41
4.3.2 Pengaruh Frekuensi Sirkulasi terhadap pH
Selama proses pengomposan, pH pada setiap masing-masing komposter menunjukkan perubahan yang berbeda. Adanya perubahan pH selama proses
pengomposan disebabkan oleh aktivitas mikroba [3,39]. Untuk melihat pengaruh frekuensi sirkulasi pH, maka perlu di buat grafik variasi frekuensi sirkulasi
terhadap pH rata-rata selama proses pengomposan yang disajikan pada gambar 4.7.
Gambar 4.7 Pengaruh Frekuensi Sirkulasi Terhadap Perubahan pH
Gambar 4.7 menunjukkan pH rata-rata terhadap variasi frekuensi sirkulasi yang telah dilakukan dengan standar deviasinya masing-masing. Pada grafik
tersebut terlihat bahwa nilai rata-rata pH untuk setiap variasi frekuensi sirkulasi adalah 8,730; 8,751; 8,738. Nilai pH yang didapatkan selama pengomposan
cenderung dalam kondisi basa. Nilai pH dalam kondisi basa baik untuk proses penomposan. Karena kondisi basa dapat menghambat pertumbuhan patogen
seperti jamur yamng dapat hidup dalam kondisi asam [4].
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
Tanpa 3 hari
5 hari pH
pH
Variasi Sirkulasi
42 Pada gambar 4.8 menunjukkan bahwa pH rata-rata tertinggi terdapat pada
variasi frekuensi sirkulasi 3 hari, sedangkan pH terendah terdapat pada variasi tanpa sirkulasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa, semakin sering sirkulasi maka pH
kompos akan semakin besar. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa , dilakukannya pengadukan dapat mengeluarkan CO
2
yang terperangkap dalam ruang kosong antara partikel kompos, sehingga mencegah terjadinya kondisi asam
pada tumpukan atau penurunan pH yang signifikan [42,43].
4.3.3 Pengaruh Frekuensi Sirkulasi Terhadap Nilai CN
Nilai CN menunjukkan kematangan dan kualitas kompos yang dihasilkan. Untuk melihat pengaruh frekuensi sirkulasi terhdap CN, perlu di buat grafik
variasi frekuensi sirkulasi terhadap nilai CN yang disajikan pada gambar 4.8.
Grafik 4.8 Pengaruh Frekuensi Sirkulasi Terhadap Perubahan CN
Gamabar 4.8 Menunjukkan perubahan CN pada hari ke -1. Ke-10, ke-20, ke-30 dan ke-40 pengomposan untuk setiap variasi frekuensi sirkulasi. Pada hari
ke-1 nilai CN setiap variasi frekuensi sirkulasi tanpa sirkulasi, sirkulasi 3 hari, dan 5 hari sekali yaitu 46,08; 42,55; dan 48,09. Sedangkan pada hari ke-10
tampak penurunan drastis nilai CN untuk setiap variasi sirkulasi yaitu 37,60; 39,00; dan 34,42. Pada hari ke-20 yaitu 35,45; 35,46; dan 24,10. Kemudian untuk
hari yang ke-30 yaitu 20,68; 30,46; dan 21,9. Selanjutnya pada hari ke-40 yaitu 17,11; 19,68; dan 19,52. Penurunan nilai perbandingan CN yang terjadi adalah
10 20
30 40
50 60
10 20
30 40
Tanpa sirkulasi 3 hari
5 hari SNI
C N
Waktu
Pengomposan hari
43 akibat penurunan kadar C selama proses pengomposan, sebaliknya kadar N pada
kompos semakin meningkat. Hal ini terjadi karena adanya proses dekomposisi bahan organik dari hasil aktivitas mikroba [44,31]. Pada setiap variasi frekuensi
sirkulasi terlihat perbedaan yang cukup signifikan, penurunan kadar CN yang paling cepat adalah pada variasi 5 hari sekali.
Gambar 4.8 menunjukkan pada hari ke-40, rata-rata nilai CN untuk setiap variasi telah mencapai standart CN kompos yang seharusnya yaitu di bawah 20.
4.3.4 Pengaruh Frekuensi Sirkulasi Terhadap Jumlah POA yang Ditambahkan