Epidemiologi Faktor Resiko Tingkat Kecemasan

memilih antara enam kata, dari 0 = tidak ada sampai 5 = menyiksa; pilih kata yang paling tepat menggambarkan intensitas keseluruhan rasa sakit mereka di saat akhir menyelesaikan kuesioner Adelmanesh et al., 2011 2.2. Kecemasan 2.2.1. Definisi Menurut Wiramihardja 2005 dalam Hardiani 2012, kecemasan sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari,maka dari itu kecemasan merupakan suatu hal yang wajar pernah dialami oleh setiap manusia. Kecemasan adalah suatu perasaan bersifat umum, dimana seseorang kehilangan kepercayaan diri dan merasa ketakutan yang tidak jelas asal maupun wujudnya. Cemas ialah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdayaStuart, 2006. Cemas cenderung menimbulkan kebingungan dan distorsi persepsi, tidak hanya persepsi waktu dan ruang tetapi juga orang dan arti peristiwa. Cemas mempengaruhi pikiran, persepsi, dan pembelajaranSadock, 2010.

2.2.2. Epidemiologi

Hasil Riset Kesehatan Dasar Riskesdas tahun 2013, menunjukkan bahwa prevalensi gangguan mental emosional yang timbul dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan ialah sebesar 6 untuk usia 15 tahun ke atas atau sekitar 14 juta orang, maka dari itu beban penyakit dari penyakit jiwa di Indonesia masih sangat besar DEPKESRI 2014.

2.2.3. Faktor Resiko

Menurut penelitian Malonda 1999 dalam Ayuningtyas 2012 dalam faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan yaitu: 1. Faktor umur : tingkat kematangan seseorang dalam berfikir. 2. Faktor pendidikan : tingkat pengetahuan seseorang. 3. Faktor pendapatan : tingkat kemampuan seseorang mencukupi kebutuhannya. 4. Faktor pengalaman : sesuatu yang pernah dialami.

2.2.4. Tingkat Kecemasan

Menurut Stuart 2006, Kecemasan mempunyai berbagai tingkatmenggolongkan sebagai berikut : 1. Kecemasan ringan Adanya ketegangan dalam kehidupan sehari-hari; kecemasan ini membuat individu menjadi waspada dan meningkatkan lapangan pencerapannya. Kecemasan ini juga berperan dalam menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas dan memotivasi belajar 2. Kecemasan sedang Individu menjadi lebih berfokus pada hal yang penting dan mengesampingkan hal lain. Kecemasan ini mempersempit lapangan pencerapannnya. Dengan demikian, individu mengalami tidak perhatian yang selektif namun jika diarahkan untuk melakukannya individu dapat berfokus pada lebih banyak area. 3. Kecemasan berat Kecemasan berat sangat mengurangi lapangan pencerapan individu. Individu cenderung berfokus pada hal yang spesifik dan rinci serta tidak berpikir tentang hal yang lain. Individu memerlukan arahan yang banyak untuk berfokus pada daerah yang lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan. 4. Tingkat panik. Berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan teror.Karena mengalami kehilangan kendali, hal yang rinci terpecah dari proporsinya.Individu menjadi tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan arahan. Panik dapat menimbulkan peningkatan aktivitas motorik, menurunnya kemampuan berhubungan dengan orang lain, disorganisasi kepribadian, persepsi menyimpang, dan kehilangan pemikiran rasional; jika berlangsung terus menerus dalam waktu yang lama menimbulkan kematian

2.2.5. Gejala Klinik