4
laut dalam. Ekosistem terumbu karang coral reef, yang merupakan nama ekosistem tersebut merupakan perairan paling produktif di perairan laut tropis.
Luas ekosistem terumbu karang di perairan Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 85.707 km
2
, yang berarti menyimpan kekayaan alam yang sangat besar. Terumbu karang merupakan sumber kehidupan bagi jutaan nelayan dan
masyarakat, serta sumber devisa bagi negara. Ikan-ikan bernilai ekonomi tinggi yang selama ini ditangkap di daerah terumbu karang antara lain kerapu, kakap,
napoleon dan lain sebagainya. Sementara biota nonikan yang ditangkapdiambil di daerah terumbu karang diantaranya; kima, kerang, kerang mutiara, susu bundar,
teripang, bulu babi, lobster, sotong dan rumput laut. Beberapa spesies rumput laut tersebut adalah Eucheuma, Gracilaria, Gelidium, Hypnea Kordi, 2010.
2.3. Jenis-jenis Makroalga
Rumput laut atau seaweed merupakan salah satu tumbuhan laut yang tergolong dalam makroalga benthik yang banyak hidup melekat di dasar perairan.
Rumput laut merupakan ganggang yang hidup di laut dan tergolong dalam divisi Thallophyta
. Klasifikasi rumput laut berdasarkan kandungan pigmen terdiri dari 4 kelas, yaitu rumput laut hijau Chlorophyta, rumput laut merah Rhodophyta,
rumput laut coklat Phaeophyta dan rumput laut pirang Chrysophyta Suparmi Sahri, 2009.
2.3.1. Alga Hijau Chlorophyta
Chlorophyta atau alga hijau merupakan salah satu kelompok alga terbesar dengan
keanekaragaman jenis yang tinggi. Alga hijau ditemui hidup dalam perairan dengan berbagai ragam kondisi, mulai dari perairan tawar sampai perairan laut.
Bentuk hidupnya juga bervariasi, mulai dari bentuk yang uniseluler, berkoloni, berfilamen, berbentuk lembaran ataupun berupa tabung Usman, 2004. Sel-sel
Ganggang hijau mempunyai kloroplas yang berwarna hijau, mengandung klorofil a dan b serta karotenoid. Pada kloroplas terdapat pirenoid, hasil asimilasi berupa
tepung dan lemak. Perkembangbiakan terjadi secara aseksual dengan membentuk zoospora dan secara seksual dengan anisogami. Chlorophpyceae terdiri atas sel-
sel kecil yang merupakan koloni berbentuk benang yang bercabang-cabang atau
Universitas Sumatera Utara
5
tidak, ada pula yang membentuk koloni yang menyerupai kormus tumbuhan tingkat tinggi Tjitrosoepomo, 1986.
Chlorophyceae terdiri dari 12 ordo dan ordo yang umum sebagai alga
epilitik adalah ordo Volvocales dan Ulotrichales. Volvocales hidup berupa sel tunggal motil atau berkoloni, memiliki flagel 2, 4 atau 6. Dinding sel dibangun
oleh selulosa, khloroplas seperti cawan, berbentuk bintang atau benang dan memiliki pirenoid. Mengandung khloropil a dan b, reproduksi secara aseksual
dengan pembelahan sel dan secara seksual dengan isogami, anisogami atau oogami. Habitat di air tawar, payau dan laut serta tempat yang lembab. Contoh
spesiesnya adalah Volvox sp. dengan ciri-ciri koloni besar lebih dari 1 mm terdiri dari ribuan sel. Ulotrichales berbentuk filamen tidak bercabang, sel uninukleat
atau multinukleat, memiliki holdfast, kloroplas seperti pita, berkelompok di pinggir sel. Memiliki klorofil a dan b karoten serta santofil. Reproduksi secara
aseksual dengan fragmentasi talus, pembentukan zoospora dan secara seksual dengan isogami, anisogami atau oogami. Hidup sebagai epilitik atau planktonik di
perairan tawar, laut dan payau. Contoh spesiesnya adalah Ulothrix sp. Usman, 2004.
2.3.2. Alga merah Rhodophyta