32 berada pada rentang 80-120 Ermer dan McB. Miller, 2005. Hasil uji perolehan
kembali recovery kadar besi, kalium, kalsium dan natrium setelah penambahan masing-masing larutan baku dan contoh perhitungan dapat dilihat pada Lampiran
13 Halaman 81 – 83.
4.5 Simpangan Baku Relatif
Nilai simpangan baku dan simpangan baku relatif untuk timbal, kadmium, dan tembaga pada kol dapat dilihat pada Tabel 4.4, sedangkan perhitungannya
dapat dilihat pada Lampiran 14 Halaman 84 – 86. Tabel 4.4
Nilai simpangan baku dan simpangan baku relatif kadar timbal, kadmium, dan tembaga
Mineral Simpangan Baku
Simpangan Baku Relatif Timbal
6,8477 6,81
Kadmium 13,8669
13,28
Tembaga
5,7627 6,01
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, dapat dilihat nilai simpangan baku SD untuk timbal 6,8477; untuk Kadmium 13,8669; dan untuk tembaga 5,7627;
sedangkan nilai simpangan baku relatif SBR yang diperoleh sebesar 6,81 untuk timbal; 13,28 untuk Kadmium; dan 6,01 untuk tembaga. Menurut
Harmita 2004, nilai simpangan baku relatif SBR untuk analit dengan kadar part per million
ppm adalah tidak lebih 16 dan untuk analit dengan kadar part per billion
ppb SBRnya adalah tidak lebih dari 32. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa metode yang dilakukan memiliki presisi yang baik.
Universitas Sumatera Utara
33
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Es balok yang diperoleh dari beberapa tempat di Kota Medan mengandung logam timbal, kadmium, dan tembaga.
2. Kadar cemaran logam timbal pada sampel A, yaitu 4,3385 ± 0,3194 x 10
-2
mgL;sampel B, yaitu 4,7595 ± 0,2373 x 10
-2
mgL; sampel C, yaitu4,7251 ± 0,2191 x 10
-2
mgL; dan sampel D, yaitu 3,6082 ± 0,2191 x 10
-2
mgL. Kadar cemaran logam kadmium pada sampel A, yaitu 0,2862 ± 0,0405 x
10
-2
mgL;sampel B, yaitu 0,5330 ± 0,0647 x 10
-2
mgL; sampel C, yaitu0,2495 ± 0,0578 x 10
-2
mgL; dan sampel D, yaitu 0,2740 ± 0,0389 x 10
-2
mgL. Kadar cemaran logam tembaga yang terdapat dalam sampel A, yaitu 9,6383 ± 0,7805 x 10
-2
mgL;sampel B, yaitu9,0511 ± 0,4851 x 10
-2
mgL; sampel C, yaitu9,1163 ± 0,8061 x 10
-2
mgL; dan sampel D, yaitu 9,7688 ± 0,7804 x 10
-2
mgL. 3. Kadar logam berat pada es balok tidak memenuhi persyaratan yang
ditetapkan pada Permenkes RI 2010.
5.2 Saran
1. Disarankan kepada instansi terkait supaya memberi bimbingan dan
penyuluhan bagi pabrik es balok. 2.
Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti cemaran mikroba dan logam lain yang terdapat pada es balok misalnya merkuri, arsen dan
seng.
Universitas Sumatera Utara