Analisis Diskriminan Kuadratik Variabel Bebas Terpilih

39

4.3.4 Analisis Diskriminan Kuadratik Variabel Bebas Terpilih

Analisis diskriminan linier pada data penjurusan siswa MAN 1 Jember dengan variabel bebas terpilih menunjukkan nilai peluang awal prior probabilities masing- masing kelompok sebesar 0,4029851 kelompok IPA, 0,2985075 kelompok IPS, 0,1492537 kelompok Bahasa, dan 0,1492537 kelompok Agama. Nilai peluang awal dalam analisis diskriminan kuadratik akan digunakan dalam pembentukan fungsi diskriminan kuadratik untuk mengklasifikasikan siswa ke dalam kelompok jurusan yang sudah ada yaitu IPA, IPS, Bahasa, dan Agama. Fungsi diskriminan kuadratik yang terbentuk dari variabel bebas terpilih yaitu, = ln 0,4029851 − ln 53,12033 − − [ ] − dengan, = vektor rataan variabel bebas terpilih kelompok IPA dapat dilihat pada Lampiran 4a. = matriks varians kovarians variabel bebas terpilih kelompok IPA dapat dilihat pada Lampiran 4a. = ln 0,2985075 − ln 23,09744 − − [ ] − dengan, = vektor rataan variabel bebas terpilih kelompok IPS dapat dilihat pada Lampiran 4b. = matriks varians kovarians variabel bebas terpilih kelompok IPS dapat dilihat pada Lampiran 4b. = ln 0,1492537 − ln 19,44359 − − [ ] − dengan, 40 = vektor rataan variabel bebas terpilih kelompok Bahasa dapat dilihat pada Lampiran 4c. = matriks varians kovarians variabel bebas terpilih kelompok Bahasa dapat dilihat pada Lampiran 4c. = ln 0,1492537 − ln 24,45721 − − [ ] − = vektor rataan variabel bebas terpilih kelompok Agama dapat dilihat pada Lampiran 4d. = matriks varians kovarians variabel bebas terpilih kelompok Agama dapat dilihat pada Lampiran 4d. Setelah terbentuknya fungsi diskriminan kuadratik dengan variabel bebas terpilih, maka dapat dihitung skor diskriminan kuadratik untuk masing-masing siswa. Skor diskriminan kuadratik akan digunakan dalam mengklasifikasikan siswa ke dalam kelompok IPA, IPS, Bahasa, atau Agama. Pengklasifikasian pada Tabel 4.7 didasarkan pada skor dari fungsi diskriminan kuadratik masing-masing kelompok jurusan yang dipilih paling besar. Tabel 4.7 Hasil Pengklasifikasian Analisis Diskriminan Kuadratik dengan Variabel Bebas Terpilih Kelompok Asli Kelompok yang Diklasifikasikan IPA IPS Bahasa Agama IPA 108 IPS 2 78 Bahasa 39 1 Agama 1 39 41 Berdasarkan Tabel 4.7, kelompok IPA tidak terklasifikasikan terhadap kelompok yang lain sehingga persentase ketepatan keanggotaan sebesar 100, kelompok IPS terklasifikasikan hanya ke dalam kelompok IPA sebanyak 2 siswa sehingga persentase ketepatan keanggotaan sebesar 97,5, kelompok Bahasa terklasifikasikan ke dalam kelompok Agama sebanyak 1 siswa, sehingga persentase ketepatan keanggotaan untuk kelompok Bahasa sebesar 97,5, dan kelompok Agama terklasifikasikan ke dalam kelompok IPS sebanyak 1 siswa, sehingga persentase ketepatan keanggotaan sebesar 97,5. Dengan demikian data penjurusan siswa yang terklasifikasikan dengan benar sebesar 98,50, dengan persentase misklasifikasi sebesar 1,50. 4.3.5 Perbandingan Analisis Diskriminan Linier dan Kuadratik dengan Variabel Bebas Terpilih Setelah data penjurusan siswa MAN 1 Jember dianalisis dengan menggunakan analisis diskriminan linier dan kuadratik, maka dapat dilihat perbandingan hasil ketepatan pengklasifikasian yang diperoleh oleh kedua analisis tersebut. Persentase ketepatan hasil pengklasifikasian analisis diskriminan kuadratik lebih besar daripada analisis diskriminan linier. Hal ini disebabkan karena matriks varians kovarians data penjurusan siswa MAN 1 Jember yang menggunakan variabel bebas terpilih heterogen antar kelompok, sehingga analisis diskriminan yang baik digunakan yaitu analisis diskriminan kuadratik karena data tersebut memenuhi asumsi distribusi normal multivariat dan matriks varians kovarians heterogen antar kelompok Lampiran 4. Dengan demikian model pengklasifikasian penjurusan siswa MAN 1 Jember yang menyertakan kedua belas variabel terpilih lebih baik menggunakan model analisis diskriminan kuadratik dengan validasi kemampuan model klasifikasi sebesar 94,02. 42

4.3.6 Plot Analisis Diskriminan Kuadratik dengan Variabel Bebas Terpilih