30
Berdasarkan Tabel 4.2 terlihat bahwa kelompok IPA dan IPS tidak ada yang terklasifikasikan ke dalam kelompok lain, kelompok Bahasa yang terklasifikasikan
hanya ke dalam kelompok Agama sebanyak 2 siswa, dan kelompok Agama yang terklasifikasikan ke dalam kelompok IPS sebanyak 1 siswa dan ke dalam kelompok
Bahasa sebanyak 2 siswa. Data penjurusan siswa MAN 1 Jember yang terklasifikasikan dengan benar sebesar 98,13, dengan persentase ketepatan
pengklasifikasian setiap kelompok yaitu sebesar 100 kelompok IPA, 100 kelompok IPS, 95 kelompok Bahasa, dan 92,5 kelompok Agama. Dengan
demikian presentase misklasifikasi yang terjadi pada pengelompokkan siswa sebesar 1,87.
4.2.2 Analisis Diskriminan Kuadratik Seluruh Variabel Bebas
Analisis diskriminan kuadratik merupakan analisis yang digunakan untuk mengklasifikasikan siswa ke dalam kelompok jurusan yang sudah ada, tetapi data
siswa harus memenuhi asumsi distribusi normal multivariat dan matriks varians kovarians heterogen antar kelompok. Nilai peluang awal prior probabilities masing-
masing kelompok sebesar 0,4029851 kelompok IPA, 0,2985075 kelompok IPS, 0,1492537 kelompok Bahasa, dan 0,1492537 kelompok Agama. Nilai peluang awal
dalam analisis diskriminan kuadratik akan digunakan dalam pembentukan fungsi diskriminan kuadratik untuk mengklasifikasikan siswa ke dalam kelompok jurusan
yang sudah ada yaitu IPA, IPS, Bahasa, dan Agama. Fungsi diskriminan kuadratik dengan menyertakan seluruh variabel bebas yang terbentuk yaitu,
31
= ln 0,4029851
−
ln 60,30976
− −
[ ]
− dengan,
= vektor rataan seluruh variabel bebas kelompok IPA dapat dilihat pada Lampiran 3a.
= matriks varians kovarians seluruh variabel bebas kelompok IPA dapat dilihat pada Lampiran 3a.
= ln 0,2985075
−
ln 28,37983
− −
[ ]
− dengan,
= vektor rataan seluruh variabel bebas kelompok IPS dapat dilihat pada Lampiran 3b.
= matriks varians kovarians seluruh variabel bebas kelompok IPS dapat dilihat pada Lampiran 3b.
= ln 0,1492537
−
ln 24,55374
− −
[ ]
− dengan,
= vektor rataan seluruh variabel bebas kelompok Bahasa dapat dilihat
pada Lampiran 3c. =
matriks varians kovarians seluruh variabel bebas kelompok Bahasa dapat dilihat pada Lampiran 3c.
= ln 0,1492537
−
ln 28,11679
− −
− dengan,
= vektor rataan seluruh variabel bebas kelompok Agama dapat dilihat
pada Lampiran 3d.
32
= matriks varians kovarians seluruh variabel bebas kelompok Agama
dapat dilihat pada Lampiran 3d. Setelah terbentuknya fungsi diskriminan kuadratik, maka dapat dihitung skor
diskriminan kuadratik untuk masing-masing siswa. Skor diskriminan kuadratik akan digunakan dalam mengklasifikasikan siswa ke dalam kelompok IPA, IPS, Bahasa,
atau Agama. Pengklasifikasian pada Tabel 4.3 berdasarkan skor dari fungsi diskriminan kuadratik dari masing-masing kelompok yang dipilih paling besar.
Tabel 4.3 Hasil Pengklasifikasian Analisis Diskriminan Kuadratik Seluruh Variabel Bebas
Kelompok Asli Kelompok yang Diklasifikasikan
IPA IPS
Bahasa Agama
IPA 108
IPS 3
77
Bahasa 1
37 2
Agama 40
Berdasarkan Tabel 4.3, kelompok IPA tidak terjadi pengklasifikasian terhadap kelompok lain sehingga persentase ketepatan keanggotaan sebesar 100, untuk
kelompok IPS terjadi pengklasifikasian hanya ke dalam kelompok IPA sebanyak 3 siswa sehingga persentase ketepatan keanggotaan sebesar 96,25, untuk kelompok
Bahasa terjadi pengklasifikasian ke dalam kelompok IPA sebanyak 1 siswa dan Agama sebanyak 3 siswa, sehingga persentase ketepatan keanggotaan untuk
kelompok Bahasa sebesar 92,5, dan untuk kelompok Agama tidak terjadi pengklasifikasian ke dalam kelompok lain, sehingga persentase ketepatan
keanggotaan sebesar 100. Dengan demikian data penjurusan siswa yang terklasifikasikan dengan benar sebesar 97,76, dengan persentase misklasifikasi
sebesar 2,24.
33
4.2.3 Perbandingan Analisis Diskriminan Linier dan Kuadratik Seluruh Variabel
Bebas
Setelah data penjurusan siswa MAN 1 Jember dianalisis dengan menggunakan analisis diskriminan linier dan kuadratik yang menyertakan seluruh
variabel bebas, maka dapat dilihat perbandingan hasil ketepatan pengklasifikasian yang diperoleh oleh kedua analisis tersebut. Persentase ketepatan hasil
pengklasifikasian analisis diskriminan linier lebih besar daripada analisis diskriminan kuadratik. Hal ini disebabkan karena matriks varians kovarians data penjurusan siswa
MAN 1 Jember yang menyertakan seluruh variabel seragam antar kelompok, sehingga analisis diskriminan yang baik digunakan yaitu analisis diskriminan linier
karena data tersebut memenuhi asumsi distribusi normal multivariat dan matriks varians
kovarians seragam
antar kelompok.
Dengan demikian
model pengklasifikasian penjurusan siswa MAN 1 Jember yang menyertakan seluruh
variabel lebih baik menggunakan model analisis diskriminan linier dengan validasi kemampuan model klasifikasi sebesar 94,02.
3.5 Analisis Diskriminan Bertatar