4.8 Pengolahan dan Analisa Data
Data diperoleh dari hasil pemeriksaan telur STH pada sayuran di Pasar Tradisional di Kota Medan. Data dari hasil laboratorium dikumpulkan dan
dianalisis dengan menggunakan program SPSS
Universitas Sumatera Utara
4.9 Alur Penelitian
Sayuran yang memenuhi syarat inklusi dan ekslusi
Dibawa ke laboratorium dan diproses dengan teknik
sedimentasi
Disentrifugasi
Diamati dibawah mikroskop dengan larutan
eosin
Analisa
Kontaminasi Tidak kontaminasi
Analisis dengan SPSS
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
Proses pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan instrumen eksperimental dimana sayuran kubis dibeli dari pasar
tradisional dari setiap kecamatan di Kota Medan. Hasil dianalisis sehingga dapat menyimpulkan identifikasi STH pada sayuran kubis di pasar tradisional.
5.1.1 Deskripsi lokasi penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kota Medan. Lokasi penelitian adalah di Kota Medan Sumatera Utara yang terdapat sebanyak 21 kecamatan di Medan.
Letak geografis Kota Medan yang strategis dan ibukota provinsi , Medan menjadi pusat penduduk melakukan aktivitas perekonomian. Kepadatan penduduk Kota
Medan termasuk peringkat yang tinggi yaitu ketiga terpadat di Indonesia. Walaupun sebagai ibukota provinsi di beberapa tempat Kota Medan masih
terdapat daerah kumuh.
Penelitian ini telah dilakukan dari bulan September sampai November 2015. Sampel sayuran kubis sebanyak 125 sampel telah diperoleh dari pedagang
di pasar tradisional di Kota Medan dengan metode cluster sampling.
5.1.2 Hasil dari Pemeriksaan Laboratorium
Berikut adalah hasil yang diperoleh pada pemeriksaan STH pada sayuran kubis. Identifikasi STH pada sayuran kubis dilakukan pada bagian luar dan dalam
kubis.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Kontaminasi STH Pada Sayuran Kubis Bagian Luar
Pada tabel 5.1 diketahui bahwa dari 125 sampel sayuran kubis yang diperiksa ternyata sebanyak 44 sayuran kubis terkontaminasi dengan STH
35.2 dan sebanyak 81 sayuran kubis tidak ditemukan kontaminasi STH 64.8.
Jenis STH yang ditemukan pada bagian luar sayuran kubis bervariasi. Dari hasil yang didapatkan di laboratorium parasitologi berikut, dapat dilihat frekuensi
distribusi masing-masing STH pada tabel dibawah ini.
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi STH
Dari tabel 5.2 ternyata sebanyak 23 sampel 18.4 ditemukan larva rhabditiform hookworm dan 20 sampel 16.0 ditemukan larva filariform
hookworm. Pada 1 sampel 0.8 ditemukan telur hookworm.
Pada pemeriksaan bagian dalam sayuran kubis ditemukan hasil sebagai berikut dan dalam tabel berikut adalah hasil yang diperoleh.
Hasil identifikasi STH Frekuensi
Presentase
Positif 44
35.2 Negatif
81 64.8
Total 125
100
STH Frekuensi
Persentase
Larva rhabditiform 23
18.4 Larva filariform
20 16.0
Telur hookworm 1
0.8
Total 44
35.2
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi Kontaminasi STH pada bagian dalam kubis
Dari tabel 5.3 ternyata 30 sampel sayuran kubis 24.0 terkontaminasi oleh STH dan sisa sebanyak 95 sampel 76.0 tidak terkontaminasi sama sekali.
Tabel berikutnya merupakan jenis STH yang telah ditemukan mengkontaminasi bagian dalam kubis.
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Jenis STH Pada Bagian Dalam Kubis
Dari tabel 5.4 ternyata bahwa sebanyak 17 sampel 13.6 terkontaminasi dengan larva rhabditiform hookworm dan 9 sampel 7.2 terkontaminasi dengan
larva filariform hookworm. Terdapat 2 sampel 1.6 terkontaminasi dengan telur hookworm dan 2 sampel lagi terkontaminasi dengan telur Ascaris lumbricoides.
