Nilai lempeng akan semakin tinggi jika ukuran kolom semakin panjang, hal ini berarti proses pemisahan yang terjadi semakin baik. Hubungan proporsionalitas
antara nilai lempeng dengan panjang kolom disebut sebagai nilai HETPHigh Equivalent of a Theoretical Plate. Pengerjaan HPLC yang baik adalah
mendapatkan nilai HETP yang kecil untuk nilai N yang maksimum dan efisiensi kolom yang tertinggi Snyder, dkk., 2010.
Parameter yang dapat mempengaruhi nilai lempeng antara lain waktu tambat puncak, ukuran partikel kolom, laju alir fase gerak, suhu kolom, viskositas
fase gerak dan berat molekul analit. FDA Food and Drug Administration merekomendasikan agar tiap analisis KCKT yang valid mempunyai nilai lempeng
lebih besar dari 2000 Meyer, 2010.
2.3.3.6 Resolusi
Resolusi merupakan derajat pemisahan dari dua puncak analit yang bersebelahan Ornaf dan Dong, 2005.
Harga resolusi yang semakin besar memiliki arti proses pemisahan semakin bagus dan sebaliknya resolusi yang kecil merupakan pertanda proses
pemisahan yang buruk. Dua puncak yang tidak terpisah dengan sempurna namun sudah dapat terlihat memiliki resolusi 1. Sedangkan bila kedua puncak yang saling
berdekatan terpisah sempurna tepat pada garis alas, resolusi bernilai 1,5. Oleh karena itu pada analisis kuantitatif, resolusi yang ditunjukkan harus lebih besar
dari 1,5. Sementara bila kedua puncak memiliki perbedaan yang signifikan, maka diperlukan nilai resolusi yang lebih besar Meyer, 2010.
Universitas Sumatera Utara
2.3.3.7 Faktor Ikutan dan Faktor Asimetri
Puncak kromatogram dalam kondisi ideal akan memperlihatkan bentuk Gaussian dengan derajat simetris yang sempurna Ornaf dan Dong, 2005. Namun
kenyataannya dalam praktik kromatografi, puncak yang simetris secara sempurna jarang dijumpai. Jika diperhatikan dengan cermat, maka hampir setiap puncak
dalam kromatografi memperlihatkan tailing dalam derajat tertentu Dolan, 2003.
Gambar 3 Tiga jenis puncak Meyer,2010
Ada dua cara yang digunakan untuk pengukuran derajat asimetris puncak, yakni faktor ikutan dan faktor asimetri. Faktor ikutantailing factor T
f
seperti yang diterangkan dalam Farmakope Amerika Serikat Edisi Ketiga puluh dihitung
dengan menggunakan lebar puncak pada ketinggian 5 W
0,05
, rumusnya dituliskan sebagai berikut:
Dengan nilai a dan b merupakan setengah lebar puncak pada ketinggian 5 seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.
Gambar 4 Pengukuran derajat asimetris puncak Snyder, dkk., 2010
Universitas Sumatera Utara
Sementara itu, faktor asimetriasymmetry factorA
s
dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Namun nilai a dan b dalam perhitungan faktor asimetri merupakan setengah lebar puncak pada ketinggian 10 seperti yang ditunjukkan di Gambar 4. Jika nilai a
sama dengan b, maka faktor ikutan dan asimetri bernilai 1. Kondisi ini menunjukkan bentuk puncak yang simetris sempurna Dolan, 2003. Bila puncak
berbentuk tailing, maka kedua faktor ini akan bernilai lebih besar dari 1 dan sebaliknya bila puncak berbentuk fronting, maka faktor ikutan dan asimetri akan
bernilai lebih kecil dari 1 Hinshaw, 2004.
2.3.4 Instrumen KCKT