Dasar-dasar Penetapan Barang Jaminan Persyaratan yang harus dimiliki jaminan kredit Character

41 tidak terlalu sukar untuk dipenuhi dilihat dari keberadaan barang jaminan yang antara lain tanah, bangunan, deposito, emas, mobil, mesin peralatan, corporate garansi. Dapat dilihat bahwa tidak semua barang dapat dijadikan jaminan kredit telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh bank. Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Cabang Barus jahe jarang mendapatkan masalah yang menyulitkan yang diakibatkan perlakuan nasabah, yang memberikan jaminannya yang berupa barang yang miliknya mutlak. Kemungkinan yang menyebabkan kerugian bank adalah kekurangan ataupun kelalaian dalam mengawasi barang jaminan dan menilai berupa taksiran barang jaminan kredit tersebut. Sedangkan untuk jelasnya, di dalam Undang-undang No. 14 tahun 1967 tentang pokok-pokok perbankan pasal 24 ayat 1 disebutkan bahwa : Bank umum tidak memberikan kredit tanpa jaminan kepada siapapun. Pemberian jaminan ditentukan atas dasar persetujuan antara nasabah dengan bank. Segala biaya yang timbul atas pengikatan barang-barang jaminan dibayar oleh nasabah.

1. Dasar-dasar Penetapan Barang Jaminan

Nilai barang jaminan merupakan salah satu unsur dalam nilai kredit. Oleh karena itu barang-barang yang diserahkan oleh nasabah sebagai jaminan kepada bank harus dinilai pada waktu analisa kredit.Bank harus berhati-hati dalam menilai harga barang-barang jaminan tersebut, karena harga yang Universitas Sumatera Utara 42 dicantumkan oleh nasabah tidak selalu menunjukkan harga yang sesungguhnya bila barang tersebut dijual saat itu. Untuk menghindari ataupun mengurangi resdiko di atas, maka bank harus dapat menilai barang jaminan dengan harga yang sesungguhnya atau minimal mendekati harga pasar pasar yang berlaku.

2. Persyaratan yang harus dimiliki jaminan kredit

a. Jaminan kredit harus memiliki nilai ekonomis yang memadai, yaitu dapat diperjualbelikan secara bebas, memiliki nilai besar dari limit kredit,mudah dipasarkan tanpa mengeluarkan biaya pemasaran yang berarti, memiliki nilai stabilitas atau memiliki prospek nilai yang baik, mempunyai manfaat ekonomis dalam jangka waktu kredit. b. Jaminan harus memiliki syarat atau nilai yuridis, yaitu milik perusahaan calon debitur, ada dalam kekuasaan calon debitur, tidak berada persengketaan dengan pihak lain, memiliki bukti-bukti pemilikan yang sah, memenuhi persyaratan untuk diadakan pengikatan – pengikatan secara hipotik, fiducia, ataupun jenis pengikatan yuridis lain. Menurut Warman Djohan 2000 : 106 “Jaminan pemberian kredit tersebut bisa diperoleh malalui penilaian berdasarkan 5C dikebal dengan sebutan “ The Five Of Credit Analysis “. Yaitu : 1. Character 2. Capacity 3. Capital Universitas Sumatera Utara 43 4. Collateral 5. Condition Of Economy

1. Character

Pengertian character adalah sifat atau watak seseorang dalam hal ini calon debitur tujuannya untuk memberikan keyakinan kepada bank bahwa, sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya. Character merupakan ukuran untuk menilai kemauan nasabah membayar kreditnya. 2. Capacity Sebelum bank mengabulkan permohonan kredit, bank akan menilai kemampuan debitur untuk mengelola usaha yang akan dibiayai dengan kredit. Bank perlu mengetahui apakah nasabah mempunyai pengetahuan yang cukup dibidang usaha tersebut, apakah nasabah cukup berpengalaman mengelola usaha dengan baik dan menguntungkan. 3. Capital Capital adalah untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki nasabah terhadap usaha yang akan dibiayai oleh bank. Selama ini bank jarang sekali memberikan kredit untuk membiayai seluruh dana yang diperlukan nasabah. Nasabah wajib menyediakan modal sendiri, sedangkan kekurangannya itu dapat dibiayai dengan kredit bank. Jadi bank fungsinya hanya menyediakan tambahan modal. Universitas Sumatera Utara 44

4. Collateral