Kedalaman Tidur depth sleep Perasaan mengantuk di siang hari daytime dysfunction

2.2.7 Kedalaman Tidur depth sleep

Kedalaman tidur pada trimester awal adalah tidur sangat nyenyak 73,3 sesuai pendapat Louis 2006 bahwa wanita hamil yang belum mengalami tanda – tanda khas kehamilan pada trimester awal akan tidur nyenyak dan nyaman sebagaimana orang dewasa pada umumnya. Wanita hamil trimester satu tidak dapat merasakan tidur yang dalam disebabkan gejala psikologis kehamilan seperti mual muntah, kecemasan dan gejala fisik seperti kelelahan dan keinginan berkemih yang meningkat. Kedalaman tidur ibu hamil trimester kedua adalah tidur sangat nyenyak 73,3, sesuai pendapat Suririnah 2007 bahwa ibu hamil trimester kedua mengalami kualitas tidur yang lebih baik dan melewati semua siklus tidur. Ibu hamil pada masa ini mayoritas mendengkur saat tidur Allen, 2005; Karger , 2009. Kedalaman tidur responden trimester ketiga yaitu tidur dan terbangun beberapa kali 60 sesuai hasil penelitian Irmayana 2008 bahwa wanita hamil trimester tiga yang mengalami frekuensi terbangun meningkat akan kesulitan untuk tidur kembali karena pikiran tetap aktif dan merasa tidak mampu ’mematikan’ stres yang dialami akibat kelelahan maupun kecemasan akan kehamilan, persalinan dan janinnya. Selain itu ketidaknyamanan secara fisik juga menyebabkan wanita hamil tidak merasakan tidur yang dalam dan tidak dapat melewati semua siklus tidur Hestiantoro, 2001; Tiran, 2007. Universitas Sumatera Utara

2.2.8 Perasaan mengantuk di siang hari daytime dysfunction

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mengantuk di siang hari pada ibu hamil adalah sedang pada masa trimester pertama 43,3, dan trimester ketiga 96,7. Hal ini sesuai dengan pendapat Musbikin 2005 bahwa pada trimester awal dan akhir masa kehamilan akan terjadi peningkatan jumlah jam tidur total yang dibutuhkan oleh ibu hamil. Kelelahan di siang hari dan kurangnya jam tidur malam yang berkualitas karena frekuensi terbangun yang meningkat meyebabkan ibu hamil menambah jam tidur pada siang hari. Sedangkan Ibu hamil trimester kedua merasa sedikit mengantuk di siang hari 70 sesuai pendapat Amir, 2007 sebagaimana orang dewasa normal, ibu hamil pada masa trimester kedua merupakan masa tidur yang nyaman karena perubahan selama kehamilan dan gejala lain yang timbul pada awal kehamilan berkurang bahkan hilang. Responden trimester ketiga mengantuk di siang hari sebanyak 96,7, sesuai pendapat Dewitt 2001 bahwa individu yang tidak mendapat jam tidur yang cukup akan sering mengantuk di siang hari, kelelahan, penurunan konsentrasi bahkan beresiko mengalami kecelakaan. Hal ini mengindikasikan bahwa pada ibu hamil trimester ketiga total jam tidur berkurang dan tidur tidak nyaman karena semakin bertambahnya ukuran janin dalam rahim. Tidur yang terganggu dapat memicu rasa mengantuk di siang hari. Berdasarkan data NSF 2000, kekurangan jam tidur selama kehamilan dapat meningkatkan rasa mengantuk khususnya di siang hari, namun ibu hamil sulit untuk mendapatkan tidur yang berkualitas karena ketidaknyamana fisik akibat kehamilan. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai pola tidur ibu pada masa kehamilan di RSUP Haji Adam Malik Medan, didapat kesimpulan bahwa pada distribusi frekuensi karakteristik responden, mayoritas ibu hamil yang memeriksakan kehamilan berusia 20-35 tahun 85,6, usia kehamilan tersebar merata pada trimester satu, dua dan tiga, multigravida 73,3. Tingkat pendidikan terakhir responden mayoritas SMA 62,2, pekerjaan ibu rumah tangga 54,4, agama Islam 45,6 dan suku Batak 54,4. Secara keseluruhan, pola tidur ibu pada masa kehamilan trimester satu dan trimester kedua tidak bermasalah. Namun pada masa kehamilan trimester ketiga, ibu hamil mengalami gangguan pola tidur meliputi waktu yang dibutuhkan untuk tertidur meningkat 30-60 menit, frekuensi terbangun meningkat 3-4 kali, lama tidur siang meningkat 1-2 jam, perasaan mengantuk saat bangun pagi, tidur tidak puas dan mengantuk di siang hari. Gangguan pola tidur pada masa kehamilan dapat dihubungkan dengan karakteristik demografi seperti usia ibu, gravida, tingkat pendidikan, dan pekerjaan sehari-hari yang dapat mempengaruhi pola tidur ibu pada masa kehamilan. Universitas Sumatera Utara