BOD Kadar Nitrat dan Fosfat

28 menunjukkan bahwa DO perairan pantai Kecamatan Lahewa masih bagus untuk kehidupan biota laut, dalam hal ini adalah makroalga. Tingginya nilai DO pada stasiun 2 kemungkinan disebabkan oleh karena lokasi ini merupakan daerah tanpa aktivitas penduduk, misalnya tidak ditemukan aktifitas pariwisata dan aktivitas nelayan, tidak seperti pada stasiun penelitian 1 dan 3.

4.5.7. BOD

5 Hasil pengukuran BOD 5 pada 3 lokasi penelitian berkisar antara 1-1,6 mgL. Stasiun dengan nilai BOD 5 tertinggi terdapat pada stasiun 2 dengan nilai 1,6 mgL dan terendah pada stasiun 1 dengan nilai 1 mgL. Tingginya nilai BOD 5 pada stasiun 2 kemungkinan disebabkan oleh nilai kuat arus yang tinggi. Kuat arus yang tinggi menyebabkan pencampuran massa air dan mengakibatkan kandungan senyawa organik naik ke permukaan sehingga diperlukan jumlah oksigen yang tinggi untuk menguraikannya. Berdasarkan baku mutu air laut yang dikeluarkan oleh Menteri Lingkungan Hidup tahun 2004, batas BOD 5 perairan laut untuk mendukung biota laut adalah 20 mgL. Hal ini menunjukkan bahwa hasil pengukuran BOD 5 di perairan pantai di Kecamatan Pantai Lahewa mendukung untuk kehidupan biota laut. Menurut Wirosarjono 1974, nilai BOD dengan kisaran 0-10 termasuk dalam kategori pencemaran rendah, nilai 10-20 termasuk dalam kategori pencemaran sedang dan nilai 25 termasuk dalam kategori pencemaran tinggi. Hasil pengukuran nilai BOD 5 menunjukkan bahwa ke 3 stasiun termasuk dalam kategori pencemaran rendah.

4.5.8. Kadar Nitrat dan Fosfat

Hasil pengukuran kadar nitrat pada stasiun penelitian 1, 2 dan 3 secara berturut- turut adalah 4,6 mgL, 5,2mgL dan 5,0 mgL. Menurut Riani 1994, kandungan nitrat dalam kadar yang berbeda dibutuhkan oleh setiap jenis alga untuk keperluan pertumbuhannya. Sedangkan kadar fosfat pada ketiga stasiun penelitian adalah 0,03. Barus 2004 menyatakan, fosfat merupakan unsur hara yang sangat penting dalam Universitas Sumatera Utara 29 pertukaran energi dari organisme yang sangat dibutuhkan dalam jumlah sedikit mikronutrien, sehingga fosfat berfungsi sebagai faktor pembatas bagi pertumbuhan organisme. Menurut Aslan 1998, kisaran optimum kandungan fosfat yang sesuai dengan keberadaan makroalga berkisar antara 0,01 mgL–2,0 mgL. Artinya jika kadar fosfat pada suatu perairan melewati batasan optimum akan mengganggu keberadaan makroalga pada suatu perairan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi perairan mendukung pertumbuhan makroalga.

4.5.9. Kuat Arus