PERKEMBANGAN
P
ERBANKAN
55
Berbeda dengan struktur kredit bank umum yang didominasi oleh kredit konsumsi, kredit berdasarkan penggunaan didominasi oleh kredit modal kerja, dengan pangsa sebesar 65,26,
sementara pangsa kredit konsumsi hanya sebesar 34,74. Kredit konsumsi menunjukkan pertumbuhan sebesar 10,06, sedangkan kredit modal kerja turun sebesar 4,08 q-t-q. tabel
3.6.
Secara sektoral, kredit yang disalurkan BPR sebagian besar terserap
di sektor PHR yakni sebesar Rp25,07 miliar 51,29 diikuti oleh sektor lain-
lain Rp16,93 miliar 34,69, sementara sektor
jasa, industri
dan pertanian
pangsanya masih di bawah 10,00 grafik 3.11.
Dari kondisi ini terlihat bahwa BPR di Sulawesi Tenggara dalam menyalurkan
kreditnya masih fokus pada pembiayaan usaha mikro dan kecil terutama di sektor
perdagangan. Kualitas kredit yang disalurkan oleh BPR pada triwulan III-2009 mengalami sedikit
penurunan dibandingkan triwulan II-2009, sebagaimana terlihat pada pada peningkatan NPL gross dari 6,35 menjadi 6,64. Guna memitigasi risiko kerugian BPR telah membentuk PPAP
yang cukup sebagaimana terlihat pada NPL nett yang sebesar 4,39. Sementara itu dari sisi perolehan laba, hingga triwulan III-2009, BPR Sulawesi Tenggara telah
membukukan laba usaha sebelum pajak sebesar Rp3,13 miliar. Namun demikian rasio BOPO masih relatif tinggi yakni sebesar 78,37, hal ini tidak terlepas dari struktur biaya dana cost of fund BPR
yang masih tinggi.
3.3. Perkembangan Kredit UMKM
Berdasarkan data BPS Provinsi Sulawesi Tenggara, jumlah pelaku usaha di Sulawesi Tenggara di luar sektor pertanian tercatat sebanyak 198.492 pelaku usaha
2
, dan sebanyak 198.263 99,86 pelaku usaha tersebut bergerak di sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM.
2
Hasil Sensus Ekonomi 20O6 Sumber: LBU
5,95 1,55
51,88 6,45
34,18
Pertanian Industri
PHR Jasa-Jasa
Lainnya
Grafik 3.11 Pangsa Penyaluran Kredit BPR Menurut Sektor Ekonomi
PE
P
ERKEMBANGAN
P
ERBANKAN
62
Dengan banyaknya jumlah pelaku usaha yang berskala kecil tersebut menunjukkan bahwa sektor UMKM telah menjadi soko guru dalam menopang perekonomian Sulawesi Tengara.
Mengingat perannya yang begitu dominan, telah mendorong pemangku kepentingan di wilayah ini untuk concern terhadap upaya pemberdayaan sektor UMKM melalui berbagai kegiatan
antara lain pemberian pelatihanbantuan teknis, pelaksanaan bazaar dan intermediasi, pembentukan Satgasda KKMB baik pada level provinsi maupun kabupatenkota serta kegiatan
lainnya Boks 1: KBI Kendari Dorong Tranparansi dan Akuntabilitas Daerah Melalui Satgasda KKMB
Prov. Sultra. Upaya-upaya yang dilakukan nampaknya telah membuahkan hasil, terutama dalam
mendorong UMKM untuk akses ke pembiayaan perbankan. Hal ini terlihat pada meningkatnya Kredit UMKM yang disalurkan Perbankan Sulawesi Tenggara tabel 3.7.
Tujuan Penggunaan
Tw II Tw III
Tw IV Tw I
Tw II Tw III
y-t-d q-t-q
y-o-y
Modal Kerja 1,121,124 1,256,791 1,254,254 1,322,289 1,424,881 1,474,271 11.49 17.54
31.50 Investasi
288,744 267,303
272,205 285,283
286,892 311,147
9.07 14.31 7.76
Konsumsi 1,753,059 1,954,013 2,052,236 2,136,202 2,293,383 2,439,667 14.21 18.88
39.17 Total KUMKM
3,162,927 3,478,107 3,578,695 3,743,774 4,005,156 4,225,085 12.86 18.06 33.58
NPL Nominal 87,887
79,104 63,240
88,950 106,522
125,486 NPL
2.78 2.27
1.77 2.38
2.66 2.97
Total Kredit 3,363,730 3,710,907 3,787,686 3,940,947 4,227,707 4,458,821
Pangsa KUMKM Thd Total Kredit
94.03 93.73
94.48 95.00
94.74 94.76
Growth 2008
2009
Sumber LBU
Posisi kredit UMKM pada triwulan III-2009 tercatat sebesar Rp4.225 miliar,
mencapai 94,76 dari total kredit yang disalurkan perbankan Sulawesi Tenggara.
Kondisi ini tidak terlepas dari banyaknya pelaku usaha mikro, kecil dan menengah.
Berdasarkan penggunaan,
kredit UMKM yang disalurkan untuk modal kerja dan
investasi tercatat Rp1.425 miliar dan Rp287 miliar dengan laju peningkatan masing-masing
sebesar 3,47 dan 8,45. Dengan semakin
Sumber: LBU
Tabel 3.7 Perkembangan Kredit UMKM
Grafik 3.12 Pangsa Kredit UMKM Menurut Sektoral
PERKEMBANGAN
P
ERBANKAN
57
meningkatnya penyaluran kredit UMKM untuk tujuan produktif tentunya akan semakin mendorong perkembangan sektor riil dan penyerapan tenaga kerja di Sulawesi Tenggara.
Sementara itu penyaluran kredit berdasarkan sektor ekonomi masih didominasi oleh penyaluran kredit kepada perdagangan, hotel dan restoran PHR. Posisi kredit UMKM untuk sektor
PHR pada triwulan III-2009 tercatat sebesar Rp.1.273 miliar, mencapai 30,14 dari total kredit UMKM sebagaimana terlihat pada grafik 3.12.
Peningkatan akses UMKM ke sektor perbankan tidak hanya terlihat pada jumlah nominal
kredit, tetapi juga terlihat pada jumlah pelaku UMKM yang menerima pembiyaan. Hal ini terlihat pada jumlah rekening UMKM yang menunjukkan peningkatan, dari 112.881 rekening pada
triwulan II-2009 meningkat menjadi 114.959 rekening pada triwulan III-2009 atau bertambah sebanyak 2.079 rekening. Penambahan rekening terbanyak terjadi pada kredit kecil
yakni sebanyak 1.847 rekening, diikuti kredit mikro dan menengah yang bertambah masing- masing sebanyak 151 dan 80 rekening, sebagaimana terlihat pada tabel 3.8.
Tujuan Penggunaan
Tw III Tw IV
Tw I Tw II
Tw III q-t-q
y-t-d y-o-y
Mikro 83,048
84954 91,696
96,328 96,479
0.16 13.57
16.17 Kecil
12,914 14192
15,307 15,705
17,552 11.76
23.68 35.91
Menengah 779
790 817
848 928
9.43 17.47
19.13
Jumlah 96,741
99,936 107,820
112,881 114,959
1.84 15.03