Tinjauan Prestasi Belajar IPA

commit to user 16 Kapasitas belajar anak tunagrahita terutama yang bersifat abstrak seperti belajar berhitung, menulis dan membaca juga terbatas, kemampuan belajarnya cenderung tanpa pengertian atau cenderung belajar dengan membeo. A. Setiawan dalam Rusli Ibrahim 2005 : 40-43 juga menyatakan bahwa anak tunagrahita memiliki masalah dalam : 1 Persepsi, motorik dan masalah koordinasi 2 Gangguan perhatian dan hiperaktif 3 Kelemahan dalam mengingat dan berpikir 4 Ketidakmampuan dalam belajar dan prestasi akademis Children development institute menyatakan dalam http:www.childdevelopmentinfo.comlearning_disabilities.shtm sebagai berikut : Kesulitan belajar biasanya mempengaruhi lima wilayah umum : 1 Bahasa lisan : lambat, terganggu dan penyimpangan dalam mendengarkan dan berbicara. 2 Bahasa tertulis : kesulitan dengan membaca, menulis dan ejaan. 3 Aritmatika : kesulitan dalam melakukan operasi aritmatika atau dalam pemahaman konsep dasar. 4 Penalaran : kesulitan dalam mengatur dan mengintegrasikan pikiran. 5 Memori : kesulitan dalam mengingat informasi dan instruksi. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa anak tunagrahita ringan mengalami gangguan persepsi, gangguan perhatian, lemah dalam mengingat dan berpikir, serta terbatas dalam belajar membaca, menulis dan berhitung.

