Analisis Deskriptif Variabel Sanksi Pajak X4

pajak yang melakukan pelanggaran 3. Sanksi yang diberikan kepada wajib pajak harus sesuai dengan besar kecilnya pelanggaran yang sudah dilakukan 9 9 35 35 38 38 16 16 2 2 333 4. Penerapan sanksi pajak harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku 16 16 39 39 33 33 11 11 1 1 358 Rata-rata 344,7 Sumber: Data Primer yang diolah 2015 Berdasarkan tabel 4.11 di atas, bisa disimpulkan bahwa pernyataan atau indikator dari penerapan sanksi pajak harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku berada pada range keempat, yaitu tinggi dengan skor 358. Pernyataan atau indikator pengenaan sanksi harus dilaksanakan dengan tegas kepada semua wajib pajak yang melakukan pelanggaran berada pada range keempat, yaitu tinggi dengan skor 353. Pernyataan atau indikator sanksi pajak sangat diperlukan agar tercipta kedisiplinan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan berada pada range ketiga, yaitu cukup dengan skor 335, dan pernyataan atau indikator sanksi yang diberikan kepada wajib pajak harus sesuai dengan besar kecilnya pelanggaran yang sudah dilakukan berada pada range ketiga, yaitu cukup, dengan skor 333.

4.4 Analisis Deskriptif dan Perhitungan Skor Variabel Y

Analisis deskriptif jawaban responden tentang variabel kepatuhan formal wajib pajak didasarkan pada jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan seperti yang terdapat dalam kuesioner yang disebarkan pada responden. Variasi jawaban responden untuk variabel kepatuhan formal wajib pajak dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini. Tabel 4.12 Tanggapan Responden Mengenai Kepatuhan Formal Wajib Pajak Y Pernyataanindikator Skor Total SS S N TS STS F F F F F 1. Secara umum dapat dikatakan bahwa BapakIbu 33 33 45 45 14 14 6 6 2 2 401 paham UU Perpajakan 2. BapakIbu selalu mengisi formulir pajak dengan benar 46 46 35 35 16 16 2 2 1 1 423 3. Bapakibu selalu menghitung pajak dengan jumlah yang benar 34 34 45 45 18 18 2 2 1 1 409 4. BapakIbu selalu membayar pajak tepat pada waktunya 44 44 42 42 12 12 2 2 426 Rata-rata 414,7 Sumber: Data Primer yang diolah 2015 Berdasarkan tabel 4.12 di atas, bisa disimpulkan bahwa pernyataan atau indikator dari BapakIbu selalu membayar pajak tepat pada waktunya berada pada range kelima, yaitu sangat tinggi dengan skor 426. Pernyataan atau indikator BapakIbu selalu mengisi formulir pajak dengan benar berada pada range kelima, yaitu sangat tinggi dengan skor 423. Pernyataan atau indikator Bapakibu selalu menghitung pajak dengan jumlah yang benar berada pada range keempat, yaitu tinggi dengan skor 409, dan pernyataan atau indikator Secara umum dapat dikatakan bahwa BapakIbu paham UU Perpajakan berada pada range keempat, yaitu tinggi, dengan skor 401.

4.5 Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Dalam hal ini digunakan item pertanyaan yang diharapkan dapat secara tepat mengungkapkan variabel yang diukur. Kriteria yang digunakan untuk menyatakan suatu instrumen dianggap valid atau layak digunakan dalam pengujian hipotesis apabila Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari 0,30. Hasil uji validitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut ini. Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Variabel Item Corrected Item- Total Correlation Ket. Kesadaran Wajib Pajak X1 Sadar 1 0,405 Valid Sadar 2 0,729 Valid Sadar 3 0,750 Valid Sadar 4 0,645 Valid Pelayanan Fiskus X2 Fiskus 1 0,730 Valid Fiskus 2 0,562 Valid Fiskus 3 0,660 Valid Fiskus 4 0,693 Valid Penyuluhan Wajib Pajak X3 Penyuluhan1 0,374 Valid Penyuluhan2 0,450 Valid Penyuluhan3 0,635 Valid Penyuluhan4 0,484 Valid Sanksi Pajak X3 Sanksi 1 0,744 Valid Sanksi 2 0,655 Valid Sanksi 3 0,728 Valid Sanksi 4 0,615 Valid Kepatuhan Formal Wajib Pajak Y Patuh 1 0,846 Valid Patuh 2 0,795 Valid Patuh 3 0,801 Valid Patuh 4 0,851 Valid Sumber: Data Primer yang diolah 2015 Berdasarkan tabel 4.13 hasil uji validitas di atas, disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid, hal ini bisa dilihat dari nilai masing-masing item pertanyaan memiliki nilai Corrected Item- Total Correlation yang lebih besar dari 0,30.

