Proses Pengomposan Silo In-Vessel Metode windrows

54 yaitu pembentukan komplek liat humus. Selama proses pengomposan akan terjadi penyusutan volume maupun biomassa bahan. Pengurangan ini dapat mencapai 30- 50 dari bobot awal tergantung kadar air awal[12].

2.3.3 Metode Pengomposan

Metode pengomposanyang umum digunakan seperti :Silo In-Vessel, windrows, penumpukan aerasi,dan sekelompok metode yang umum dikenal sebagai pengomposan di wadah tertutup. Pengomposan pasif hanya terdiri daripenumpukan bahan baku danmeninggalkan bahan kompos untuk proses pengomposan selama jangka waktu yang panjang. Pengomposan metode windrow adalah pembuatan kompos dengan menumpuk bahan organikatau limbah biodegradable, seperti kotoran hewan dan sisa tanaman, dalam tumpukan berbaris yang panjang, metode windrowmerupakan metode yang paling umum digunakan dalam pengomposan skala pertanian. Pengomposan metode penumpukan aerasi menggunakan bloweruntuk memasok udara ke bahan kompos, blower ini dilengkapi pengontrolan langsungdariproses dan memungkinkan untuk pengomposan tumpukan yang lebih besar. Pengomposan di wadah tertutup merupakan bentuk industri kompos limbah biodegradable yang terjadi dalamreaktor tertutup.Umumnya proses ini menggunakan tangki logam atau bunker beton di mana aliran udara dan suhu dapat dikontrol [18].

2.3.3.1 Proses Pengomposan Silo In-Vessel

Teknologi pengomposan vertikal silo telah diperkenalkan sejak 1980 untuk biosolid kota. Vertikal silo digunakan untuk pengomposan sampah organik kota secara pasif dan aerasi, maksudnya tidak ada aerasi paksa. Sebaliknya, bahan terisi dalam kondisi vertikal, ayakan kawat yang ada didalam kurungan memungkinkan udara untuk melintasi. Kurungan memiliki ukuran 3,7 - 4,3 m tinggi dan panjang hanya beberapa kaki [19]. 55 Gambar 2.1 Pengomposan In Vessel Menggunakan Empat Channel [19] Keuntungan utama dari sistemin-vesseldibandingkan windrows,tumpukanstatis soda dan lain-lain adalahpemendekan tahap mesofilik dan termofilik, efisiensi proses yang lebih tinggi, dan penurunan jumlah patogen, sehingga lebih aman dan produk akhir lebih berharga. Selain itu, kebutuhan lahan umumnya lebih sedikit dibandingkan dengan metode lain.Namun, penting untuk dicatat bahwa semua sistemmemerlukan stabilisasi akhir kompos.Kekurangan dari metode in-vessel termasukmodal yang tinggi dan biaya operasional akibat penggunaanperalatan komputer dan tenaga kerja terampil. In-vesselkompos umumnya lebih otomatis dariwindrow atau sistem tumpukan statis, dan dapat menghasilkan topkualitas produk jadi secara konsisten.Alasan umum untuk memilih in-vessel pengomposanatas metode lain meliputi :kontrol bau, keterbatasan ruang di lokasi, proses dan penanganan material kontrol, penerimaan publik yang lebih baik karenaestetikapenampilan dari situs pengomposan, kebutuhan tenaga kerja sedikit dan kualitas produk yang lebih konsisten[20]

2.3.3.2 Metode windrows

Metode pengomposan windrow merupakan metode tertua yang digunakan dalam pengomposan. Windrow dapat di buat dengan menggunakan gundukan 56 setinggi 8-10 ft. Dimensi dari tumpukan ini dapat dipengaruhi oleh alat pengaduk komposnya. Pengadukan dilakukan untuk mendapat suplai udara yang berfungsi dalam pengaturan temperatur dan kelembapan. Pengadukan dapat juga menimbulkan timbulnya bau karena kemungkinan terjadinya proses anaerobik paada tumpukan kompos. Pengadukan tidak dilakukan terus-menerus. Setelah 3-4 minggu, kompos tidak perlu diaduk untuk mencapai periode curing. Pada periode ini, residu materi organik akan didekomposisi oleh fungi [10].

2.3.3.3. Metode Penumpukan Aerasi