuan keakuratan pengukuran dalam penelitian dan paradigma ini bertujuan untuk memprediksi atau menemukan pola umum sebagai hukum alam dalam suatu fakta atau gejala sosial. Pujileksono, 2015: 27. Penelitian pada masrakakat suku Nias untuk melihat fakta sosial pada suku Nias saat berinteraksi dengan lingkungan dan melihat apa yang sebenarnya terjadi pada masyarakat suku Nias yang mengakibatkan terjadinya hambatan-hambatan komunikasi antarbudaya untuk memprediksi atau menemukan pola umum dalam suatu fakta atau gejala sosial.

2.2 Kajian Puskaka