2. Uji Reliabilitas

Trihendrari 2012:304 menjelaskan bahwa instrumen kuesioner harus andal reliable. Andal berarti instrumen tersebut menghasilkaan ukuran yang konsisten apabila digunakan untuk mengukur berulangkali. Teknik yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus koefisien Cronbach’s Alpha, dengan cara membandingkan nilai Alpha dengan standarnya, reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha yang lebih besar dari 0,60. Hasil uji reliabilitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut ini. Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbachs Alpha Ket. Sadar 0.809 Reliabel Fiskus 0.828 Reliabel Penyuluhan 0.698 Reliabel Sanksi 0.847 Reliabel Kepatuhan 0.923 Reliabel Sumber: Data Primer yang diolah 2015 Berdasarkan tabel 4.14 hasil uji reliabilitas di atas, maka dapat disimpulkan variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian ini telah reliabel karena keseluruhan variabel memiliki nilai Cronbach’s Alpha yang lebih besar dari 0,60 sehingga layak digunakan untuk menjadi alat ukur instrumen kuesioner dalam penelitian ini.

4.6 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Metode yang dipakai untuk mengetahui kenormalan model regresi adalah One Sample Kolmogorov-Smirnov Test dan Normal P-Plot. Distribusi data dinyatakan normal apabila nilai p dari One Sample Kolmogorov- Smirnov Test 0,05, dan sebaliknya. Tabel 4.15 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 100 Normal Parameters a,b Mean ,0000000 Std. Deviation 2,06751870 Most Extreme Differences Absolute ,062 Positive ,041 Negative -,062 Kolmogorov-Smirnov Z ,620 Asymp. Sig. 2-tailed ,836 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data Primer yang diolah 2015 Berdasarkan hasil uji normalitas nilai Sig.2-tailed sebesar 0,836 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa nilai residu dari model regresi mempunyai distribusi yang normal. Sedangkan, Normal Probability Plot of Regression Standarized Residual apabila data menyebar disekitar garis diagonal atau mengikuti garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Hasil uji normalitas pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut ini.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

2 10 8

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KPP PRATAMA MEDAN PETISAH.

4 32 36

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, SANKSI WAJIB PAJAK, PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Sanksi Wajib Pajak, Pemahaman Wajib Pajak, Dan Sikap Rasional Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Stu

0 8 16

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Sanksi Wajib Pajak, Pemahaman Wajib Pajak, Dan Sikap Rasional Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Empiris Pada WPOP Pribadi di KPP Pratama Surakar

0 2 18

PENGARUH SENSUS PAJAK NASIONAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PAJAK, DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN Pengaruh Sensus Pajak Nasional, Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Pajak, Dan Pelayanan Fiskus Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Emp

0 2 15

PENGARUH SENSUS PAJAK NASIONAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PAJAK, DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN Pengaruh Sensus Pajak Nasional, Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Pajak, Dan Pelayanan Fiskus Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Emp

1 3 15

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, PENGETAHUAN PAJAK DAN SANKSI PAJAK TERHADAP Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Pegetahuan Pajak Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha D

0 3 18

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha Dan Pekerjaan

0 1 16

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha Dan Pekerjaan

0 4 20

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MOJOKERTO.

0 2 99