Unified Modeling Language UML

2.2.5 Unified Modeling Language UML

Unified Modeling Language adalah sebuah bahasa untuk menentukan visualisasi, konstruksi dan mendokumentasikan artifac dar isitem software untuk memodelkan bisnis dan sistem non software lainya. UML merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang telah terbukti sukses dalam memodelkan sistem yang besar dan kompleks. Untuk membuat suatu model, UML memiliki diagram grafis sebagai berikut: a. Use case diagram b. Activity diagram Diagram-diagram tersebut diberi nama berdasarkan sudut pandang yang berbeda-beda terhadap sistem dalam proses analisis atau rekayasa. Diagram-diagram ini ditambah dengan kemampuan dokumentasi merupakan artifacts utama UML. Use case diagram menjelaskan manfaat sistem jika dilihat menurut pandangan orang yung berada diluar sistem actor. Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu sitem atau kelas dan bagaimana sistem berinteraksi dengan dunia luar. Use case diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk menangkap persyaratan sistem dan untuk memahami bagaimana sistem seharusnya bekerja. Selain tahapan disain, use case diagram menetapkan prilaku sistem saat Universitas Sumatera Utara diimplementasikan. Dalam sebuah model terdapat satu atau beberapa use case diagram. Activity diagram memodelka alur kerja work flow sebuah proses bisnis dan urutan aktivitas dalam suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan sebuah flowchart karena tidak dapat dimodelkan sebuah alur kerja dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya kedalam keadaan sesaat state. Seringkali bermanfaat bila membuat sebuah activity diagram terlebih dahulu dalam memodelkan sebuah proses untuk membantu memahami proses secara keseluruhan. Activity diagram juga sangat berguna ketika kita ingin menggambarkan prilaku paralel atau menjelaskan bagaimana prilaku daam berbagai use case berinteraksi. Universitas Sumatera Utara

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL

Langkah awal dari penelitian sistem informasi pengendalian persediaan spare part ini adalah menganalisa unsur input, proses, dan output. Unsur input terdiri dari jenis spare part, permintaan spare part, bisnis proses, diagram jaringan informasi, formulir-formulir. Unsur proses adalah perancangan data base dan perancangan informasi pengendalian persediaan. Unsur output dalam penelitian ini adalah diperolehnya klasifikasi spare part, pola pemakaian spare part, metode pengendalian spare part, pengkodean grup spare part, pengkodean jenis spare part, jumlah persediaan pengaman, waktu pemesanan, jumlah pemesanan optimal, jumlah pemesanan kembali, total biaya persediaan, bisnis proses usulan, use case diagram, entity relationship diagram, menu, antar muka interface. Secara diagram dapat ditunjukkan pada Gambar 3.1 sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara