Pemberian Tanda Tidak Berharga PTTB Uang Kartal

S ISTEM P EMBAYARAN 74 peningkatan 3,21q.t.q dibandingkan triwulan II-2009 sebesar Rp478,91 miliar grafik 5.1. Meningkatnya outflow antara lain dipengaruhi oleh: 1. Faktor musiman hari raya yang mendorong peningkatan kebutuhan masyarakat selama bulan suci Ramadhan dan Perayaan Idul Fitri 1430 H sehingga mendorong kebutuhan masyarakat terhadap uang tunai. 2. Meningkatnya daya beli masyarakat seiring dengan penerimaan gaji ke 13 untuk PNS, THR, serta adanya panen sebagaimana tercermin pada meningkatnya NTP Sulawesi Tenggara yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan dan akhirnya juga berdampak terhadap meningkatnya kebutuhan uang tunai Peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap uang tunai juga tampak pada net outflow Bank Indonesia Kendari. Pada triwulan III-2009 net outflow Bank Indonesia Kendari tercatat sebesar Rp481,85 miliar atau meningkat 4,74 q.t.q dibandingkan triwulan II-2009 sebesar Rp460,07 miliar grafik 5.2.

5.1.2 Pemberian Tanda Tidak Berharga PTTB Uang Kartal

Bank Indonesia Kendari secara rutin memberikan tanda tidak berharga PTTB atau pemusnahan terhadap uang yang sudah tidak layak edar. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya menjaga kualitas uang yang beredar di masyarakat sehingga uang yang beredar selain dapat mencukupi kebutuhan juga dalam kondisi yang layak edar. -600.00 -400.00 -200.00 0.00 200.00 400.00 600.00 800.00 T rw . I T rw . II T rw . II I T rw . IV T rw . I T rw . II T rw . II I T rw . IV T rw . I T rw . II T rw . II I T rw .I V T W I T W I I 2006 2007 2008 2009 M il ia r R p 0.00 200.00 400.00 600.00 800.00 1000.00 1200.00 T rw . I T rw . II T rw . II I T rw . IV T rw . I T rw . II T rw . II I T rw . IV T rw . I T rw . II T rw . II I T rw .I V T W I T W I I T w I II 2006 2007 2008 2009 M il ia r R p Inflow Outflow Sumber: Bank Indonesia Kendari Sumber: Bank Indonesia Kendari Grafik 5.1 Aliran Uang MasukKeluar KBI Kendari Grafik 5.2 Net Outflow KBI Kendari S ISTEM P EMBAYARAN 75 Pada triwulan III-2009, jumlah uang tidak layak edar yang masuk ke Bank Indonesia Kendari mencapai Rp16,78 miliar atau mengalami penurunan sebesar -29,95 q.t.q dibandingkan dengan triwulan II-2009 sebesar Rp23,95 miliar. Penurunan tersebut dipengaruhi oleh menurunnya penyetoran inflow uang tidak layak edar oleh perbankan ke Bank Indonesia Kendari. Sementara itu, rasio PTTB terhadap inflow pada triwulan III-2009 tercatat sebesar 135. Rasio yang lebih besar dari 100 tersebut menjadi salah satu indikasi bahwa uang tidak layak edar yang dimusnahkan oleh KBI Kendari selain berasal dari perbankan juga dari masyarakat melalui kegiatan penukaran uang dan kas keliling yang secara rutin dilakukan oleh Bank Indonesia Kendari. -20 20 40 60 80 100 120 140 160 20 40 60 80 100 120 140 T rw . I T rw . II T rw . III T rw . IV T rw . I T rw . II T rw . III T rw . IV T rw . I T rw . II T rw . III T rw .I V T rw . I T rw . II T rw . III 2006 2007 2008 2009 M il ia r R p PTTB Rasio PTTB terhadap Inflow Sumber: Bank Indonesia Kendari Lebih lanjut, pergerakan PTTB sampai dengan triwulan III-2009 menunjukkan kecenderungan yang semakin berkurang. Hal tersebut antara lain dipengaruhi oleh penyampaian informasi tata cara memperlakukan uang secara baik yang dilakukan oleh Bank Indonesia Kendari secara kontinyu. Melalui kegiatan tersebut diharapkan pemahaman masyarakat terhadap tata cara memperlakukan uang semakin meningkat sehingga usia uang untuk beredar di masyarakat dapat lebih lama. 5.2. Transaksi Keuangan Secara Non Tunai Transaksi keuangan yang dilakukan oleh masyarakat Sulawesi Tenggara secara non tunai, baik melalui kliring maupun BI Real Time Gross Settlement RTGS, hingga saat ini masih didominasi Grafik 5.3 Rasio PTTB Terhadap Inflow S ISTEM P EMBAYARAN 76 oleh transaksi melalui kliring. Berdasarkan data Bank Indonesia, 98 dari total transaksi non tunai masih dilakukan melalui kliring sementara hanya 2 yang dilakukan melalui BI-RTGS. Belum optimalnya pemanfaatan sarana BI-RTGS tersebut antara lain dipengaruhi oleh kondisi dunia usaha di Sulawesi Tenggara yang masih didominasi oleh UMKM dengan nilai transaksi yang relatif kecil. Sehingga pemanfaatan transaksi BI-RTGS masih didominasi oleh perbankan dan pemerintah daerah. 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000 700,000 800,000 900,000 Tw III Tw IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II Tw III 2007 2008 2009 Ju ta a n R u p ia h RTGS Kliring Sumber: Bank IndonnesiaDASP Transaksi non tunai melalui kliring dan BI-RTGS pada triwulan III-2009 menunjukkan penurunan dibandingkan dengan triwulan II-2009. Namun demikian, pemanfaatan sarana transaksi non tunai khususnya melalui kliring menunjukkan trend yang meningkat. 5.2.1. Perkembangan Kliring Pada triwulan III-2009 nilainominal transaksi pembayaran non tunai melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia SKNBI mengalami sedikit penurunan dibanding triwulan sebelumnya. Nilai kliring tercatat sebesar Rp752,12 miliar atau mengalami penurunan sebesar -3,94 q.t.q dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar Rp782,97 miliar. Namun demikian dari sisi volume, tercatat adanya peningkatan volume kliring pada triwulan III-2009 dimana volume kliring tercatat sebanyak 44.100 lembar atau meningkat 4,73 q.t.q dibandingkan triwulan sebelumnya sebanyak 42.190 lembar. Meskipun nominal kliring triwulan III- 2009 lebih kecil dibandingkan dengan triwulan II-2009, namun pergerakan nominal kliring di Sulawesi Tenggara menunjukkan trend yang semakin meningkat sebagaimana tercermin dari grafik 5.5. Grafik 5.4 Transaksi Non Tunai Sulawesi Tenggara S ISTEM P EMBAYARAN 77 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000 45,000 50,000 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000 700,000 800,000 900,000 Tw III Tw IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II Tw III 2007 2008 2009 Ju ta r u p ia h 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 5000 10000 15000 20000 25000 30000 Tw III Tw IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II Tw III 2007 2008 2009 Ju ta r u p ia h Nominal Volume Grafik 5.5 Transaksi Non Tunai Melalui Kliring

5.2.2. Transaksi Real Time Gross Setlement RTGS