Sebanyak 95 sampel 76.0 ditemukan adanya kontaminasi STH.
Pada tabel seterusnya akan ditampilkan frekuensi distribusi STH yang ditemukan pada masing-masing pasar tradisional.
Hasil Identifikasi STH
Frekuensi Presentase
Positif 30
24 Negatif
95 76
Total 125
100
STH Frekuensi Presentase
Larva Rhabditiform 17
13.6 Larva Filariform
9 7.2
Telur Ascaris Lumbricoides 2
1.6 Telur Hookworm
2 1.6
Total 30
24
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi STH Berdasarkan Pasar Tradisional
Pasar STH
Total Larva
Rhabditiform Larva
Filariform Telur
Hookworm Tidak Ada
Kontaminasi
Pasar Amplas 5
5 0.0
0.0 0.0
4.0 4.0
Pasar Area 5
5 0.0
0.0 0.0
4.0 4.0
Pasar Belawan 2
1 2
5 1.6
0.8 0.0
1.6 4.0
Pasar Binjai 2
2 1
5 1.6
1.6 0.0
0.8 4.0
Pasar Cemara 2
2 1
5 1.6
1.6 0.0
0.8 4.0
Pasar Deli 1
2 2
5 0.8
1.6 0.0
1.6 4.0
Pasar Halat 1
4 5
0.8 0.0
0.0 3.2
4.0 Pasar Hindu
1 4
5 0.8
0.0 0.0
3.2 4.0
Pasar Johor 2
3 5
0.0 1.6
0.0 2.4
4.0 Pasar Kg.Durian
1 4
5 0.8
0.0 0.0
3.2 4.0
Pasar Kg.Lalang 2
3 5
0.0 1.6
0.0 2.4
4.0 Pasar Labuhan
1 1
1 2
5 0.8
0.8 0.8
1.6 4.0
Pasar Marelan 1
4 5
0.8 0.0
0.0 3.2
4.0 Pasar Muara Takus
5 5
0.0 0.0
0.0 4.0
4.0 Pasar Pdg Bulan
1 1
3 5
0.8 0.8
0.0 2.4
4.0 Pasar Perjuangan
2 2
1 5
1.6 1.6
0.0 0.8
4.0 Pasar Petisah
1 4
5 0.8
0.0 0.0
3.2 4.0
Pasar Pringgan 5
5 0.0
0.0 0.0
4.0 4.0
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 5.5 distribusi frekuensi STH tidak banyak berbeda pada setiap pasar.Diketahui distribusi telur hookworm hanya 1 0.8 di Pasar
tradisional di Medan Labuhan. Berikut adalah perhitungan distribusi STH untuk sayuran kubis bagian luar
dan dalam.
Pada tabel 5.6 didapatkan hasil kontaminasi sayuran kubis bagian dalam dan bagian luar.Sebanyak 35.2 ditemukan positif pada bagian luar kubis dan
24 ditemukan positif pada bagian dalam kubis. Berdasarkan uji chi square yang dibuat untuk mengetahui perbedaan antara kontaminasi sayuran kubis bagian luar
Pasar Pusat Pasar 1
2 2
5 0.8
1.6 0.0
1.6 4.0
Pasar Sei Kambing 2
3 5
1.6 0.0
0.0 2.4
4.0 Pasar Selayang
2 3
5 0.0
1.6 0.0
2.4 4.0
Pasar Sunggal 2
3 5
1.6 0.0
0.0 2.4
4.0 Pasar Timur
2 1
2 5
1.6 0.8
0.0 1.6
4.0 Pasar Tj.Rejo
5 5
0.0 0.0
0.0 4.0
4.0 Pasar Tuntungan
5 5
0.0 0.0
0.0 4.0
4.0
Total 23
20 1
81 125
18.4 16.0