91
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Kolmogorov - Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz ed Residual
N 76
Normal Parameters
a,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.29745281
Most Extreme Differences
Absolute .059
Positive .059
Negative -.046
Kolmogorov-Smirnov Z .512
Asymp. Sig. 2-tailed .956
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Data Primer yang diolah SPSS, 2016.
4.4.2 Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Prasyarat yang
harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolonieritas, dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF pada model
regresi. Jika antar variabel independen terdapat korelasi yang cukup tinggi lebih
dari 0,09, maka merupakan indikasi adanya multikolinieritas dan suatu model regresi yang bebas dari masalah multikolonieritas apabila mempunyai nilai
tolerance 0,1 dan nilai VIF 10. Uji multikolinearitas dengan melihat nilai tolerance dan VIF menunjukkan hasil seperti pada tabel 4.8 berikut:
Universitas Sumatera Utara
92
Tabel 4.8 HASIL UJI MULTIKOLONIERITAS
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant 9.575
1.922 Penerapan eSPT
PPN .139
.062 .249
.627 1.596 Penerapan e-
Faktur .066
.042 .175
.630 1.587 Penerapan Sanksi
Administrasi .338
.102 .370
.624 1.604 a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak
Sumber : Data Primer yang diolah SPSS, 2016. Tabel 4.8 menunjukkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya gejala
multikolinearitas. Hal ini dapat dilihat dengan membandingkan nilai tolerance dan VIF. Masing-masing variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini
memiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0,1. Untuk Penerapan e-SPT PPN memiliki nilai tolerance 0,627; Penerapan e-Faktur memiliki nilai tolerance
0,630. Untuk Penerapan Sanksi Administrasi memiliki nilai tolerance 0,624. Jika dilihat dari VIF, masing-masing variabel independen lebih kecil dari 10 yaitu
Penerapan e-SPT PPN memiliki VIF 1,596; Penerapan e-Faktur memiliki VIF 1,587; Penerapan Sanksi Administrasi memiliki VIF 1,604 . Maka kesimpulan
yang diperoleh adalah tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam variabel independennya.
Universitas Sumatera Utara
93
4.4.3 Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Pengujian heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan dasar analitis sebagai berikut :
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada akan membentuk pola
tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2.
Apabila pola pada grafik ditunjukkan dengan titik-titik menyebar secara acak tanpa pola yang jelas serta tersebar di atas maupun dibawah angka 0 pada
sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
Hasil dari uji heteroskedastisitas dapat ditunjukan pada gambar 4.5 berikut ini :
Gambar 4.5 Grafik
Scatterplot
Sumber : Data Primer yang diolah SPSS, 2016.
Universitas Sumatera Utara
94 Dari grafik scatterplot yang telah disajikan diatas terlihat bahwa titik-titik
menyebar secara acak tidak membentuk pola secara teratur. Titik-titik yang menyebar menjauh dari titik-titik yang lain yang berarti mengindikasikan bahwa
data observasi yang berbeda dari penelitian lainnya. Disimpulkan bahwa data ini homoskesdastisitas dan tidak heteroskedastisitas.
4.5 Pengujian Hipotesis 4.5.3 Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t