Hasil Penghitungan Leq Untuk Bandara Juanda Surabaya

62 Nilai rentang terbesar antara Leq minimum dan maksimum terjadi di lokasi TU1 Griya Karya sebesar 32.59 dBA. Nilai rentang Leq minimum dan maksimum yang cukup besar ini mengindikasikan bahwa pengaruh pesawat terbang yang melintasi daerah tersebut cukup besar. Untuk menguji apakah sebaran data dari Tabel 4.10. berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan pengecekan dengan menghitung: a. Nilai Rasio Kurtosis Keruncingan yaitu nilai kurtosis dibagi dengan standard error kurtosis: TU1 Griya Karya : � � � � = 1.521 0.559 = 2.720 TU2 Kantor Desa : � � � � = −0.379 0.559 = −0.677 TU3 RM Depot : � � � � = 0.435 0.559 = 0.778 b. Nilai Rasio Skewness Kemencengan yaitu nilai skewness dibagi dengan standard error skewness: TU1 Griya Karya : � � ��� � = −1.584 0.283 = −5.597 TU2 Kantor Desa : � � ��� � = −0.461 0.283 = −1.628 TU3 RM Depot : � � ��� � = −0.820 0.283 = −2.897 Sebagai pedoman, jika nilai Rasio Kurtosis dan Rasio Skewness berada diantara -2 dan +2 maka distribusi data adalah Normal. Berdasarkan penghitungan di atas, dapat dilihat bahwa data Leq dari nilai Rasio Kurtosis untuk lokasi pengukuran di TU2 Kantor Desa dan TU3 RM Depot berdistribusi Normal. Namun, untuk lokasi pengukuran di TU1 Griya Karya tidak berdistribusi Normal. Sedangkan data Leq dari nilai Rasio Skewness untuk lokasi pengukuran di TU2 Kantor Desa 63 berdistribusi Normal . Sebaliknya untuk lokasi pengukuran di TU1 Griya Karya dan TU3 RM Depot tidak berdistribusi Normal. Jika dilihat dari grafik Histogramnya adalah: Gambar 4.10. Histogram data Leq untuk lokasi pengukuran di Griya Karya Dari Gambar 4.10. terlihat bahwa batang histogram memiliki bentuk kurva tak normal tidak berbentuk seperti lonceng dan cenderung condong ke kanan. Hal ini membuktikan bahwa distribusi Leq di TU1 Griya Karya belum bisa dikatakan normal, sesuai dengan hasil penghitungan Rasio Kurtosis dan Rasio Skewness di atas bahwa data Leq di daerah tersebut tidak berdistribusi Normal. Gambar 4.11. Histogram data Leq untuk lokasi pengukuran di Kantor Desa Berdasarkan Gambar 4.11. terlihat bahwa distribusi Leq di TU2 Kantor Desa bisa dikatakan normal atau mendekati normal. Dilihat dari 64 bentuk kurva pada histogram mirip seperti lonceng, dengan kemencengan sedikit ke kanan. Gambar 4.12. Histogram data Leq untuk lokasi pengukuran di RM Depot Pada Gambar 4.12. bentuk kurva histogramnya yang mirip dengan kurva normal membuktikan bahwa dari nilai Rasio Kurtosis distribusi Leq bisa dikatakan normal. Namun dengan kemencengan yang cenderung ke kanan.

4.4. Hasil Penghitungan Lsm di Kawasan Pemukiman Sekitar

Bandara Sesuai Kep-48MENLH111996 Lokasi titik pengukuran Lsm berada di kawasan pemukiman sekitar bandara. Pada tiap bandara terdapat 3 lokasi titik pengukuran. Untuk bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru lokasi titik pengukuran berada di Kantor BPMP, Musholla, dan Rumah Warga. Sedangkan untuk bandara Juanda Surabaya lokasi titik pengukuran berada di Kantor Desa, RM Depot, dan Perumahan Griya Karya. Berikut adalah hasil perhitungan berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.48 Tahun 1996 maka diperoleh Level Siang Ls, Level Malam Lm, dan Level Siang Malam Lsm seperti berikut: 65 Tabel 4.11. Data Lsm di Kawasan Pemukiman Sekitar Bandara Kota Nama Titik Pengukuran Tanggal Pengukuran Ls dB Lm dB Lsm dB Pekanbaru Kantor BPMP 18 sd 19 Maret 2011 64.7 55.7 63.7 19 sd 20 Maret 2011 63.7 56.4 63.1 20 sd 21 Maret 2011 63.4 56.6 62.9 Musholla 18 sd 19 Maret 2011 77.0 50.8 75.2 19 sd 20 Maret 2011 78.6 53.3 76.8 20 sd 21 Maret 2011 79.1 48.5 77.4 Rumah Warga 18 sd 19 Maret 2011 57.6 51.5 57.2 19 sd 20 Maret 2011 57.6 51.5 57.2 20 sd 21 Maret 2011 69.0 49.3 67.3 Surabaya Griya Karya 08 sd 09 April 2011 70.6 63.1 69.9 09 sd 10 April 2011 70.4 60.3 69.3 10 sd 11 April 2011 71.6 62.7 70.6 Kantor Desa 08 sd 09 April 2011 67.0 58.7 66.2 09 sd 10 April 2011 64.1 61.0 64.8 10 sd 11 April 2011 66.1 61.6 66.3 RM Depot 08 sd 09 April 2011 67.0 60.4 66.5 09 sd 10 April 2011 66.6 60.8 66.4 10 sd 11 April 2011 69.6 59.5 68.5 Dimana: Ls dB = Level Siang; Lm dB = Level Malam; Lsm dB = Level Siang – Malam Berdasarkan data pada Tabel 4.11. di atas dapat dibuat grafik seperti pada gambar di bawah ini: Gambar 4.13. Grafik Ls, Lm, dan Lsm di kawasan pemukiman sekitar 2 bandara Keterangan : TU = Titik Ukur 66 Pada Gambar 4.13. tampak bahwa nilai Lsm yang diperoleh 100 telah melewati baku mutu kebisingan untuk pemukiman. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Lsm segitiga hijau posisinya berada di atas nilai baku mutu untuk daerah pemukiman yaitu 55 dBA. Dari Gambar 4.13. juga ditunjukkan bahwa nilai Lsm yang paling rendah adalah 57.20 dBA di TU3 Pekanbaru terjadi pada tanggal 18-20 Maret 2011 dan yang tertinggi adalah 77.40 dBA di TU2 Pekanbaru terjadi pada tanggal 20-21 Maret 2011. Selain itu pun dapat dilihat bahwa nilai Lsm di kawasan sekitar bandara Surabaya cenderung lebih stabil dibandingkan nilai Lsm di kawasan sekitar bandara Pekanbaru. Hal ini dimungkinkan karena noise background dari alam sekitar bandara Pekanbaru yang masih alami atau berupa hutan lebih sepi dibandingkan bandara Surabaya yang telah berubah menjadi perkotaan. Sehingga suara bising dari pesawat udara yang melintas di titik ukur bandara Pekanbaru lebih terdengar jelas daripada di titik ukur bandara Surabaya.