Deskripsi Proses Penelitian Hasil Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Deskripsi Proses Penelitian

Pada bab ini, peneliti akan memaparkan hasil penelitian yang didapatkan selama proses di lapangan. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dilakukan selama lebih kurang tiga bulan, yaitu dimulai pada tanggal 9 Juni 2016 sampai tanggal 29 September 2016. Penelitian dilakukan pada 15 informan yang terdiri dari 12 orang informan utama, yaitu remaja, akademisi, dan praktisi, serta tambahan 3 orang informan yaitu remaja perempuan yang hamil di luar nikah akibat seks bebas. Dalam melakukan penelitian, peneliti juga melakukan observasi lapangan. Sebelum turun langsung ke lapangan, peneliti telah melakukan observasi lapangan terlebih dahulu dengan melakukan wawancara pra penelitian dengan beberapa informan yang terkait sejak November 2015 hingga Januari 2016. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Medan, dengan wawancara mendalam yang dilakukan di berbagai tempat. Proses awal penelitian dimulai dengan melakukan pengajuan judul kepada Jurusan dan disetujui oleh dosen pembimbing. Setelah mendapat persetujuan untuk melakukan penelitian sesuai dengan judul yang peneliti ajukan, maka peneliti melakukan segala persiapan yang berhubungan dengan penelitian. Persiapan awal dimulai dengan melakukan observasi mengenai seks bebas dan remaja yang hamil di luar nikah yang berada di lingkungan peneliti. Peneliti sudah sejak November 2015 melakukan observasi dan pra penelitian dengan beberapa informan terkait. Setelah itu, peneliti membuat pedoman wawancara yang berguna sebagai acuan dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada informan mengenai persepsi mereka terhadap seks bebas dan remaja yang hamil di luar nikah. Universitas Sumatera Utara Peneliti melanjutkan penelitian dengan mencari informan yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Penentuan kriteria ditetapkan atas dasar kebutuhan peneliti atas informan yang dianggap layak dan mampu untuk memberikan pandangannya terhadap seks bebas di Kota Medan. Selain itu, peneliti juga melibatkan 3 orang informan yang hamil di luar nikah akibat seks bebas. Penelitian dilanjutkan dengan pendekatan kepada calon-calon informan. Peneliti terlebih dahulu melakukan pendekatan dengan informan sekunder, atau para remaja yang hamil di luar nikah. Hal ini dikarenakan agar peneliti dapat menggali info lebih dalam mengenai kehidupan mereka dan alasan-alasan serta penyebab mengapa mereka melakukan seks bebas. Selain itu, peneliti juga melakukan pendekatan dengan 3 orang remaja yang juga melakukan seks bebas, namun tidak mengalami kehamilan bagi dirinya sendiri maupun pasangannya. Ketiga informan peneliti yang mengalami kehamilan di luar nikah adalah teman-teman yang sudah dikenal peneliti sejak lama. Lalu, ketiga informan peneliti yang melakukan seks bebas adalah teman-teman yang sudah dikenal peneliti, sehingga peneliti merasa mereka cocok untuk dijadikan informan dalam penelitian ini. Kemudian peneliti juga mewawancarai 3 orang remaja yang tidak melakukan seks bebas. Atas permintaan informan, seluruh nama informan dalam kategori remaja, baik yang melakukan seks bebas ataupun tidak, namanya telah disamarkan oleh peneliti. Hal ini atas permintaan seluruh informan remaja karena mereka tidak ingin diketahui identitasnya. Selanjutnya, peneliti juga mewawancarai 2 orang ustad tokoh masyarakat, 2 orang psikolog, seorang dosen dan juga seorang guru. Proses penelitian yang dilakukan peneliti cukup sulit, karena peneliti harus berganti-ganti informan karena waktu yang dimiliki oleh para dosen dan psikolog cukup padat, sehingga peneliti dan informan kesulitan untuk menentukan jadwal yang cocok untuk melakukan wawancara. Janji yang telah dibuat antara peneliti dan informan seringkali dibatalkan oleh pihak informan hingga berkali-kali sampai pada akhirnya tidak ada kejelasan pada jadwal wawancara. Akhirnya peneliti berinisiatif untuk mengganti informan pada penelitian ini. Universitas Sumatera Utara Wawancara dengan informan pertama yaitu dengan Pak Nayan dilakukan pada tanggal 1 Agustus 2016 di salah satu mesjid yaitu mesjid Al-Ikhlas pada pukul 20.30 WIB setelah shalat Isya berjamaah. Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Pak Nayan cukup menyenangkan dan berjalan dengan baik, peneliti tidak kerepotan untuk meminta izin Pak Nayan melakukan wawancara. Beliau sangat terbuka dan ramah dalam menanggapi setiap pertanyaan peneliti. Wawancara dengan informan kedua adalah Pak Ahmad yang dilakukan pada tanggal 10 Agustus 2016 di tempat Pak Ahmad mengajar yaitu SMA Harapan 1 Medan, pada pukul 10.30 WIB. Wawancara yang dilakukan dengan Pak Ahmad sangat menyenangkan karena Pak Ahmad adalah sosok yang suka mencairkan suasana dan seringkali ia melontarkan lelucon agar percakapan menjadi menyenangkan dan tidak tegang. Selanjutnya wawancara dengan informan ketiga adalah dengan Bu Safira yang dilakukan pada tanggal 18 Agustus 2016 di rumah Bu Safira sendiri pada pukul 10.00 WIB. Wawancara selanjutnya dengan informan keempat yaitu dengan Bu Nela yang juga dilakukan pada hari dan tanggal yang sama, dilakukan di rumah Bu Nela pada pukul 16.30 WIB. Kedua psikolog tersebut merupakan psikolog pengganti dari calon informan sebelumnya. Peneliti mengenal keduanya atas rekomendasi yang diberikan oleh teman peneliti. Keduanya bersikap sangat ramah dan membuat suasana wawancara menjadi menyenangkan. Keduanya juga sangat terbuka dan bersedia memberikan pendapat mereka dengan terbuka. Wawancara dengan informan kelima adalah dengan Bu Sari yang dilakukan pada tanggal 9 Juni 2016 di tempat Bu Sari mengajar yaitu SMP Negeri 2 Medan, pada pukul 14.00 setelah sepulang sekolah. Wawancara dengan Bu Sari berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan, meskipun beberapa jadwal wawancara telah direncanakan, dibatalkan oleh beliau atas dasar kesibukan yang tidak terkontrol pada waktu itu. Wawancara selanjutnya dengan informan keenam adalah dengan Bu Nurbani yang dilakukan pada tanggal 30 September 2016 pukul 12.30 WIB di ruang dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara Selama proses wawancara, beliau cukup terbuka dan sangat bersedia ketika diminta izin untuk diwawancarai. Beliau juga sering sekali memberikan nasehat- nasehat yang baik kepada peneliti selama proses wawancara berlangsung. Wawancara dengan informan ketujuh dengan seorang pelajar SMA bernama Ramzi pada tanggal 13 Agustus 2016 di KFC Ramayana Teladan, pukul 15.00 WIB . Wawancara berjalan lancar dan menyenangkan karena informan cukup ramah dan terbuka dalam menjawab pertanyaan peneliti. Ramzi juga seringkali menjawab pertanyaan peneliti dengan jawaban yang cukup menganalisis. Ramzi merupakan seorang ketua organisasi intra di sekolahnya yang juga cukup aktif di berbagai kegiatan baik kegiatan yang ada di sekolah maupun di luar sekolah. Wawancara selanjutnya dengan seorang remaja yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Informan kedelapan dalam penelitian ini bernama Dea, wawancara dilakukan pada tanggal 11 Agustus 2016 di Dunkin Donut Ramayana Teladan, pukul 14.30 WIB sepulang sekolah. Peneliti mendapat rekomendasi dari salah seorang teman untuk mewawancarai Dea. Dea adalah salah satu remaja yang cukup aktif dalam organisasi rohani islam di sekolahnya. Pada awalnya Dea tidak terlalu terbuka ketika diwawancarai peneliti, namun semakin lama Dea sudah mulai terbuka dalam menyampaikan pendapatnya. Informan kesembilan bernama Zakki, ia merupakan salah seorang adik kelas peneliti dan cukup dikenal oleh peneliti. Wawancara dilakukan pada tanggal 29 September 2016, pada pukul 13.00 WIB di LPPM Universitas Sumatera Utara. Zakki merupakan seorang remaja yang cukup aktif di berbagai kegiatan maupun organisasi intra ataupun diluar kampus. Ia juga merupakan seorang ketua Remaja Mesjid di lingkungan tempat tinggalnya. Peneliti tertarik untuk mewawancarai Zakki karena peneliti ingin melihat bagaimana sudut pandang seorang remaja yang juga memiliki teman ataupun dikelilingi teman yang sudah melakukan seks bebas, namun ia tetap bertahan dan tidak terpengaruh oleh lingkungannya. Selama proses wawancara berlangsung, Zakki banyak memberikan saran dan nasehat yang baik kepada peneliti dan juga saling bertukar pikiran. Universitas Sumatera Utara Informan kesepuluh bernama Prili, ia merupakan seorang teman dari informan ke empat belas peneliti, yang