75
Universitas Sumatera Utara
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari hasil penelitian mengenai hambatan-hambatan komunikasi antarbudaya pada masyarakat suku Nias yang ada di lingkungan komplek kampus Universeitas
Sumatera Utara, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Seseorang yang menganut sutu suku tertentu seperti suku nias yang
melakukan perantauan akan mengalami hambatan-hambatan komunikasi antarbudaya ketika berinteraksi. Hambatan yang dihadapi disebabkan karena
kurangnya pengetahuan tentang budaya lain seperti yag ada di kota Medan. Perbedaan budaya dari daerah asal dan kota Medan membuat para informan harus
mempelajari budaya yang ada di kota Medan agar dapat berinteraksi dengan lingkungan baru yang menjadi tempat tinggalnya sekarang.
Hambatan-hambatan komunikasi antarbudaya yang dialami oleh informan selama berada di kota Medan adalah perbedaan bahasa yang dimiliki
oleh setipa orang yang ada di kota Medan. Para informan menganggap bahwa logat bahasa yang terbawa dari budaya yang dimiliki oleh setiap individu
menjadikan mereka sedikit kesulitan dalam memahami makna kata yang disampaikan oleh orang tersebut. Selain faktor budaya hambatan-hambatan lain
juga dialami oleh para informan ketika berinteraksi dengan orang-orang di lingkungannya.
Beberapa jenis hambatan-hambatan komunikasi antarbudaya yang dialami oleh para informan diantaranya adalah:
1. Fisik phisycal
2. Budaya cultural
3. Persepsi perceptual
4. Motivasi motivational
5. Pengalaman experiental
6. Emosi emotional
Universitas Sumatera Utara
7. Bahasa liguistic
8. Nonverbal
9. kompetisi competition
Seluruh informan yang telah di wawancarai mengalami hambatan-hambatan komunikasi seperti pada informan satu, hambatan yang dialami adalah hambatan
fisik, persepsi dan bahasa. Sementara pada informan mengelami hambatan- hambatan bahasa, hambatan nonverbal dan juga. Pada informan ketiga hambatan
yang dialami selama berinteraksi adalah hambatan bahasa, serta pengalaman yang berbeda ketika sedang menjalankan pekerjaannya. Informan ke empat mengalami
hambatan bahasa, serta tidak adanya motivasi dalam diri informan ke empat untuk melakukan interaksi dengan orang-orang di lingkungannya. Sedangkan pada
informan lima hambatan yang dialami adalah perbedaan bahasa serta logat dari pembawaan oleh orang yang berbeda suku yang menjadikan hambatan.
Dari seluruh hambatan-hambatan komunikasi antarbudaya, hambatan bahasa lah yang menjadi hambatan yang sangat menonjol yang dialami oleh para
informan ketika melakukan interaksi dengan lingkungan tempat tinggal maupun di lingkungan kerja.
5.2 Saran