BAB IV BAB IV
BAB IV BAB IV
KEUANGAN DAERAH KEUANGAN DAERAH
KEUANGAN DAERAH KEUANGAN DAERAH
Realisasi APBD Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun Anggaran 2009 pada semester I- 2009 tercatat sedikit lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi tersebut
tercermin dari realisasi belanja APBD Provinsi Sulawesi Tenggara 2009 pada semester I-2009 sebesar 27,83 atau sedikit dibawah realisasi belanja semester I-2008 sebesar 31,56.
Faktor yang mempengaruhi keterlambatan tersebut antara lain adalah pelaksanaan lelang jasa pengerjaan proyek – proyek pemerintah.
No Uraian
RAPBD-2009 Realisasi Semester I-2009
1 Pendapatan Daerah
1,264,606,257,780 491,979,636,652
a Pendapatan Asli Daerah 472,671,927,780
120,840,265,967 b Dana Perimbangan
728,362,930,000 371,139,370,685
c Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah 63,571,400,000
2 Belanja Daerah
1,445,659,858,149 402,279,886,456
a Belanja Tidak Langsung 679,827,354,196
222,738,853,552 b Belanja Langsung
765,832,503,953 179,541,032,904
SurplusDefisit -181,053,600,369
88,699,750,196 Seperti halnya sisi belanja, realisasi pendapatan APBD Provinsi Sulawesi Tenggara
2009 pada semester I-2009 juga lebih rendah dibandingkan realisasi pendapatan semester I- 2008. Realisasi pendapatan pada semester I-2009 sebesar 38,90 atau dibawah realisasi
semester I-2008 sebesar 43,70.
4.1 Realisasi Pendapatan Daerah Semester I-2009
Menurut Undang-Undang No. 32 tahun 2004, pendapatan daerah didefinisikan sebagai semua hak daerah yang diakui sebagai penambahan nilai kekayaan bersih dalam
periode tahun anggaran yang bersangkutan. Pendapatan daerah dibagi dalam tiga kelompok yaitu pendapatan asli daerah, pendapatan transferdana perimbangan, dan lain-lain
pendapatan yang sah.
Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara pada semester I- 2009 tercatat sebesar Rp491,97 miliar atau 38,9 dari total pendapatan pada APBD
Tabel 4.1 Realisasi APBD TA 2009 Semester I
K
EUANGAN
D
AERAH
66
TA 2009 sebesar Rp1.264,6 Milyar. Berdasarkan kelompoknya, realisasi pendapatan
tersebut didominasi oleh realisasi Dana Perimbangan yaitu sebesar Rp371,13 Milyar atau 75,44 dari realisasi Pendapatan Semester 1-2009. Sementara itu realisasi pendapatan asli
daerah juga memberikan kontribusi yang relatif tinggi terhadap realisasi pendapatan semester I-2009 yaitu sebesar Rp120,82 Milyar atau 24,56 dari total pendapatan Tabel 4.1.
Realisasi Pendapatan Asli Daerah PAD pada semester I-2009 mencapai 25,57 dari total PAD TA 2009 lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi PAD pada
semester I-2008 yang mencapai 17,45. Seperti halnya pada semester I-2008, pada
periode semester I-2009 hasil pajak daerah masih menjadi pendorong utama realisasi PAD yang tercatat sebesar Rp68,28 Milyar atau 56,50 dari total realisasi PAD. Realisasi pajak
tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi pajak pada semeter I-2008 yang tercatat sebesar Rp61,97 Milyar. Namun demikian, realisasi penerimaan pajak daerah hingga semester
I-2009 masih belum optimal hal ini ditunjukkan dengan angka realisasi yang masih sebesar 36,27 dari anggaran penerimaan pajak daerah tahun 2009 Tabel 4.2. Belum optimalnya
penerimaan pajak tersebut antara lain disebabkan oleh kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak masih perlu untuk ditingkatkan. Sementara itu, realisasi pendapatan yang
berasal dari retribusi daerah tercatat sebesar Rp22,98 Milyar atau 19,02 dari total realisasi PAD semester I-2009 sedangkan PAD yang bersumber dari hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang sah dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah memiliki realisasi masing- masing sebesar Rp4,87 Milyar dan Rp24,69 Milyar Tabel 4.2. Pencapaian lain-lain
pendapatan daerah yang sah yang relatif kecil disebabkan oleh menurunnya dana pendapatan daerah dari PT.Antam, Tbk yang disebabkan oleh menurunnya omset usaha
akibat krisis keuangan global.
Realisasi Dana Perimbangan provinsi Sulawesi Tenggara pada semester I-2009 mencapai 50,96 dari total Dana Perimbangan TA 2009 lebih rendah dibandingkan
dengan realisasi Dana Perimbangan pada semester I-2008 yang mencapai 69,29.
Menurunnya tingkat realisasi Dana Perimbangan diperkirakan disebabkan oleh tingkat penyerapan Dana Perimbangan yang relatif sama meski anggaran Dana Perimbangan
meningkat menjadi Rp728,36 Milyar dibandingkan tahun 2008 yang tercatat sebesar Rp665,602 Milyar.
Berdasarkan sub komponennya, penerimaan dana perimbangan terutama didominasi oleh Dana Alokasi Umum DAU yang tercatat sebesar Rp344,07 Milyar atau 58,33 dari
total Dana Perimbangan Tabel 4.2. Sementara Dana Alokasi Khusus DAK dan Bagi Hasil PajakBagi Hasil Bukan Pajak memiliki realisasi masing-masing sebesar Rp16,89 Milyar dan
Rp10,16 Milyar atau 4,55 dan 2,74 dari total Dana Perimbangan Tabel 4.2. Masih relatif
K
EUANGAN
D
AERAH
67
kecilnya penyerapan DAK Provinsi Sulawesi Tenggara tersebut diperkirakan akan berpengaruh terhadap penyerapan DAK hingga akhir tahun 2009 sehingga terdapat potensi kehilangan
sebagian dana DAK karena pemerintah pusat tidak akan menggelontorkan sisa DAK yang belum terserap. Sebagaimana diketahui, DAK digunakan daerah untuk pembangunan di
bidang kesehatan, pendidikan, infrastruktur jalan, irigasi dan air bersih, kelautan dan perikanan, pertanian, prasarana pemerintahan daerah serta lingkungan hidup. Realisasi DAK
yang rendah secara tidak langsung mempengaruhi perlambatan investasi di Sulawesi Tenggara.
URAIAN RAPBD-2009
Realisasi Semester I-2009 Hasil Pajak Daerah
188,245,206,000 68,280,335,098
Hasil Retribusi Daerah 23,562,737,000
22,989,155,647 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Di
10,588,417,000 4,871,003,708
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 250,275,567,780
24,699,771,514 Bagi Hasil Pajak Bagi Hasil Bukan Pajak
82,200,800,000 10,168,224,685
Dana Alokasi Umum 589,844,130,000
344,075,746,000 Dana Alokasi Khusus
56,318,000,000 16,895,400,000
Dana Penyesuaian 63,571,400,000
DANA PERIMBANGAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
4.2 Realisasi Belanja Daerah Semester I-2009