Gambar 1. Skema kerangka pemikiran Keterangan:
PPD = Pedagang Pengumpul Desa
PPK = Pedagang Pengumpul Kota
PP = Pedagang Pengecer
= Pelaksanaan fungsi-fungsi pemasaran = Saluran pemasaran
2.5. Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis penelitian ini yang sesuai dengan kerangka pemikiran di atas maka tingkat efisiensi pemasaran kelapa di daerah penelitian masih tergolong
rendah.
Agen PPD
PPK
PP Petani
Konsumen
PP Kec Konsumen
PP Konsumen
Harga Jual Akhir
Marjin Pemasaran
Share Margin Biaya
Pemasaran Fungsi
Pemasaran
Efisiensi Pemasaran
Universitas Sumatera Utara
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Daerah
Lokasi penelitian ditentukan secara purposive dengan pertimbangan subyektif berdasarkan data yang ada, yaitu di Desa Bagan Baru, Kecamatan
Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara dengan alasan daerah ini merupakan salah satu sentra produksi tanaman kelapa butir yang cukup potesial di Sumatera Utara.
3.2 Metode Penentuan Sampel
3.2.1 Petani Sampel
Populasi petani kelapa dalam penelitian ini diambil berdasarkan jumlah petani yang mengusahakan kelapa tua varietas dalam di daerah penelitian
sebanyak 434 kk. Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling. dimana sampel secara acak sederhana sebanyak 30 kk di Desa Bagan Baru.
Teknik ini digunakan karena petani-petani kelapa di daerah penelitian dalam pola budidaya, umur tanaman, luas lahan cenderung homogen. Singarimbun dan
Effendi, 1989.
3.2.2 Pedagang Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah pedagang kelapa yang menjual kelapa dalam bentuk kelapa butir baik untuk agen, pedagang pengumpul desa, pedagang
pengumpul kota maupun pedagang pengecer di pasar. Untuk pengambilan sampel pedagang ditentukan dengan metode snowball sampling, yaitu dengan bantuan
key-informan dan dari key-informan inilah akan berkembang sesuai petunjuknya.
23
Universitas Sumatera Utara
Dalam hal ini peneliti hanya mengungkapkan kriteria sebagai persyaratan untuk dapat dijadikan sampel Subagyo, 1997.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Adapun data yang dikumpulkan pada penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan
responden di daerah peneitian dengan menggunakan daftar pertanyaan kuesioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Sedangkan data sekunder merupakan data
pelengkap yang diperoleh dari lembaga atau instansi serta dinas yang terkait dengan peelitian ini serta literatur yang ada hubungannya dengan penelitian ini
Subagyo, 1997.
3.4 Metode Analisis Data
Untuk identifikasi masalah 1 diuji dengan menggunakan metode analisis deskriptif berdasarkan survey dan pengamatan yang dilakukan di daerah
penelitian. Identifikasi masalah 2, 3, dan 4 dihitung dengan menggunakan
analisis tabulasi sederhana yaitu menghitung besar volume penjualan, biaya pemasaran, marjin pemasaran, price spread, dan share margin untuk setiap
saluran pemasaran. Dari hasil tersebut dapat diketahui besar margin keuntungan yang diterima masing-masing lembaga pemasaran.
Untuk menghitung marjin pemasaran digunakan rumus: Mji = Cij +
πi ..............1 Mji = Psi - Pbi ............2
Universitas Sumatera Utara
Maka akan diperoleh marjin pemasaran total adalah : Mj =
Σ Mji .................3 Dimana :
Mj = Marjin pemasaran total Mji = Margin pada lembaga pemasaran ke i
Psi = Harga penjualan pada lembaga pemasaran ke i Pbi = Harga pembelian pada lembaga pemasaran ke i
Cij = Biaya pemasaran untuk melaksanakan fungsi pemasaran ke-i oleh lembaga pemasaran ke-j
πi = Keuntungan lembaga pemasaran ke i i = 1,2,3,.....,n
Marjin pemasaran ini terdiri dari biaya-biaya untuk melakukan fungsi-fungsi pemasaran dan keuntungan lembaga pemasaran. Marjin pemasaran yang tinggi
tidak selalu mengindikasikan keuntungan yang tinggi, tergantung berapa besar biaya-biaya yang harus dikeluarkan lembaga-lembaga pemasaran untuk
melakukan fungsi-fungsi pemasaran Sudiyono, 2004. Untuk menghitung besarnya bagian yang diterima oleh masing-masing
lembaga pemasaran atau share margin digunakan rumus :
100 x
Pk Pp
Sm =
Sm = Share margin Pp = Harga yang diterima petani dan pedagang
Pk = Harga yang diterima konsumen akhir Price spread diperoleh dengan mengelompokkan biaya-biaya tata niaga
menurut komponen biaya yang sama. Sedangkan tingkat efisiensi pemasaran yang
Universitas Sumatera Utara
dihasilkan oleh masing-masing saluran pemasaran dapat dihitung dengan menggunakn rumus :
Biaya Pemasaran Nilai Produk Yang Dipasarkan
Maka pemasaran yang tidak efisien akan terjadi jika :
1. Biaya pemasaran makin besar 2. Nilai produk yang dipasarkan jumlahnya tidak terlalu besar
Umumnya kriteria yang dipergunakan dalam sistem pemasaran yang dianggap efisien apabila :
1. Biaya pemasaran dapat ditekan sehingga keuntungan pemasaran dapat lebih tinggi.
2. Persentase perbedaan harga yang dibayarkan konsumen dan produsen tidak terlalu tinggi.
3. Tersedianya fasilitas fisik pemasaran 4. Adanya kompetisi pasar yang sehat
Soekartawi,2002.
3.5 Defenisi dan Batasan Operasional