2. Tinjauan Prestasi Belajar IPA

a. Konsep Pembelajaran UUSPN No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa pembelajaran adalah suatu proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber 5 Penyesuaian diri dengan lingkungan commit to user 17 belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Tian Belawati 2003:1.1 pembelajaran diartikan sebagai proses penyusunan informasi dan penataan lingkungan untuk menunjang proses penemuan ilmu pengetahuan. Pengertian lingkungan di sini tidak hanya berarti tempat belajar, tetapi termasuk di dalamnya adalah metode, media dan peralatan yang dibutuhkan untuk menyampaikan informasi dan membimbing siswa belajar. Informasi dan lingkungan yang disampaikan dapat berubah-ubah, tergantung pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Proses pembelajaran mencakup di dalamnya adalah proses pemilihan, penataan, dan penyampaian informasi dalam lingkungan yang sesuai serta cara siswa berinteraksi dengan sumber informasi. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh pendidik agar peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar dengan maksimal. b. Pengertian tentang IPA IPA Ilmu Pengetahuan Alam berasal dari kata sains yang berarti alam. Sains menurut Suyoso dikutip oleh Izzatin, 2008 merupakan “pengetahuan hasil kegiatan manusia yang bersifat aktif dan dinamis tiada henti-hentinya serta diperoleh melalui metode tertentu yang teratur, sistematis, berobjek, bermetode dan berlaku secara universal ”. Menurut Abdullah dikutip oleh Izzatin, 2008 IPA merupakan “pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori dan demikian seterusnya kait mengkait antara antara cara yang satu dengan cara yang lain” Permendiknas 242006:81 menyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. commit to user 18 Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan manusia dengan menggunakan metode ilmiah berupa eksperimen, observasi, dan penemuan sehingga didapatkan suatu kesimpulan dan penyusunan teori. IPA Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di sekolah, yang diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasi. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Pembelajarn IPA sebaiknya dilakukan secara inkuiri ilmiah scientific inquery untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Pembelajaran IPA di SDLB menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. c. Tujuan Pembelajaran IPA Mata pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1 Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdaarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya. 2 Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari 3 Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat 4 Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, commit to user 19 memecahkan masalah dan membuat keputusan 5 Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan. 6 Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan 7 Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. d. Ruang Lingkup Ruang lingkup mata pelajaran IPA meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1 Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia,hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan 2 Bendamateri; sifat-sifat dan kegunaannya, meliputi : cair, padat dan gas 3 Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana 4 Bumi dan alam semesta meliputi : tanah, bumi, tata surya dan benda- benda langit lainnya. e. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Menurut Benyamin S. Bloom dalam Mulyono Abdurrahman 2003:38 ada tiga ranah domain hasil belajar yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Menurut A.J Romoszowski dalam Mulyono Abdurrahman 2003:38 hasil belajar merupakan keluaran output dari suatu sistem pemrosesan masukan input. Masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam informasi, sedangkan keluarannya adalah perbuatan commit to user 20 atau kinerja performance . Hasil belajar dikelompokkan menjadi dua yaitu pengetahuan dan keterampilan. John M.Keller dalam Mulyono Abdurrahman 2003:38 juga menyatakan bahwa hasil belajar sebagai keluaran dari suatu sistem pemrosesan berbagai masukan yang berupa informasi. Berbagai masukan tersebut dapat dikelompokan menjadi dua macam, yaitu kelompok masukan pribadi personal input dan kelompok masukan yang berasal dari lingkungan enviromental inputs . Menurut Keller, hasil belajar adalah prestasi aktual yang ditampilkan oleh anak, sedangkan usaha adalah perbuatan yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar. Hasil belajar dipengaruhi oleh besarnya usaha yang dilakukan oleh anak. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu hasil yang diperoleh individu melalui belajar untuk mengaktualisasikan diri, sehingga ada perubahan tingkah laku yang mencaku segi kognitif, afektif dan psikomotor. Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh banyak faktor. Menurut Ngalim Purwanto 1990 : 102 faktor-faktor itu dibedakan menjadi dua golongan, yaitu : 1 Faktor Individual a Kematangan Pertumbuhan Mengajarkan sesuatu yang baru dapat berhasil jika taraf pertumbuhan pribadi telah memungkinkan, potensi jasmani dan rohaninya telah matang. b Kecerdasan Intelegens Di samping kematangan, dapat tidaknya seseorang mempelajari sesuatu dengan berhasil baik ditentukandipengaruhi pula oleh taraf kecerdasan yang dimiliki. c Latihan dan ulangan. Melatih diri dan sering melakukan sesuatu, maka kecakapan dan pengetahuan yang dimilikinya dapat menjadi makin dikuasai dan makin mendalam. d Motivasi Merupakan pendorong bagi organisme untuk melakukan sesuatu. e Sifat-sifat pribadi seseorang Tiap-tiap orang mempunyai sifat-sifat kepribadiannya masing- masing yang berbeda antar seorang dengan yang lainnya, yang commit to user 21 sedikit banyak mempengaruhi sampai di manakah hasil belajarnya dapat dicapai. 2 Faktor Sosial a Keadaan keluarga Suasana dan keadaan yang bermacam-macam turut menentukan bagaimana dan sampai di mana prestasi belajarnya dialami dan dicapai oleh individu. b Guru dan cara mengajar Bagaimana skap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki guru, dan bagaimana cara guru mengajarkan turut menentukan prestasi belajar. c Alat-alat pelajaran d Motivasi sosial. Berkaitan dengan dorongan dan dukungan orang lain guru, orang tua, teman f Lingkungan dan kesempatan Sumadi Suryabrata 1993:249, mengklasifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar sebagai berikut : 1 Faktor yang berasal dari luar a Non sosial Yang dimaksud adalah keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu, tempat, alat dan lain-lain. b Sosial Faktor manusia sesama manusia baik manusia itu ada hadir maupun kehadirannya itu dapat disimpulkan, yang tidak langsung hadir. 2 Faktor yang berasal dari dalam a Fisiologi 1 Tonus jasmani pada umumnya 2 Keadaan fungsi-fungsi fisiologi tertentu b Psikologis 1 Adanya kebutuhan 2 Akan adanya kebutuhan rasa aman, bebas dari rasa kekhawatiran. 3 Adanya kebutuhan akan kecintaan dan penerimaan dalam hubungan dengan orang lain. 4 Adanya kebutuhan untuk mendapat kehormatan dari masyarakat 5 Sesuai dengan sifat untuk mengemukakan dan mengaktualisasikan diri. commit to user 22 f. Materi Pelajaran IPA Sesuai dengan judul dalam penelitian ini, materi diambil dari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SDLB-C Tuna Grahita Ringan 2006:88 sebagai berikut : 3. Tinjauan Media Audio Visual a. Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin “medius” yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Gerlach Ely dalam Azhar Arsyad 2010:3 mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Menurut pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali No. