Uji Heterokesdastisitas Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Penyuluhan Wajib Pajak Dan Sanksi Pajak Terhadap Tingkat Kepatuhan Formal Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

membentuk pola tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa uji regresi ini tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

4.7 Analisis Regresi Linear Berganda

Teknik regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen. Hasil uji regresi linear berganda terhadap ketiga variabel independen, yaitu kesadaran wajib pajak, pelayanan fiskus, penyuluhan wajib pajak dan sanksi pajak dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut ini. Tabel 4.17 Hasil Uji Regresi Linear Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1,053 1,494 ,705 ,483 Sadar ,212 ,099 ,198 2,135 ,035 Fiskus ,367 ,094 ,341 3,910 ,000 Penyuluhan ,242 ,120 ,178 2,017 ,046 Sanksi ,206 ,093 ,207 2,218 ,029 a. Dependent Variable: Patuh Sumber: Data Primer yang diolah 2015 Berdasarkan tabel 4.17 persamaan regresi linear berganda, yang dibaca adalah nilai dalam kolom B, baris pertama menunjukkan konstanta a dan baris selanjutnya menunjukkan koefisien variabel independen. Berdasarkan tabel 4.17 model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut. Y = 1,053 + 0,212 Sadar + 0,367 Fiskus+ 0,242 Penyuluhan + 0,206 Sanksi + � Nilai konstanta dengan koefisien regresi pada tabel 4.15 dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Konstanta sebesar 1,053 menunjukkan bahwa jika variabel-variabel independen kesadaran wajib pajak, pelayanan fiskus, Penyuluhan dan sanksi pajak diasumsikan tidak mengalami perubahan konstan maka nilai Y kepatuhan formal wajib pajak adalah sebesar 1,053. 2. Koefisien variabel kesadaran wajib pajak x1 sebesar 0,212 berarti setiap kenaikan kesadaran wajib pajak sebesar 1, maka kepatuhan formal wajib pajak akan naik sebesar 0,212. 3. Koefisien variabel pelayanan fiskus x2 sebesar 0,367 berarti setiap kenaikan kesadaran wajib pajak sebesar 1, maka kepatuhan formal wajib pajak akan naik sebesar 0,367. 3. Koefisien variabel penyuluhan wajib pajak x3 sebesar 0,242 berarti setiap kenaikan kesadaran wajib pajak sebesar 1, maka kepatuhan formal wajib pajak akan naik sebesar 0,242. 4. Koefisien variabel sanksi pajak x4 sebesar 0,206 berarti setiap kenaikan kesadaran wajib pajak sebesar 1, maka kepatuhan formal wajib pajak akan naik sebesar 0,206. 4.8 Pengujian Hipotesis

1. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara individu terhadap variabel terikat. Pada penelitian ini hipotesis 1 sampai dengan hipotesis 4 diuji dengan menggunakan uji t. Pada uji t dilakukan dengan cara berdasarkan nilai probabilitas. Jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 atau 5 maka hipotesis yang diajukan diterima atau dikatakan signifikan. Sedangkan jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05 atau 5 maka hipotesis yang diajukan ditolak atau dikatakan tidak signifikan. Hasil uji t pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.18 berikut ini. Tabel 4.18 Hasil Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1,053 1,494 ,705 ,483 Sadar ,212 ,099 ,198 2,135 ,035 Fiskus ,367 ,094 ,341 3,910 ,000 Penyuluhan ,242 ,120 ,178 2,017 ,046 Sanksi ,206 ,093 ,207 2,218 ,029 a. Dependent Variable: Patuh Sumber: Data Primer yang diolah 2015 1. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Formal Wajib Pajak Berdasarkan tabel 4.18 secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar 2,135 dengan signifikansi 0,035. Rasio kesadaran wajib pajak berpengaruh secara parsial terhadap kepatuhan formal wajib pajak, karena nilai signifikansi lebih kecil daripada 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa perubahan yang terjadi pada rasio kesadaran wajib pajak akan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan formal wajib pajak. Hasil penelitian menunjukkan koefisien transformasi regresi sebesar 2,135, hal ini menunjukkan bahwa rasio kesadaran wajib pajak memiliki pengaruh positif terhadap kepatuhan formal wajib pajak. Pengaruh positif yang ditunjukkan oleh kesadaran wajib pajak mengindikasikan bahwa apabila kesadaran wajib pajak mengalami kenaikan maka angka kepatuhan formal wajib pajak akan mengalami kenaikan pula, begitupun sebaliknya. 2. Pengaruh Pelayanan Fiskus terhadap Kepatuhan Formal Wajib Pajak Berdasarkan tabel 4.18 secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar 3,910 dengan signifikansi 0,000. Rasio pelayanan fiskus berpengaruh secara parsial terhadap kepatuhan formal wajib pajak, karena nilai signifikansi lebih kecil daripada 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa perubahan yang terjadi pada rasio pelayanan fiskus akan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan formal wajib pajak. Hasil penelitian menunjukkan koefisien transformasi regresi sebesar 3,910, hal ini menunjukkan bahwa rasio pelayanan fiskus memiliki pengaruh positif terhadap kepatuhan formal wajib pajak. Pengaruh positif yang ditunjukkan oleh pelayanan fiskus mengindikasikan bahwa apabila kesadaran wajib pajak mengalami kenaikan maka angka kepatuhan formal wajib pajak akan mengalami kenaikan pula, begitupun sebaliknya. 3. Pengaruh Penyuluhan Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Formal Wajib Pajak Berdasarkan tabel 4.18 secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar 2,017 dengan signifikansi 0,046. Rasio penyuluhan wajib pajak berpengaruh secara parsial terhadap

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

2 10 8

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KPP PRATAMA MEDAN PETISAH.

4 32 36

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, SANKSI WAJIB PAJAK, PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Sanksi Wajib Pajak, Pemahaman Wajib Pajak, Dan Sikap Rasional Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Stu

0 8 16

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Sanksi Wajib Pajak, Pemahaman Wajib Pajak, Dan Sikap Rasional Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Empiris Pada WPOP Pribadi di KPP Pratama Surakar

0 2 18

PENGARUH SENSUS PAJAK NASIONAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PAJAK, DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN Pengaruh Sensus Pajak Nasional, Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Pajak, Dan Pelayanan Fiskus Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Emp

0 2 15

PENGARUH SENSUS PAJAK NASIONAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PAJAK, DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN Pengaruh Sensus Pajak Nasional, Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Pajak, Dan Pelayanan Fiskus Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Emp

1 3 15

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, PENGETAHUAN PAJAK DAN SANKSI PAJAK TERHADAP Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Pegetahuan Pajak Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha D

0 3 18

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha Dan Pekerjaan

0 1 16

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PELAYANAN FISKUS, DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha Dan Pekerjaan

0 4 20

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK DAN PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MOJOKERTO.

0 2 99