Alat dan Teknik Kertas

16 bawah dari bejana, dan kertas dicelupkan diatasnya, dimana lembaran kertas tergantung di atas batang gelas yang dicepit dengan gabus pada ujungnya Sastrohamidjojo, 1985. Metoda mendatar. Dalam cara ini kertas dibentuk bulat di tengahnya diberi lubang sebagai tempat untuk meletakkan sumbu yang terbuat baik dari gulungan kertas atau dari benang dimana melalui ini pelarut dapat naik yang kemudian membasahi kertas untuk kemudian mengembang melingkar membawa senyawa yang dipisahkan Sastrohamidjojo, 1985.

2.5.3 Kertas

Pekerjaan mula-mula dalam kromatografi kertas dilakukan dengan menggunakan kertas saring Whatmann No. 1 dan hingga sekarang masih dipakai. Kertas dalam pemisahan terutama mempunyai pengaruh pada kecepatan aliran pelarut. Sedangkan fungsi dari kertas sendiri sangat kompleks. Efek-efek serapan disebabkan oleh sifat polar dari gugus-gugus hidroksil dimana ini kemungkinan sangat penting dan sejumlah kecil dari gugus karboksil dalam selulosa dapat menaikkan terhadap efek-efek pertukaran ion Sastrohamidjojo, 1985. Tabel 2.4 Macam-macam Kertas Kromatografi Kecepatan aliran Cepat Sedang Lambat Kertas-kertas tipis No. 4 No. 54 No. 540 No. 7 No. 1 No. 2 No. 20 Kertas-kertas tebal No. 31 No. 17 No. 3 No. 3 MM Sastrohamidjojo, 1985. 17

2.5.4 Pelarut-pelarut

Fasa bergerak biasanya merupakan campuran yang terdiri atas satu komponen organik yang utama, air dan berbagai tambahan seperti asam-asam, basa atau pereaksi-pereaksi kompleks, untuk memperbesar kelarutan dari beberapa senyawa atau untuk mengurangi lainnya. Contoh penggunaan dari pelarut yang dipilih untuk senyawa-senyawa organik yang polar akan lebih mudah larut dalam air daripada dalam zat-zat cair organik, akan terjadi gerakan yang lambat jika fasa bergerak anhidrida digunakan, penambahan air terhadap pelarut akan menyebabkan senyawa-senyawa tersebut untuk bergerak Sastrohamidjojo, 1985.

2.5.5 Cara Penempatan Cuplikan Pada Kertas

Larutan campuran yang akan dipisahkan ditempatkan pada kertas yang berupa noda. Biasanya dibiarkan untuk berkembang membentuk suatu bulatan. Harus dicegah penempatan larutan terlalu banyak. Karena kelebihan setiap komponen akan menyebabkan tidak akan tercapainya kesetimbangan partisi selama ia bergerak, hingga ia akan mengakibatkan terjadinya kedudukanlokasi yang kabur. Ada beberapa cara pembuatan noda. Salah satu cara adalah dengan menggunakan gelas kapiler dengan diameter yang sama, dimana cara ini sering digunakan. Sedangkan cara lain dapat menggunakan alat penyuntik Sastrohamidjojo, 1985. Kedudukan dari permukaan pelarut yang terdapat pada kertas harus selalu diberi tanda segera setelah lembaran kertas diambil dan kemudian dikeringkan, dengan cara digantungkan. Penandaan dapat menggunakan pensil pada sisi samping kertas. Pengeringan sebaiknya dibiarkan dalam udara, bila dikehendaki 18 dapat menggunakan kipas angin. Jangan mengeringkan dengan menggunakan udara panas, karena dapat merusak beberapa konstituen dari campuran. Kebanyakan dari pelarut-pelarut kromatografi cepat menguap tanpa meninggal residu Sastrohamidjojo, 1985.

2.5.6 Identifikasi dari Senyawa-senyawa

Dalam mengidentifikasi noda-noda dalam kertas sangat lazim menggunakan harga Rf retordation factor yang didefinisikan sebagai: Jarak yang digerakkan oleh senyawa Rf = Jarak yang digerakkan oleh permukaan pelarut Ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga Rf yaitu: - Pelarut - Suhu - Ukuran dari bejana - Kertas - Sifat dari campuran Untuk mengukur Rf perlu melokalisir permukaan pelarut. Harga-harga Rf biasanya dinyatakan sebagai fraksibagian. Perbedaan dalam harga-harga Rf untuk dua senyawa yang dipisahkan tergantung pada besarnya noda-noda dan panjangnya aliran pelarut. Cara yang paling mudah dalam mengukur Rf adalah dengan menggunakan mistar Sastrohamidjojo, 1985.