Koefisien Determinasi R Latar Belakang

Dengan melakukan uji t dapat diketahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, jika: 1. –t tabel -t hitung dan t hitung t tabel , variabel independen secara individu tak berpengaruh terhadap variabel dependen. 2. t hitung t tabel dan -t hitung -t tabel, variabel independen secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen.

2.7 Koefisien Determinasi R

2 Uji determinasi merupakan pengujian kecocokan antara hasil pengamatan frekuensi pengamatan tertentu dengan frekuensi yang diperoleh berdasarkan nilai harapannya frekuensi teoritis, Koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dengan 1. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: D = rxy x 100 Keterangan : D = koefisien determinan rxy = koefisien korelasi moment antara x dan y Universitas Sumatera Utara 1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin lama perkembangan zaman semakin maju. Teknologi semakin canggih dari masa ke masa yang membuat persaingan dalam dunia pekerjaan pun meningkat. Sebuah organisasi atau instansi dituntut untuk mengikuti perubahan zaman yang semakin modern ini. Perubahan-perubahan yang terjadi meliputi sumber daya manusia dan lingkungan. Menurut Henry Simamora, manusia adalah sumber daya yang amat penting dan menentukan, baik dalam organisasi pemerintahan maupun organisasi swasta karena manusia memiliki akal, perasaan, pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan serta dorongan dan karya. 1 Hendri Tanjung berpendapat bahwa manusia adalah sesuatu yang tidak akan selesai diperdebatkan, dan diperbincangkan dalam suatu organisasi, apapun bentuk organisasi tersebut. 2 Suatu organisasi tanpa manusia-manusia yang handal, hanya akan menunggu waktu saja untuk bubar ataupun paling tidak sebuah organisasi akan berjalan ditempat. Sumber daya manusia dalam organisasi sangatlah penting karena mempengaruhi efisiensi dan efektivitas organisasi. Sumber daya manusia berguna dalam penguasaan teknologi, penggunaan modal, mengatur dana, dan menghasilkan produk yang berkualitas. Seberapa canggih teknologi yang dimanfaatkan oleh organisasi dalam menjalankan pekerjaan, sangat 1 Henry Simamora, “Manusia”, dalam Nasution, Beti. 2010. Manajemen SDM Strategis. Medan : FISIP USU PRESS, hal 2 2 Ishak, Arep Henry Tanjung. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta :Universitas Trisakti, hal 1 Universitas Sumatera Utara ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang mengoperasikannya. Untuk itu perlu adanya manajemen sumber daya manusia sebagai pendayagunaan dan pengembangan agar dapat dikelola secara efektif. Menurut Dessler, organisasi saat ini dihadapkan pada perubahan sumber daya manusia dan lingkungan. Pada perubahan lingkungan disebabkan karena keragaman angkatan kerja, trend teknologi, hukum dan perubahan ini menuntut pula perubahan pada manajemen sumber daya manusia dalam sebuah organisasi. 3 Dan untuk mengimbangi perubahan - perubahan tersebut, pimpinan dituntut dalam hal tersedianya tenaga kerja yang setiap saat dapat memenuhi kebutuhan. Seorang pemimpin harus dapat mengelola sumber daya secara efektif dan efisien terutama sumber daya manusia. Dalam kondisi ini, bagian kepegawaian juga dituntut harus selalu mempunyai strategi terbaru untuk dapat mengembangkan dan mempertahankan pegawai yang cakap yang diperlukan oleh suatu instansi. Pegawai adalah salah satu unsur yang paling dinamis dan tidak bisa disamakan kedudukannya dengan unsur-unsur yang lain. 4 Pegawai merupakan seseorang yang bekerja baik sebagai pegawai tetap atau tidak, berdasarkan kesepakatan kerja baik tertulis maupun tidak tertulis, untuk melaksanakan suatu pekerjaan dalam jabatan atau kegiatan tertentu yang ditetapkan oleh pemberi kerja. 5 Kemampuan seorang pegawai dapat dilihat dari kinerja yang ia miliki. Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai seseorang dalam suatu organisasi sesuai dengan hasil yang diharapakan. 3 Dessler, “Organisasi”, dalam Nasution, Beti. 2010. Manajemen SDM Strategis. Medan : FISIP USU PRESS, hal 21 4 Hasibuan, Malayu. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Cetakan Ketiga. Jakarta: Bumi Aksara, hal 76 5 Robbins, Stephen P. 2007. Perilaku Organisasi Ed.12. Jakarta : Salemba Empat Universitas Sumatera Utara Pada dasarnya kinerja merupakan apa yang dilakukan pegawai sehingga mempengaruhi seberapa banyak kontribusi mereka kepada instansi atau organisasi. Adapun faktor-faktor yang digunakan untuk meningkatkan kinerja pegawai diantaranya kemampuan individual pengetahuan, keterampilan dan kemampuan, usaha yang dicurahkan, dan dukungan organisasional. Kinerja pegawai merupakan hasil olah pikir dan tenaga dari seorang pegawai terhadap pekerjaan yang dilakukan, dapat berwujud, dilihat, dihitung jumlahnya, akan tetapi dalam banyak hal hasil olah pikiran dan tenaga tidak dapat dihitung dan dilihat, seperti ide-ide dan inovasi dari pegawai dalam rangka meningkatkan kemajuan organisasi. Adapun cara yang bisa dilakukan dalam mengembangkan kinerja pegawai adalah dengan melakukan Pendidikan dan Pelatihan atau biasa disingkat dengan Diklat. 