Fungsi penangulangan resiko dan penyimpanan tidak dilakukan petani karena setelah kelapa dikumpulkan agen datang langsung mengambil, sehingga kelapa
tidak sempat bermalam. Fungsi sortasi tidak dilakukan oleh petani karena agen yang menentukan besar kecilnya kelapa. Fungsi pengangkutan tidak dilakukan
petani karena agen langsng datang ke tempat untuk mengambil kelapa. Fungsi informas pasar tidak dilakukan petani. Harga pasaran kelapa diketahui petani
hanya dari agen tanpa mengetahui harga pasar yag berlaku. Agen melakukan semua fungsi pemasaran, yaitu pembelian, penjualan,
penangulangan resiko, pengumpulan, sortasi, penyimpanan, pengangkutan, permodalan, dan informasi pasar. Agen mengumpulkan kelapa dari beberapa
petani kemudian menjual ke pedagang pengumpul yang desa. Pedagang pengumpul desa, pedagang pengumpul kota dan pedagang
pengecer melakukan semua fungsi pemasaran kecuali fungsi pengumpulan. Pedagang pengumpul desa, pedagang pengumpul kota dan pedagang pengecer
langsung memindah tangankan produk kelapa yang dibelinya dari tingkat pedagang sebelumnya tanpa melakukan pengumpulan dari pihak pedagang yang
lain. Pedagang pengumpul desa menjual kelapa kepada pedagang pengumpul kota yang ada di Kota Medan maupun pengecer di pasar kecamatan. Pedagang
pengumpul kota menjual kelapa ke pedagang pengecer di Medan. Pedagang
pengecer menjual langsung kelapa bulat ke konsumen.
5.3 Biaya Pemasaran,
Profit Margin, Price Spread dan Share Margin yang Dikeluarkan oleh Setiap Lembaga Pemasaran
Untuk menganalisa efisiensi pemasaran kelapa perlu dihitung biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh lembaga pemasaran yang berperan dalam proses
Universitas Sumatera Utara
pemasaran. Dalam proses pemasaran kelapa, petani tidak menangung biaya pemasaran, karena pada umumnya para pedagang yaitu agen langsung mendatangi
petani untuk membeli langsung kelapa dan menangung semua biaya seperti pengangkutan, timbangan dan marketing lost.
a. Saluran pemasaran I
Tabel 14. Biaya pemasaran dan profit margin pemasaran saluran I
No Uraian
RpGandeng 1
Harga Jual Petani 3,000
2 Harga Beli Agen
3,000 Transportasi
50 Total Biaya Pemasamran
50 Profit Margin
200 Marjin pemasaran
250 3
Harga Beli Pedagang Pengumpul Desa 3,250
Transportasi 182
Timbangan 17
Retribusi 27
Merketing Lost 3 98
Total Biaya Pemasaran 324
Profit Margin 426
Marjin pemasaran 750
4 Harga Beli Pedagang Pengumpul Kota
4,000 Marketing Lost 3
120 Total Biaya Pemasaran
120 Profit Margin
380 Marjin pemasaran
500 5
Harga Beli Pedagang Pengecer 4,500
Transportasi 100
Retribusi 50
Marketing Lost 3 135
Total Biaya Pemasaran 285
Profit Margin 1,215
Marjin pemasaran 1,500
6 Harga Beli Konsumen
6,000
Sumber: Data primer diolah, Lampiran 6
Biaya pemasaran tertinggi terdapat pada tingkat Pedagang Pengumpul Desa yaitu sebesar Rp 324 gandeng dan biaya pemasaran terendah terdapat pada
tingkat agen sebesar Rp 50 gandeng. Tingginya biaya pemasaran pada tingkat Pedagang Pengumpul Desa disebabkan karena Pedagang Pengumpul Desa
Universitas Sumatera Utara
menjual kelapa ke Medan dimana biaya pemasaran terbesar di biaya transportasi. Biaya pemasaran di tingkat agen terendah karena agen di desa hanya
mengumpulkan kelapa dari petani-petani di desa yang hanya di kenakan biaya transportasi saja.
Profit margin tertinngi terdapat di tingkat pengecer sebesar Rp 1215gandeng dan profit margin terendah di tingkat agen sebesar Rp
200gandeng. Marjin pemasaran yang tinggi terdapat pada tingkat pengecer sebesar Rp 1500gandeng dan marjin pemasaran terendah pada tingkat agen
sebesar Rp 250gandeng. Marketing lost yang merupakan penurunan nilai kuantitatif atau nilai kualitatif barang dalam perhitungan biaya pemasaran kelapa
ini diambil marketing lost sebesar tiga persen yang diperoleh dengan perkalian harga beli beli per gandeng kelapa .
Tabel 15. Price spread dan share margin saluran I
No Komponen Biaya
Price spread RpGandeng
Share Margin 1
Harga Jual Petani 3,000
50.00 2
Biaya Pemasaran Transportasi
332 5.53
Timbangan 17
0.28 Retribusi
77 1.28
Marketing Lost 3 353
5.88 Total Biaya
779 12.98
3 Profit Margin Agen
200 3.33
4 Profit Margin Pedagang Pengumpul Desa
426 7.10
5 Profit Margin Pedagang Pengumpul Kota
380 6.33
6 Profit Margin Pengecer
1,215 20.25
7 Harga Beli Konsumen
6,000 100.00
Sumber: Data primer diolah, 2009
Dari tabel dapat dilihat bahwa share margin tertinggi terdapat pada harga jual petani sebesar 50 dan share margin terendah terdapat pada pada tingkat
agen sebesar 3,33. Share margin harga jual petani sebesar 50, dari angka
Universitas Sumatera Utara
tersebut seakan-akan penerimaan petani cukup besar padahal petani harus mengeluarkan biaya produksi dan biaya pengolahan pasca panen.
b. Saluran pemasaran II