Model Penelitian METODE PENELITIAN
33 langkah pelaksanaan tindakan dalam kegiatan pembelajaran adalah
sebagai berikut. 1 Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru ketika
apersepsi. 2 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan.
3 Siswa mengamati kartu yang dibagikan oleh guru. Siswa yang memiliki kartu yang warnanya sama bergabung menjadi satu
kelompok. 4 siswa menyimak penjelasan dari guru sebagai pembekalan untuk
mengerjakan LKS. 5 Siswa mengamati media dengan indera peraba dan indera
penglihatan. 6 Siswa mengklasifikasikan bentuk-bentuk permukaan bumi dengan
menjawab pertanyaan dari guru menggunakan media. 7 Setiap kelompok berdiskusi menempelkan kartu yang dibagikan
guru sesuai dengan kategori yang benar pada lembar kerja kelompok yang telah di sediakan
8 Setelah itu tiap kelompok mencatat hasil diskusi dan menyimpulkan dalam buku catatan masing-masing.
9 Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dengan membacakan hasil diskusi secara bergantian.
10 Guru memberikan penghargaan pada setiap kelompok berupa ucapan selamat secara langsung dan stiker aku pintar.
34 11 Siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru.
12 Siswa bersama Guru meluruskan kesalahan yang terjadi ketika presentasi dan saat mengerjakan latihan soal.
13 Siswa bersama dengan guru menyimpulkan pembelajaran 14 Guru memberikan refleksi dan tindak lanjut terhadap materi yang
diajarkan. 3. Refleksi reflect
Refleksi merupakan tahap yang penting dilakukan untuk mengukur kejelasan terhadap proses tindakan dalam pembelajaran yang telah
dilakukan apakah sudah sesuai dengan perencanaanskenario ataukah justru terjadi penyimpangan. Refleksi bertujuan untuk menganalisis
tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang telah dikumpulkan, kemudian dilakukan evaluasi untuk menyempurnakan siklus selanjutnya
Suharsimi Arikunto, 2008: 80 Guru bersama peneliti mengadakan refleksi kepada siswa. Guru
melakukan refleksi untuk mengetahui apakah proses pembelajaran terjadi berdasarkan perencanaan yang telah dibuat, apakah tidak terjadi
penyimpangan atau kesalahan prosedur, apakah proses yang dilaksanakan seperti yang dibayangkan.
Apabila pada siklus pertama belum menunjukkan ke arah perbaikan maka dilanjutkan pada siklus kedua dengan perencanaan yang direvisi dan
dimodifikasi dengan pertimbangan siklus sebelumnya. Sesuai teori diatas maka apabila hasil dari siklus pertama belum memuaskan, maka perlu