37
4.2.5 Analisis Kompos Berdasarkan CN
Untuk mengetahui kualitas kompos yang dihasilkan pada komposter 3, maka perlu diukur perbandingan CN yang dilakukan sebanyak 5 kali selama
proses pengomposan, dan ditampilkan pada Gambar 4.4.
Gambar 4.5 Perubahan Nilai CN pada komposter 3 dengan sirkulasi 5 hari sekali Selama Pengomposan
Pada Gambar 4.4 tampak perubahan CN terhadap waktu. CN dianalisa sebanyak 5 kali selama proses pengomposan dari hari ke-1 sampai hari ke-40.
Nilai CN shredded TKKS sebelum perlakuan adalah 63,68, setelah proses pengomposan nilai CN berkurang drastis menjadi 48,09 pada hari ke-1. Pada hari
ke-10 nilai CN menurun menjadi 34,42. Pada hari ke-20 nilai CN menurun menjadi 24,10. Pada hari ke-30 nilai CN menurun menjadi 21,9. Pada hari ke-40
nilai CN menurun menjadi 19,52. Penurunan nilai perbandingan CN adalah akibat penurunan kadar C selama
pengomposan. Hal ini terjadi karena adanya proses dekomposisi bahan organik dari hasil aktivitas mikroba [31]. Nilai perbandingan CN merupakan salah satu
indikator penting yang menyatakan kematangan kompos [10;33]. Shredded TKKS awal memiliki nilai perbandingan CN 63,68 dan hasil akhir pengomposan
menunjukkan nilai perbandingan CN menjadi 19,52.
10 20
30 40
50 60
10 20
30 40
Perubahan CN
SNI
C N
Waktu
Pengomposan hari
38
4.2.6 Analisis Kompos Berdasarkan Electrical Conductivity EC
Untuk mengetahui jumlah garam terlarut dalam menentukan kualitas kompos, perlu dilakukan analisa EC. EC mencerminkan tingkat salinitas dalam
suatu produk kompos, yang menunjukkan kemungkinan efek phytotoxic atau phyto-inhibitory[35]. Grafik perubahan nilai EC pada komposter selama
pengomposan ditunjukan pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5 Perubahan Nilai EC pada komposter Selama Pengomposan Pada Gambar 4.5 terlihat perubahan nilai EC selama waktu pengomposan.
Nilai EC kompos pada awal adalah 1235 µS.cm
-1
. Pada hari ke-10, nilai EC kompos mengalami peningkatan yaitu 1380 µS.cm
-1
. Namun, pada hari ke-20, nilai EC mengalami penurunan yaitu 1179 µS.cm
-1
tetapi nilai EC meningkat pada hari ke-30 yaitu 1296 µS.cm
-1
dan nilai EC akhir yang didapat setelah proses pengomposan ini adalah 1381 µS.cm
-1
. Penurunan nilai EC selama proses pengomposan adalah akibat langsung dari peningkatan konsentrasi nutrisi seperti
nitrat dan nitrit[36] sedangkan peningkatan nilai EC dapat disebabkan karena pelepasan garam-garam mineral seperti ion-ion Fosfat dan Ammonia melalui
dekomposisi dari substansi organik [28].
500 1000
1500 2000
2500 3000
10 20
30 40
E le
ctr ic
al C
onduc tiv
ity µ
S cm
Waktu Pengomposan hari
39 4.3 Pengaruh Frekuensi Sirkulasi Terhadap Parameter Kompos
Sirkulasi adalah proses pembalikan turning tumpukan shredded TKKS. Pengaruh frekuensi sirkulasi terhadap parameter kompos akan di bahas pada
subbab ini. Pembahasan meliputi parameter-parameter yang dianalisis yakni suhu, MC, pH, kualitas kompos dan penambahan jumlah POA.
4.3.1 Pengaruh Frekuensi Sirkulasi Terhadap Rata-rata Suhu dan MC