juga sudah dikenal oleh peneliti. Wawancara dilakukan pada pukul 17.00 WIB, pada tanggal 29 September 2016 di Kopi Takar. Wawancara berlangsung dengan menyenangkan dan informan cukup terbuka dengan peneliti. Sesekali informan juga menceritakan berbagai pengalamannya dan juga memberikan nasehat kepada peniliti. Informan kesebelas bernama Andra, ia merupakan salah seorang adik kelas peneliti dan cukup dikenal oleh peneliti. Wawancara dilakukan pada tanggal 1 Juli 2016 di Jco Cambridge pada pukul 20.00 WIB. Wawancara dengan Andra juga berjalan lancar, meskipun beberapa kali membuat janji sering dibatalkan karena banyaknya urusan mendadak dari pihak Andra. Andra juga merupakan seorang remaja yang terlibat dengan seks bebas. Suasana wawancara berjalan lebih santai karena peneliti dan Andra sudah saling mengenal dan Andra mudah untuk terbuka dalam memberikan jawabannya. Informan selanjutnya adalah Dito, yang merupakan informan ke dua belas dalam penelitian ini. Wawancara dengan Dito dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2016, di Kopi Takar pukul 15.00 WIB. Dito merupakan salah seorang kenalan peneliti yang dikenal oleh peneliti melalui salah seorang teman. Dito merupakan salah seorang remaja yang melakukan seks bebas. Wawancara dengan Dito sangat menyenangkan dan dia cukup terbuka dengan ceritanya. Tidak jarang sesekali Dito memberikan nasehat dan juga menyampaikan curahan hatinya. Selain itu Dito juga merupakan seseorang yang sangat ramah dan mudah akrab dengan peneliti. Informan ke tiga belas dalam penelitian ini adalah remaja yang melakukan seks bebas dan mengalami kehamilan di luar nikah. Informan ini bernama Wita, wawancara dilakukan pada 16 Juni 2016 di Le Chiec Parfait Lippo Plaza, pada pukul 17.30 WIB. Wita merupakan teman dekat peneliti semasa sekolah menengah pertama, dan saat peneliti meminta izin untuk mewawancarainya, Wita cukup terbuka dan memberikan izinnya. Beberapa kali jadwal wawancara dibatalkan karena kesibukannya dalam mengurus pekerjaan, sehingga peneliti dan Wita sering berganti-ganti jadwal wawancara. Ketika melakukan wawancara, Universitas Sumatera Utara Wita menjawab semua pertanyaan dengan menunjukkan emosi yang berbeda-beda di setiap jawabannya. Wawancara berjalan lancar dan menyenangkan karena Wita mampu membuat sesi wawancara menjadi penuh dengan cerita. Selanjutnya, informan ke empat belas adalah salah seorang sahabat dekat peneliti semasa sekolah dasar hingga saat ini yang bernama Diah. Diah adalah satu-satunya informan yang menawarkan diri untuk diwawancarai ketika peneliti memberitahukannya mengenai judul dalam penelitian ini. Wawancara dengan Diah dilakukan pada tanggal 20 Juni 2016 di rumah Diah, pada pukul 13.00 WIB. Wawancara juga berjalan lancar dan Diah banyak bercerita mengenai kehidupannya saat ini. Diah juga merupakan informan peneliti yang terbuka dalam menceritakan kisah hidupnya. Terakhir, informan ke lima belas dalam penelitian ini adalah teman peneliti ketika masih di sekolah menengah atas yang bernama Yani. Wawancara dengan Yani dilakukan pada tanggal 20 Juni 2016 di Charlie Brown Cafe, pukul 19.00 WIB. Wawancara dengan Yani berjalan lancar dan Yani cukup terbuka ketika menceritakan kisah hidupnya. Tabel 1.1. Karakteristik Informan Penelitian No. Nama LP Usia Pendidikan Terakhir Agama Etnis Pekerjaan 1 Ust. Nayan Pelis L 46 Tamat Strata 1 Islam Mandailing Ustad dan Guru 2 Ust. Ahmad Supriyadi L 44 Tamat Strata 1 Islam Jawa Ustad dan Guru 3 Syafa Safira, M.Psi P 47 Tamat Strata 2 Islam Jawa Psikolog dan Dosen 4 Nayla P 40 Tamat S2 Islam Jawa Psikolog Universitas Sumatera Utara Apriliani, M.Psi dan Dosen 5 Dra. Khairiyah Ramlah Sari P 50 Tamat S1 Islam Melayu Guru 6 Dr. Nurbani, M.Si P 55 Tamat S3 Islam Minang Dosen 7 Ramzi L 16 Tamat SMP Islam Melayu Pelajar SMA 8 Dea P 13 Tamat SD Islam Aceh Pelajar SMP 9 Zakki L 20 Tamat SMA Islam Minang Mahasiswa 10 Prili P 21 Tamat SMA Islam Melayu Mahasiswa 11 Andra L 20 Tamat SMA Islam Minang Mahasiswa 12 Dito L 21 Tamat SMA Islam Jawa Mahasiswa 13 Wita P 21 Tamat SMA Islam Batak Pegawai 14 Diah P 22 Tamat SMA Islam Jawa Mahasiswa 15 Yani P 22 Tamat SMA Islam Batak Wiraswasta Sumber : Wawancara dari tanggal 9 Juni 2016 – 29 September 2016

