20,8 dijelaskan oleh sebab-sebab lain.
4.2.5. Pembahasan Hasil Penelitian
4.2.5.1. Pengaruh Simultan Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan.
Secara simultan, variabel ukuran dewan komisaris, proporsi komisaris independen, jumlah rapat dewan komisaris, ukuran komite audit,
kompetensi komite audit dan ukuran perusahaan secara umum berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Kesimpulan ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Irnila 2012 yang menyatakan corporate governance secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini dapat
dilihat dari koefisien determinasi R
2
sebesar 20,8 yang menunjukkan bahwa 20,8 variasi nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh variabel
ukuran dewan komisaris, proporsi komisaris independen, jumlah rapat komite audit, ukuran komite audit, kompetensi komite audit dan ukuran
perusahaan.
4.2.5.2. Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris terhadap Nilai Perusahaan
Hasil pengujian mengenai pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap nilai perusahaan menunjukkan nilai t sebesar -0,523 dengan
signifikansi sebesar 0,602. Nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 tersebut menandakan bahwa variabel ukuran dewan komisaris memiliki
pengaruh negatif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Siallagan Machfoedz
2006 dan Kawatu 2009, tetapi mendukung hasil penelitian Irnila 2012 dan Eisenberg, et al 1998.
Ukuran dewan komisaris yang tinggi bukan merupakan jaminan bahwa kinerja perusahaan akan semakin baik, sehingga pasar menganggap
Universitas Sumatera Utara
ukuran dewan komisaris bukanlah salah satu faktor yang dijadikan pertimbangan dalam mengapresiasi nilai perusahaan
4.2.5.3. Pengaruh Proporsi Komisaris Independen terhadap Nilai Perusahaan
Hasil pengujian tentang pengaruh proporsi komisaris independen terhadap nilai perusahaan menghasilkan nilai t sebesar 3,413 dengan
signifikansi sebesar 0,001. Nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 menunjukkan proporsi komisaris independen berpengaruh secara
signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Siallagan Machfoedz 2006, tetapi
tidak mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Praditia 2010, Rachmawati Triatmoko 2007 dan Irnila 2012. Menurut teori
keagenan, seharusnya semakin besar jumlah dewan komisaris independen pada dewan komisaris, maka semakin baik mereka bisa memenuhi peran
mereka didalam mengawasi dan mengontrol tindakan-tindakan para direktur eksekutif Jensen Meckling, 1976.
4.2.5.4. Pengaruh Jumlah Rapat Dewan Komisaris terhadap Nilai Perusahaan