2.1.7 Teori yang berkaitan dengan Right Issue
a. Signaling Theory
Teori ini mengasumsikan bahwa manajer memiliki informasi yang lengkap tentang nilai perusahaan yang tidak diketahui oleh investor
luar, dan manajer adalah orang yang selalu berusaha memaksimalkan intensif yang diharapkannya. Kelebihan manajer daipada pihak luar
investor yaitu informasi yang lengkap dan akurat yang dimiliki oleh manajer mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai suatu
perusahaan. Asimetri informasi akan terjadi jika manajer tidak secara penuh menyampaikan seluruh informasi yang diperolehnya tentang
semua hal yang dapat mempengaruhi perusahaan ke pasar modal. Jika manajer menyampaikan suatu informasi ke pasar, maka respon atas
informasi tersebut sebagai suatu signal adanya event tertentu yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan yang tercermin dari perubahan harga
dan volume perdangan saham. Pengumuman right issue akan direspon oleh pasar sebagai suatu sinyal adanya informasi baru yang dikeluarkan
oleh pihak manajer yang akan mempengaruhi nilai saham suatu perusahaan dan aktivitas perdagangan sahamnya.
b. Teori struktur modal
Dalam teori ini, diasumsikan bahwa walaupun suatu perusahaan memiliki struktur modal yang optimal, masih terjadi ketidakjelasan
apakah hal itu dapat menjelaskan pengaruh negatif harga saham yang dihubungkan dengan penerbitan saham baru. Penambahan saham baru
seharusnya memberikan dampak positif terhadap harga saham bukan sebaliknya, karena penambahan saham baru mencerminkan adanya
perkembangan struktur modal yang optimal.
2.2 Tinjauan Peneliti Terdahulu
Penelitian ini berusaha untuk mengembangkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Taufan Adi Kurniawan 2006 dalam hal melakukan pengujian
kembali adanya perbedaan return saham sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Serta melakukan pengujian terhadap volume perdagangan saham sebelum
dan sesudah terjadi pengumuman right issue menggantikan variable likuiditas perusahan.
Return saham nantinya dapat dilihat dari harga saham yaitu harga saham penutupan closing price dan besarnya volume perdagangan saham dapat dilihat
melalui jumlah saham yang diperdagangkan. Penelitian ini mengambil periode 10 hari sebelum, pada saat, dan 10 hari sesudah dilakukannya Right Issue. Sebanyak
40 perusahaan yang digunakan sebagai sampel dengan periode waktu 5 tahun dari tahun 2006 – 2010.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Right Issue X sebagai variabel independen, Return Saham Y1 sebagai variabel dependen dan Volume
Perdagangan Saham Y2 sebagai variabel dependen.
Tabel 2.1 Tinjauan Peneliti Terdahulu
Peneliti Judul
Variabel Hasil Penelitian
Kurniawan 2006
Analisis dan dampak
pengumuman Right Issue
terhadap return saham dan
likuiditas perusahaan di
Bursa Efek Jakarta
1. Right Issue 2. Return Saham
3. Likuiditas saham
Right issue tidak berpengaruh terhadap
return saham maupun likuiditas saham
sebelum dan sesudah right issue. Karena P-
Value lebih besar dari 5
Adisulistyo 2009
Analisi pengumuman
Right Issue terhadap return
saham dan tingkat likuiditas
saham di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2003- 2007 Analisis
return saham dengan market
model 1. Right Issue
2. Return Saham 3. Likuiditas
Saham Pengumuman right
issue tidak menyebabkan perbedaan return saham
average actual return, average
abnormal return sebelum dan setelah right
issue, akan tetapi right issue
meyebabkan perbedaan likuiditas saham
average trading volume activity
sebelum dan setelah right issue.
Novitasari 2010
Analisis Perbedaan
Return Saham dan tingkat
likuiditas saham Sebelum dan
Sesudah Pengumuman
Right Issue Pada Perusahaan yang
terdapat di BEI 1. Return Saham
2.Likuiditas Saham
Tidak terdapat perbedaan signifikan pada return
saham dan likuiditas saham sesudah dan
sebelum pengumuman right issue
2.3 Kerangka Konseptual