6 Diklat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari usaha pembinaan Pegawai Negeri Sipil PNS secara menyeluruh. Pengembangan pegawai dirancang untuk memperoleh pegawai-pegawai yang mampu berprestasi dan bisa mengikuti perubahan yang ada dalam instansi baik perubahan dari dalam maupun dari luar di masa depan. Diklat penting dilakukan bukanlah hanya semata-mata bagi pegawai yang bersangkutan saja, akan tetapi juga keuntungan bagi sebuah organisasi atau instansi. Karena dengan meningkatnya kemampuan dan keterampilan para pegawai, dapat meningkatkan 6 Sulistyani, Ambar Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia: Konsep, Teori, Dan Pengembangan Dalam Konteks Organisasi Publik. Yogyakarta : Graha Ilmu, hal 175 Universitas Sumatera Utara produktivitas kerja. Produktivitas kerja meningkat, berarti organisasi yang bersangkutan akan memperoleh keuntungan. 7 Tujuan Diklat adalah untuk memperbaiki efektivitas kerja pegawai dalam mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan. Diklat perlu dilakukan secara continue atau berkelanjutan. Hal ini akan berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pegawai dimasa mendatang. Diklat dilakukan bukan hanya untuk pegawai baru saja, akan tetapi juga pada pegawai yang lama karena adanya tuntutan-tuntutan tugas yang sekarang. Kantor Camat Pancur Batu sebagai salah satu instansi pemerintah yang harus mengimbangi perubahan dan perkembangan tersebut agar dapat melaksanakan fungsinya sebagai instansi yang langsung melayani masyarakat dengan baik. Salah satu caranya adalah dengan mengikuti Diklat yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Deli Serdang. Diklat tersebut diberikan kepada Calon Pegawai Negeri Sipil CPNS dan Pegawai Negeri Sipil PNS. Diklat yang diberikan kepada CPNS bertujuan agar dapat terampil dalam melaksanakan tugas yang dipercayakan padanya dan Diklat yang diberikan kepada PNS bertujuan untuk meningkatkan potensi yang dimiliki seperti mutu, keahlian, kemampuan, dan keterampilan pegawai. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014, PNS wajib mengikuti Diklat sesuai dengan tupoksinya. 7 Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta, hal 31 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil observasi awal peneliti, diketahui bahwa jumlah pegawai yang berada di Kantor Camat Pancur Batu sebanyak 36 orang. Adapun Diklat yang sudah diikuti oleh pegawai Kantor Camat Pancur Batu selama 5 lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1.1 Jumlah Pegawai Yang Mengikuti Diklat Di Kantor Camat Pancur Batu No Tahun Jumlah Pegawai 1 2011 6 orang 2 2012 2 orang 3 2013 10 orang 4 2014 5 orang 5 2015 35 orang Sumber : Bagian Umum kantor Camat Pancur Batu Secara keseluruhan pegawai yang berada di Kantor Camat Pancur Batu sudah pernah mengikuti Diklat. Adapun Diklat yang diikuti adalah Diklat Pra Jabatan dan Diklat dalam Jabatan berupa Diklat Kepemimpinan DIKLATPIM, Diklat Bengkel Bahasa, dan Diklat Program dan Rencana Kerja. Dalam Diklat Bengkel Bahasa yang diikuti pegawai, mereka mendapatkan materi mengenai penentuan bahasa, dan pembentukan perilaku seperti disiplin kerja. Peneliti menemukan beberapa permasalahan yang perlu diperhatikan di Kantor Camat Pancur Batu terkait dengan pengembangan sumber daya manusia Universitas Sumatera Utara khususnya pada Diklat pegawai. Permasalahan tersebut adalah berkaitan dengan kinerja pegawai di Kantor Camat Pancur Batu yang masih belum berjalan secara optimal. Hal tersebut dapat terlihat dari segi kualitas, masih banyak pegawai yang belum memiliki kemampuan yang sesuai dengan bidang pekerjaannya seperti melakukan kesalahan dibidang pengarsipan berkas-berkas penting. Pengetahuan para pegawai Kantor Camat Pancur Batu masih perlu ditingkatkan terutama dalam hal teknologi informasi dan dari segi kedisiplinan, masih ada pegawai yang datang terlambat serta masih terdapat pegawai yang tidak mentaati peraturan kerja yang telah ditetapkan seperti merokok di dalam tempat kerja dan saat jam kerja. Kedisiplinan memegang peranan yang cukup penting dalam pengembangan sumber daya manusia. Seorang pegawai yang memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi akan bekerja dengan baik dan dapat meningkatkan kinerja organisasi. Namun di Kantor Camat Pancur Batu tingkat kedisplinan pegawai masih perlu ditingkatkan agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan maksimal. Oleh karena itu untuk mencapai hasil yang maksimal dalam menjalankan tugas, diperlukan adanya pengembangan pegawai yang dapat dilakukan dengan pendidikan dan pelatihan Diklat pegawai. Menyadari pentingnya Diklat, diperlukan adanya koordinasi yang baik dari setiap bagian. Koordinasi penting dalam organisasi, karena didalamnya terdapat kegiatan yang berlainan dan dilakukan banyak orang, sehingga perlu adanya koordinasi yang baik agar tidak terjadi kesimpangsiuran kegiatan dan dapat ditujukan kepada titik arah pencapaian tujuan dengan efisien. Oleh karena Universitas Sumatera Utara itu, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian seputar hal tersebut dengan judul “Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Diklat terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang”.

1.2 Perumusan Masalah