digunakan adalah daun gaharu Aquilaria malaccencis Lamk. yang diperoleh dari Desa Buah Nabar, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi
Sumatera Utara. Daun gaharu yang diambil adalah daun yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.
3.4.2 Identifikasi tumbuhan
Identifikasi tumbuhan dilakukan di Herbarium Bogoriense Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi-LIPI Bogor. Hasil identifikasi tumbuhan dapat dilihat
pada Lampiran 1, halaman 48.
3.4.3 Pembuatan simplisia
Daun gaharu Aquilaria malaccencis Lamk. dicuci bersih dengan air mengalir, ditiriskan dan ditimbang sebagai berat basah kemudian dijemur dalam
lemari pengering hingga kering, dimana jika simplisia tersebut sudah kering teksturnya menjadi lebih keras dan bila diremas akan hancur. Simplisia ditimbang
sebagai berat kering, kemudian simplisia diserbuk menggunakan blender, disimpan dalam wadah plastik yang tertutup rapat dan terlindung dari panas dan
sinar matahari. Sebagian simplisia digunakan untuk karakterisasi simplisia.
3.5 Pemeriksaan Karakteristik Simplisia
3.5.1 Pemeriksaan makroskopik
Pemeriksaan makroskopik dilakukan dengan mengamati bentuk, ukuran, warna, karakteristik permukaan simplisia daun gaharu WHO, 2011.
3.5.2 Pemeriksaan mikroskopik
Pemeriksaan mikroskopik dilakukan terhadap serbuk simplisia daun gaharu, sebagai orientasi dilakukan pula pemeriksaan terhadap penampang
Universitas Sumatera Utara
melintang dan membujur daun segar gaharu untuk melihat bagian daun dan susunannya.
Caranya: 2-3 tetes larutan kloralhidrat diteteskan di atas kaca objek lalu sayatan
melintang dan membujur daun gaharu masing-masing diletakkan di atasnya, dipanaskan sampai preparat menjadi jernih, lalu ditutup kaca objek, diamati di
bawah mikroskop. Demikian juga sayatan melintang ditambahkan 2-3 tetes floroglusin HCl untuk diamati pembuluh kayu pada preparat. Pemeriksaan
mikroskopik serbuk simplisia dilakukan dengan cara serbuk simplisia diletakkan di atas kaca objek yang telah ditetesi kloralhidrat, ditutup kaca objek, lalu diamati
di bawah mikroskop untuk melihat ciri spesifik serbuk simplisia.
3.5.3 Penetapan kadar air
Sebanyak 200 ml toluen dan 2 ml air suling dimasukkan ke dalam labu alas bulat, dipasang alat penampung dan pendingin, kemudian didestilasi selama 2
jam. Destilasi dihentikan dan dibiarkan dingin selama 30 menit, kemudian volume air dalam tabung penerima dibaca dengan ketelitian 0,05 ml, lalu ke dalam labu
tersebut dimasukkan 5 g serbuk simplisia yang telah ditimbang seksama, labu dipanaskan hati-hati selama 15 menit sehingga toluen mendidih dan kecepatan
tetesan diatur 2 tetes untuk tiap detik sampai sebagian besar air terdestilasi, kemudian kecepatan destilasi dinaikkan sampai 4 tetes tiap detik sampai
semua air terdestilasi, setelah itu dibilas bagian dalam pendingin dengan toluen. Destilasi dilanjutkan selama 5 menit, kemudian tabung penerima dibiarkan
mendingin pada suhu kamar sampai air dan toluen memisah sempurna, volume air dibaca dengan ketelitian 0,05 ml. Selisih kedua volume air yang dibaca sesuai
Universitas Sumatera Utara
dengan kandungan air yang terdapat dalam bahan yang diperiksa. Kadar air dihitung dalam persen WHO, 2011.
3.5.4 Penetapan kadar sari larut dalam air