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator 1 Bumi dan alam semesta Memahami kenampakan permukaan bumi dan langit, cuaca dan pengaruhnya pada manusia 1.1 Mendeskripsi- kan Kenampakan permukaan bumi daratan dan sebaran air 1.1.1 Menyebutkan lima macam kenampakan permukaan bumi 1.1.2 Menyebutkan lima penyebab kerusakan permukaan bumi 1.1.3 Menyebutkan lima cara mencegah perubahan kerusakan permukaan bumi commit to user 23 informasi visual atau verbal. AECT Association of Education and Communication Technology, 1977 dalam Azhar Arsyad 2010:3 memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Menurut Gagne dan Briggs dalam Azhar Arsyad 2010:4 menyatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide gambar berbingkai, foto, gambar, grafik, televisi dan komputer. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran, sehingga siswa mampu memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara maksimal, serta sikap yang proporsional. b. Manfaat Media Pembelajaran Hamalik dalam Azhar Arsyad 2010:15,16 mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh- pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, memadatkan informasi dan membantu meningkatkan pemahaman siswa. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 2005:2 mengemukakan ma media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu: 1 Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat commit to user 24 menumbuhkan motivasi belajar 2 Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran 3 Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran. 4 Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan dan lain- lain. Encyclopedia of Educational Research dalam Azhar Arsyad 2010:25 merincikan manfaat media pembelajaran sebagai berikut : 1 Meletakkan dasar-dasar yang kongkret untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme 2 Memperbesar perhatian siswa 3 Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap 4 Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa 5 Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup 6 Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa 7 Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar. Azhar Arsyad 2010 : 26,27 mengemukakan manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran didalam proses belajar mengajar sebagai berikut : 1 Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar 2 Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. 3 Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu. 4 Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta commit to user 25 memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya. Misalnya, melalui karyawisata, kunjungan- kunjungan ke museum atau kebun binatang. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat media pembelajaran adalah dapat menarik perhatian siswa, meningkatkan motivasi siswa, meningkatkan pemahaman siswa dan secara keseluruhan pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan. c. Media Audio Visual 1 Pengertian Media Audio Visual Abdul Majid 2008:180 menyatakan bahwa program videofilm biasanya disebut sebagai alat bantu pandang dengar audio visual aidsaudio visual media. Feri dalam http:www.total.or.idinfo.php?kk=Audiovisual menyebutkan bahwa arti istilah audio visual dianggap berkaitan erat dengan pengertian berikut ini, yaitu perangkat soundsistem yang dilengkapi dengan penampilan suara audio dan gambar visual, biasanya digunakan untuk presentasi, home theater, dan sebagainya. Getskripsi dalam http:getskripsi.comtagpengertian-audio- visual menyebutkan bahwa media audio visual adalah media yang dapat didengar dan dapat dilihat, sehingga dapat menyampaikan pengertian atau informasi dengan cara yang lebih konkrit daripada yang disampaikan secara lisan atau ditulis. Edu dalam http:nikiblogku.blogspot.com200902pengertian- komunikasi-audio-visual-dan-html juga menyebutkan bahwa: komunikasi audio visual adalah proses penyampaian pesan atau informasi dari sumber kepada satu penerima atau lebih dengan cara memvisualisasikan sekaligus memperdengarkan isi pesan atau informasi kepada penerima dengan melalui media yang menunjangnya. Media yang menunjangnya itu adalah media elektronik, seperti televisi, VCD player, DVD player, komputer dan lain-lainnya yang bisa digunakan untuk memvisualisasikan sekaligus memperdengarkan isi pesan dan informasi tersebut. commit to user 26 Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa media audio visual adalah suatu perangkat yang dapat didengar dan dilihat untuk menyampaikan pesan atau informasi secara konkrit. 2 Jenis Media Audio Visual Anwar dalam http:media-grafika.commultimedia-pembelajaran menyebutkan bahwa jenis media audio visual, yaitu : a Media Video Merupakan salah satu jenis media audio visual selain film, yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD. b Media Komputer Media ini memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain. Selain mampu menampilkan teks, gerak, suara dan gambar, komputer juga dapat digunakan secara interaktif, bukan hanya searah. Bahkan komputer yang disambung dengan internet dapat memberikan keleluasaan belajar menembus ruang dan waktu serta menyediakan sumber belajar yang hampir tanpa batas. Djamarah SB,dkk dalam Ketut Juliantara http:edukasi.kompasiana.com20100411media-audio-visual-slide- bersuara menyatakan bahwa: secara lebih spesifik, slide bersuara termasuk ke dalam media audiovisual diam. Media audio visual diam adalah media yang penyampaian pesannya dapat diterima oleh indera pendengaran dan indera penglihatan, akan tetapi gambar yang dihasilkannya adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak. Jenis media ini antara lain media sound slide slide suara, film strip bersuara dan halaman bersuara. Menurut Rohani, Ahmad dalam Ketut Juliantara http:edukasi.kompasiana.com20100411media-audio-visual-slide- bersuara, slide bersuara memiliki beberapa kelebihan, antara lain : a Gambar yang diproyeksikan secara jelas akan lebih menarik perhatian. b Dapat digunakan secara klasikal maupun individu. commit to user 27 c Isi gambar berurutan, dapat dilihat berulang-ulang serta dapat diputar kembali sesuai dengan gambar yang diinginkan. d Pemakaian tidak terikat oleh waktu e Gambar dapat didiskusikan tanpa terikat waktu, serta dapat dibandingkan satu dengan yang lain tanpa melepas film dari proyektor. f Dapat dipergunakan bagi orang yang memerlukan sesuai dengan isi dan tujuan pemakai g Sangat praktis dan menyenangkan h Relatif tidak mahal, karena dapat dipakai berulang kali. i Pertunjukan gambar dapat dipercepat atau diperlambat 3 Audio Visual dalam Kegiatan Belajar Mengajar IPA Dalam kegiatan Belajar Mengajar IPA pada materi permukaan bumi, audio visual yang digunakan berupa : a Media Video yang dikemas dalam VCD berisi tentang : 1 Enam macam gambar kenampakan permukaan daratan Yang terdiri dari gambar gunung, pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah, lembah dan pantai beserta penjelasan yang dapat didengar. 2 Lima macam gambar kenampakan permukaan air yang terdiri dari sungai, danau, selat, laut dan samudera beserta penjelasan yang dapat didengar. b Media Komputer : berisi rekaman peristiwa penyebab perubahan kerusakan permukaan bumi, terdiri dari : air pasang, air surut, banjir, erosi, abrasi, badai, letusan gunung berapi dan tsunami serta gambar- gambar cara mencegah terjadinya perubahan kerusakan permukaan bumi, antara lain : gambar reboisasi, terasering, hutan lindung, hutan bakau dan pemasangan beton untuk memecah gelombang laut.

B. Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG MELALUI MEDIA BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN 03 KENDALDOYONG TAHUN 2010

0 3 104

PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPA MATERI STRUKTUR BUMI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SD NEGERI Peningkatan Minat Belajar IPA Materi Struktur Bumi Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas V SD Negeri Ronggo 03 Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 4 15

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MELALUI MEDIA ANIMASI KANTONG HITUNG SISWA KELAS 1 SEMESTER II SLB B YRTRW SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

0 11 142

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PESAWAT Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Media Pembelajaran Pesawat Sederhana Pada Siswa Kelas V Semester II Di SD Negeri 04 Mojogedang Tahun 2010/2011.

0 0 15

PENDAHULUAN Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Media Pembelajaran Pesawat Sederhana Pada Siswa Kelas V Semester II Di SD Negeri 04 Mojogedang Tahun 2010/2011.

0 0 7

SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran Kontekstual Dalam Pembelajaran IPA Kelas V SD N ! Pandean Tahun Pelajaran 2010/2011.

0 0 15

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE SNOWBALL PADA SISWA KELAS IV UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE SNOWBALL PADA SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 16 KARANGASEM TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 16

PENDAHULUAN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE SNOWBALL PADA SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 16 KARANGASEM TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 10

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL.

0 0 5

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE ...

1 2 105