Gejala Stres Stres 1. Pengertian Stres

• Overload. Overload dapat dibedakan secara kuantitatif dan kualitatif. Dikatakan overload secara kuantitatif, bila target kerja melebihi kemampuan pekerja yang bersangkutan, akibatnya mudah lelah dan berada dalamketegangan tinggi. Overload kualitatif, bila pekerjaan memiliki tingkatan kesulitan atau kerumitan yang tinggi. • Deprivational stres. Istilah deprivational stres diperkenalkan oleh George Every dan Daniel Girdano 1980, pekerjaan yang tidak lagi menantang atau menarik bagi pekerja. Akibatnya, timbul berbagai keluhan seperti kebosanan, ketidakpuasan dan sebagainya. • Pekerjaan Beresiko Tinggi. Ada pekerjaan yang beresiko tinggi dan berbahaya bagi keselamatan, misalnya pekerjaan dipertambangan, di lepas pantai, pekerja cleaning service pada gedung-gedung pencakar langit dan sebagainya, pekerjaan-pekerjaan tersebut berpotensi menimbulkan stres.

2.3.4. Gejala Stres

Menurut Beehr dan Newman 1978, gejala stres kerja dibagi dalam tiga aspek, yaitu gejala psikologis, gejala fisik dan gejala prilaku. Beberapa gejala yang banyak dijumpai di lingkungan kerja dikemukakan sebagai berikut. Gejala psikologis berupa kecemasan dan ketegangan, sering berupa suatu ancaman terhadap keselamatan maupun kesehatan, meskipun kadang-kadang juga terkait engan jaminan sosial. Gejala fisik yang terjadi berupa peningkatan detak jantung dan tekanan darah. Biasanya dirasakan oleh pekerja yang bersangkutan sebagai berdebar-debar, sakit kepala, mual dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara Gejala psikologis lain berupa bingung, marah dan mudah tersinggung. Hal ini akan diikuti dengan meningkatnya produksi hormon adrenalin dan noradrenalin. Pekerja yang bersangkutan prestasi dan produktifitasnya menurun. Pada taraf awal sulit dikenali, tetapi dalam jangka panjang akan mudah diketahui bahwa produktivitas kerjanya semakin menurun. Sering disangka menderita suatu penyakit fisik yang menahun, tetapi ternyata berakar dari faktor psikologis. Pekerja yang memendam perasaan, misalnya tidak cocok dengan bidang pekerjaan tetapi tidak berani mengungkapkan. Adakalnya karena ketidakcocokan dengan atasan juga menimbulkan gejala psikologis berupa memendam perasaan. Gejala ini akan diikuti dengan gejala fisik berupa gangguan saluran pencernaan, berupa rasa mual, muntah perih dihulu hati karena tukak lambung. Pekerja ini juga berpotensi untuk lari menggunakan minuman keras atau yang memabukkan. Pada pekerjaan yang merasa tidak puas dengan pekerjaannya, cendrung lebih sering berkeringat. Gejala prilaku yang muncul antara lain terjadi kecendrungan peningkatan agresivitas dan tindakan kriminal. Stres yang berkepanjangan atau menahun mengakibatkan ketegangan yang terus-menerus. Stres yang demikian umumnya berlatar belakang kemiskinan, konflik dalam keluarga dan termasuk perkawinan yang kurang bahagia, serta ketidak puasan kerja. Menurut Miler 1997, akar dari stres menahun ini berasal dari pengalaman traumatis dimasa lalu dan tersimpan terus di alam bawah sadar. Hal ini berbahaya, karena terdapat kecendrungan membawa stres ini ketempat kerja. Universitas Sumatera Utara Manusia merupakan kesatuan antara jiwa dan badan, roh dan tubuh, spiritual dan material. Karena itu bila terkena stres, segala segi kehidupan akan terkena stres tidak hanya segi lahir, tetapi juga dari segi batin. Maka tidak mengherankan bila gejala Symptom stres ditemukan dalam segala segi diri manusia, yang penting : fisik, emosi, intelek dan interpersonal. Harjana, 1994.

2.3.5. Stres dan Daya Tahan Tubuh