Difraksi Cahaya Dampak Penambahan Jumlah Celah Maksima Utama

Rifqi Firdaus : Analisis Kinerja AWG Arrayed Waveguide Gratings Pada Komunikasi Serat Optik, 2009. sekunder diantara setiap pasang maksima utama, bahkan maksima utama lebih sempit [1], [18]. Untuk N sumber, intensitas maksima utma sama dengan N 2 kali intensitas akibat sumbr tunggal. Minimum pertama terjadi pada sudut fase N 360 = δ , terdapat N-2 maksima sekunder diantara setiap pasang maksima utama [1], [18]. Maksima sekunder ini sangat lemah dibandingkan dengan maksima utama. Begitu jumlah sumber meningkat, maka maksima utama menjadi lebih tajam dan lebih besar intensitasnya dan intensitas maksima sekunder dapat diabaikan jika dibandingkan dengan intensitas maksima utama [18].

3.6 Difraksi Cahaya

Difraksi adalah pembelokan gelombang di sekitar sudut yang terjadi apabila sebagian muka gelombang dipotong oleh halangan atau rintangan [18]. Pada pembahasan tentang pola interferensi yang dihasilkan oleh dua celah atau lebih, dianggap celah tersebut sangat sempit, sehingga dapat dianggap celah tersebut sebagai sumber garis gelombang [1], [18]. Dengan demikian, intensitas akibat satu celah yang bekerja sendiri akan sama dengan I pada sembarang titik layar P di layar yang tidak tergantung pada sudut θ yang dibuat antara sinar dengan titik P dan garis normal diantara celah dan layarnya. Apabila celah tidak sempit, intensitas pada layar akan bergantung pada sudutnya, biasanya intensitas menurun apabila sudutnya meningkat [18]. Rifqi Firdaus : Analisis Kinerja AWG Arrayed Waveguide Gratings Pada Komunikasi Serat Optik, 2009.

3.7 Dampak Penambahan Jumlah Celah

Pada Gambar 3.6 terlihat pola yang dihasilkan satu, dua, tiga atau lebih celah yang mempunyai lebar sama. Gambar 3.6 Dampak pertambahan jumlah celah [1]. Perkembangan yang paling mencolok pada Gambar 3.6 ialah dengan bertambahnya jumlah celah, maka akan terjadi penyempitan pada maksima utama. Dengan pertambahan celah yang lebih banyak, maka ketajaman dari maksima utama bertambah dengan cepat dan polanya menjadi seperti garis sempit lihat Gambar 3.6 f [1], [18]. Berikut adalah Gambar 3.7 yang menunjukkan Maksima utama dan kedua dari 3 celah. Rifqi Firdaus : Analisis Kinerja AWG Arrayed Waveguide Gratings Pada Komunikasi Serat Optik, 2009. Gambar 3.7 Maksima utama dan kedua pada 3 celah [1]. Gambar 3.7 menunjukkan kurva intensitas pada kasus tiga celah. Intensitas maksima kedua 11,1 persen dari maksima utama [1].

3.8 Maksima Utama

Perhatikan gelombang cahaya datar yang dating secara normal pada kisi yang ditunjukkan pada Gambar 3.8 dan anggap bahwa lebar celah sangat sempit, sehingga setiap celah menghasilkan berkas yang terdifraksi meluas [18]. Fungsi lensa cembung untuk memfokuskan cahaya agar intensitasnya maksimum pada kisi [7]. Berikut ini adalah Gambar 3.8 tentang kisi difraksi. Gambar 3.8 Kisi Difraksi a Kisi Tanpa Lensa b Kisi dengan Lensa Pemfokus Rifqi Firdaus : Analisis Kinerja AWG Arrayed Waveguide Gratings Pada Komunikasi Serat Optik, 2009. Pola interferensi yang dihasilkan pada layer yang jauh dari kisi tersebut ialah pola akibat banyak sumber cahaya yang berjarak sama. Maksima interferensi yang berada pada sudut θ yaitu [1], [7], [18] : d sin θ = mλ , m=0,1,2,… ……………....………………… 3.7 Dengan m merupakan bilangan orde difraksi. Kedudukan maksima utama tidak bergantung pada jumlah sumbernya, tetapi bergantung pada banyak sumber yang ada, sehingga semakin tajam dan semakin besar intensitas maksimumnya [18].

3.9 Minima dan Maksima Kedua