4.1.2. Hasil Wawancara dan Pengamatan Informan 1

Dokumen yang terkait

Kontrol Sosial Masyarakat Terhadap Seks Bebas Sebagai Gaya Hidup Remaja

4 69 85

KECEMASAN PADA REMAJA HAMIL DI LUAR NIKAH Kecemasan Pada Remaja Hamil di Luar Nikah.

0 0 16

PENYESUAIAN DIRI REMAJA YANG HAMIL DI LUAR NIKAH : Studi Kasus pada Dua Remaja yang Hamil Di Luar Nikah di Kota Bandung.

0 4 35

STUDI KASUS PENYESUAIAN DIRI DAN SOSIAL REMAJA HAMIL DILUAR NIKAH.

3 19 315

Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil Diluar Nikah (Studi Kasus Kualitatif Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil di Luar Nikah di Kota Medan)

0 0 15

Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil Diluar Nikah (Studi Kasus Kualitatif Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil di Luar Nikah di Kota Medan)

0 0 2

Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil Diluar Nikah (Studi Kasus Kualitatif Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil di Luar Nikah di Kota Medan)

0 0 11

Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil Diluar Nikah (Studi Kasus Kualitatif Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil di Luar Nikah di Kota Medan)

0 0 22

Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil Diluar Nikah (Studi Kasus Kualitatif Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil di Luar Nikah di Kota Medan)

0 0 2

Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil Diluar Nikah (Studi Kasus Kualitatif Persepsi Masyarakat Terhadap Seks Bebas dan Remaja Hamil di Luar Nikah di Kota Medan)

0 2 99