BAB 4 HASIL PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan pada penderita DM khususnya tipe 2 adalah untuk mendeteksi perubahan densitas radiografi tulang rahang dari bentuk korteks dan pola
trabekular berupa grade pada penderita DM tipe 2 yang dapat digunakan sebagai pedoman perawatan kedokteran gigi dan sebagai bahan pertimbangan dalam
melakukan suatu tindakan.
4.1 Karakteristik Responden Peneliti
Subjek penelitian adalah pasien yang menderita Diabetes melitus tipe-2 dan memenuhi kriteria inklusi. Penelitian ini menggunakan 65 subjek yang memenuhi
kriteria dan bersedia menjadi subjek penelitian. Penelitian ini diikuti oleh 65 orang responden, dengan kadar glukosa darah
299,52 mgdl SB=224,923 mgdl. Responden terbanyak berusia 51-60 tahun sebanyak 43,1. Responden menderita DM sebagian besar selama 1-3 tahun 60.
Sebanyak 50,8 tidak minum obat untuk mengontrol penyakit DM Tabel 2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Karakteristik Responden Penderita DM tipe 2 di Poli Gigi USU
Karakteristik n = 65
Usia, n 40 – 50 tahun
19 29,2 51 – 60 tahun
28 43,1 60 tahun
18 27,7 Lama DM, n
1 – 3 tahun 39 60
4 – 7 tahun 19 29,2
7 tahun 7 10,8
Turunan, n Ya
30 46,2 Tidak
35 53,8 Obat , n
Tidak minum obat 33 50,8
Minum obat Sulfonilurea
22 338 Thiazolidinedione
2 3,1 Metformin
8 12,3
4.2 Kontrol Kualitas Data
Untuk menguji objektifitas pembacaan densitas berdasarkan grading yang telah ditetapkan, dilakukan uji kesesuaian pembacaan densitas antara dua pembaca, yang
dilakukan dengan uji Kappa Tabel 3 dan Tabel 4. Tabel 3. Hasil Uji Keselarasan Antar Dua Pemeriksa untuk Pemeriksaan Trabekular
Densitas Tulang Pemeriksa
Kappa p
I II
Grade 1 21 32.3
3 4.6 0.898
0.0001 Grade 2
41 63.1
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil analisis untuk menguji keselarasan antara dua pemeriksa untuk menilai trabekular diperoleh nilai kappa 0,898 dan nilai p=0,0001, maka dapat
disimpulkan bahwa kedua pemeriksa menunjukkan hasil pemeriksaan yang selaras untuk pemeriksaan trabekular.
Tabel 4. Hasil Uji Keselarasan Antar Dua Pemeriksa untuk Pemeriksaan Korteks
Pemeriksa I Pemeriksa II
Kappa p
Gr 1 Gr 2
Gr 3 Grade 1
1 1.5 0.934
0.0001 Grade 2
41 63.1 2 3.1
Grade 3 21 32.3
Dari hasil analisis untuk menguji keselarasan antara dua pemeriksa untuk menilai korteks diperoleh nilai kappa 0,934 dan nilai p=0,0001, maka dapat
disimpulkan bahwa kedua pemeriksa menunjukkan hasil pemeriksaan yang selaras untuk pemeriksaan korteks.
4.3 Perbedaan Kerusakan Tulang Trabekular dan Korteks Pada Penderita Diabetes melitus