Pemeriksaan Radiografi Kualitas Tulang Mandibula Pada Penderita Diabetes melitus

periapikal paralel. Radiografi periapikal dengan teknik paralel akan menghasilkan gambaran dengan bentuk dan ukuran mendekati yang sebenarnya geometris, serta reproducible atau dapat diulang dan dibandingkan, dengan posisi yang sama Van, 1992. Gambar 11. Pembesaran Gambar pada Radiografi Panoramik Priaminarti, 2009

2.4 Pemeriksaan Radiografi Kualitas Tulang Mandibula Pada Penderita Diabetes melitus

Penelitian mengenai hubungan kepadatan mineral tulang Bone Mineral DensityBMD dengan DM pada tulang rahang sangat sedikit dilakukan Ay, 2005. Radiografi periapikal adalah satu jenis radiografi yang digunakan untuk menentukan densitas radiografi tulang rahang, dan regio yang dijadikan penelitian, adalah tulang rahang bawah atau mandibula. Beberapa penyakit sistemik yang telah diteliti bermanifestasi di rongga mulut, antara lain yaitu osteoporosis, Diabetes mellitus, hiperparatiroidism, tumor ganas, fibrous dysplasia, dan penyakit-penyakit infeksi seperti tuberkulosis ataupun sifilis Watanabe et al., 2008. Universitas Sumatera Utara Osteopenia dan osteoporosis merupakan kondisi patologis yang dihubungkan dengan kekurangan massa tulang. Menurut WHO, osteopenia adalah kepadatan mineral tulang di antara - 1 hingga - 2,5 dari deviasi standar. Sedangkan osteoporosis adalah kepadatan mineral tulang yang - 2,5 dari deviasi standar. Mekanisme patofisiologis yang berhubungan dengan kehilangan tulang pada penderita DM adalah berkurangnya aktifitas osteoblas, gangguan metabolisme fosfor dan kalsium, serta berkurangnya sintesis kolagen dan insulin Vargas, 2003. Seperti telah diuraikan sebelumnya, DM adalah gangguan metabolisme karbohidrat yang menyebabkan penurunan jumlah insulin dan resistensi jaringan terhadap efek insulin. Gangguan tersebut dapat menyebabkan beberapa komplikasi pada jaringan atau organ lain, seperti pada mandibula. Manifestasi DM pada tulang mandibula dapat berupa kehilangan tulang alveolar alveolar bone loss dan berkurangnya kepadatan mineral tulang, yang dapat dievaluasi melalui radiografi sebagai perubahan densitas radiografi. Menurut Taguchi, kedua keadaan ini dapat menyebabkan kehilangan gigi posterior pada wanita dewasa Taguchi, 1999. Menurut Taylor dkk penderita Diabetes melitus khususnya yang tidak terkontrol, memiliki risiko kehilangan tulang alveolar lebih besar dibandingkan dengan penderita DM yang terkontrol atau yang tidak mengalami DM. Taylor et al., 1998. Radiografi dapat mendeteksi kehilangan tulang alveolar melalui pengukuran tinggi level tulang interproksimal Watanabe et al., 2008. Kepadatan mineral mandibula pada penderita Diabetes melitus dapat dievaluasi dengan menggunakan radiografi periapikal Gambar 12 dan 13. Penelitian Ay dkk. Universitas Sumatera Utara terhadap 19 subjek penderita DM dan 17 subjek kontrol mengenai kepadatan mineral tulang yang dilihat melalui radiograf dengan bantuan five-step copper stepwedge phantom yang dilekatkan pada film dan dibandingkan dengan pemeriksaan oleh DEXA Dual Energy X-ray Absorptiometry sebagai gold standard. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara kepadatan mineral tulang mandibula pada grup DM dan kontrol Ay, 2005. Gambar 12. Evaluasi Radiografi dilihat dengan Kaca Pembesar Gambar 13. Extension Cone Paralelling XCP  Hansin yang Digunakan pada Teknik Periapikal Paralel Universitas Sumatera Utara Gambar 14. Potongan Foto Panoramik yang Menunjukkan Kepadatan Mineral Tulang yang Normal Watanabe et al.,2008 Gambar 15. Potongan Dua Foto Panoramik yang Menunjukkan Berkurangnya Kepadatan Mineral Tulang Mandibula yang Dapat Dilihat dari Gambaran Radiolusen Watanabe et al.,2008 Universitas Sumatera Utara Gambar 16. Demonstrasi Teknik Kalibrasi Dexa Melalui Radiografi Panoramik. Pada foto di atas, Contoh Pengukuran Kepadatan Mineral Tulang pada Beberapa Regio yang Ditandai Nomor yakni 1 0,05 gcm 2 , 2 1,63 gcm 2 dan 3 1,57 gcm 2 Watanabe et al.,2008 Penelitian lain mengenai kualitas tulang, dalam hal ini densitas radiografi, telah mulai dilakukan tahun 2002 di Indonesia yaitu pada densitas radiografi mandibula pada penderita Rapidly Progressive PeriodontitisRPP, yang sekarang disebut sebagai aggressive periodontitis. Penelitian serupa juga dilakukan pada penialaian densitas radiografi tulang mandibula pasien pasca radioterapi karsinoma nasofaring. Priaminiarti dkk. 2009 melakukan pemeriksaan trabekula tulang mandibula untuk menentukan nilai kepadatan tulang mandibula pada perawatan implan gigi, menggunakan foto intra oral digital. Dari penelitian-penelitian sebelumnya tersebut telah diperoleh pula nilai densitas radiometrik digital pada berbagai usia, yang dapat dijadikan pedoman bagi penelitian densitas radiografi tulang mandibula. Boel dalam disertasinya melaporkan hasil penelitian perubahan densitas radiografi dengan menggunakan radiografi digital pada perubahan di jaringan lunak, untuk mendeteksi Universitas Sumatera Utara adanya plak arteri karotis di regio vertebrae cervicales 3-4 yang terlihat pada radiografi panoramic Boel, 2011. Gambar 17. Pengukuran Kepadatan dalam Grey Scales dengan Meng- gunakan Software pada Regio yang Ditandai dengan Meng- gunakan Radiografi Digital Periapikal Priaminart, 2009 Pada penelitian tersebut penilaian densitas radiografi dilakukan pada radiografi konvensional dengan menggunakan pembanding radiografi digital, sehingga diperoleh nilai densitas radiografi dalam satuan radiometrik 0-256 grey scales dengan menggunakan bantuan computer-software Gambar 17. Apabila dibandingkan dengan radiografi konvensional, radiografi digital dapat memberikan informasi diagnostik yang lebih terukur dan akurat. Namun demikian, mengingat densitas radiografi dapat dilihat dari radiografi konvensional apabila memenuhi syarat ‘membaca’ radiografi yang benar, seperti penggunaan viewing box, pencahayaan Universitas Sumatera Utara yang baik dan lainnya, maka radiografi konvensional periapikal yang memang banyak tersedia, dapat digunakan. 2.5 Kerangka Konsep Hipotesis Penelitian 2.5.1 Kerangka Konsep