61
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Obyek Penelitian
1. Sejarah singkat perusahaan
PT. Indosat Tbk didirikan pada tahun 1967 sebagai perusahaan dengan Penanaman Modal Asing PMA, yang bertugas untuk menyediakan jasa
layanan telekomunikasi internasional di Indonesia. PT. Indosat beroperasi pada tahun 1969 bersamaan dengan selesai dibangunnya stasiun Bumi
Intelsat di Jatiluhur Purwakarta, Jawa Barat. PT. Indosat menghubungkan Indonesia dengan lebih dari 250 tujuan negara di seluruh dunia.
Pada Desember 1980, pemerintah RI membeli 100 saham Indosat, kemudian sejak tanggal 16 Desember 1980, Indosat berhasil dinasionalkan
dan menjadi BUMN di bawah Departemen Perhubungan yang kemudian berubah menjadi Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi
DEPARPOSTEL. Pada tahun 1994, PT. Indosat menjadi BUMN yang pertama kali go publik. Indosat mengeluarkan saham yang tercatat di new
york stock exchange NYSE, Bursa Efek Jakarta BEJ, dan Bursa Efek Surabaya BES. Sehingga konsekuensi dari penjualan saham ini
kepemilikan Indosat yang semula 100 milik pemerintah RI kini menjadi 65 milik pemerintah RI dan 35 milik publik nasional dan
internasional.
62 Memasuki abad 21, serta untuk menyesuaikan dengan tren global,
pemerintah Indonesia memutuskan untuk melakukan deregulasi dalam sektor telekomunikasi nasional, membuka pintu bagi free market
competition. Mulai tahun 2001, semua cross ownerships antara Indosat penyedia jasa layanan telekomunikasi domestik, Telkom, telah di tiadakan.
Hak-hak ekslusif antara kedua penyedia jasa layanan telekomunikasi ini akan dihilangkan secara bertahap.
Selain penyedia jasa layanan telekomunikasi untuk umum internasional, Indosat juga kemudian mulai berkembang dan memasuki
bisnis industri seluler GSM Global Satelite for Mobile communication yang dimulai pada pertengahan tahun 90-an. Pada tahun 2001, PT Indosat
mendirikan anak perusahaan, PT Indosat Multi Media Mobile IM3, diikuti dengan diperolehnya kontrol penuh atas PT. Satelit Palapa
Indonesia. Hal ini membuat PT. Indosat sebagai penyedia jasa layanan telepon seluler kedua terbesar di Indonesia.
Pada akhir tahun 2002, pemerintah kembali menjual saham PT. Indosat. Saham Indosat sebesar 41,49 dibeli oleh Singapore
Technologies Telemedia Ptc. Ltd. STT, dan dengan demikian PT. Indosat kembali menjadi Perusahaan Modal Asing PMA. Pada 20 November
2003, Indosat melakukan penggabungan usaha anak-anak perusahaan PT. Indosat yaitu, PT. Satelit Palapa Indonesia Satelindo, PT. Indonesia
Multimedia Mobile IM3, dan PT. Bimagraha Telekomindo ke dalam satu
63 organisasi PT. Indosat, sehingga tak ada lagi istilah anak perusahaan bagi
ketiga perusahaan tersebut. 2.
Visi dan Misi PT. Indosat Visi :
- Menjadi
penyelenggara jaringan
dan jasa
komunikasi telekomunikasi terpadu berfokus selulerwireless yang terkemuka
di Indonesia. Misi :
- Menyediakan dan mengembangkan produk, layanan dan solusi
yang inovatif dan berkualitas untuk memberikan manfaat terbaik bagi pelanggan.
- Meningkatkan shareholders value secara terus menerus.
- Mewujudkan kualitas kehidupan stakeholders yang lebih baik.
3. Logo PT. Indosat
Gambar 4.1 Logo PT. Indosat
4. Jasa Layanan PT. Indosat
PT. Indosat dalam menjalankan bisnisnya menyediakan berbagai macam layanan dalam bidang komunikasi, baik itu melalui penyediaan
jasa telekomunikasi internasional, seluler maupun multimedia. Layanan
64 telekomunikasi internasional yang diberikan oleh Indosat meliputi : IDD
Indosat 001, SLI 008, VOIP Global save, yelo, operator service 101, 104, 181, 187, Collect Call Service Indonesia Direct, Home Country
Direct, Hallo Indonesia dan Toll Free Indosat Free Phone. Layanan Indosat dalam hal telekomunikasi berdasarkan pada teknologi seluler,
meliputi GSM dn CDMA Code Division Multiple Access. Layanan Indosat dalam jasa komunikasi melalui multimedia seperti internet
meliputi data interchange Indosat com, Global Corporate Service Indosat, lintas arta, Internet M2, Lintas arta, TV Service Iglo TV
Cable, Indosat TV Link, Indosat Conference, Satelindo Video Boardcasting dan Digital Bouqet, Asia Link Service.
5. Profil Produk IM3
Gambar 4.2 Logo Produk IM3
IM3 adalah kartu prabayar super hemat dari Indosat. Selain kartu perdananya yang super hemat, tarif SMS dan telefonnya juga super hemat.
Produk ini diluncurkan pada 31 Agustus 2001di Batam dan dilanjutkan dengan kota-kota besar di Jawa mulai dari kota Semarang, Surabaya,
Bandung dan akhirnya Jakarta. Hal ini dilakukan dengan menganut filosofi
65 “makan bubur panas” dimana makan bubur yang panas harus dari pinggir-
pinggir dahulu yang tidak terlalu panas. Demikian juga IM3 memulai layanannya tidak langsung ke pusat Jakarta yang “panas”, namun mulai
dari Batam dan kemudian dilanjutkan menuju ke Jakarta. Pelanggan IM3 dapat menggunakan layanan di seluruh Indonesia, selama berada dalam
jaringan IM3, Sat-C dan Indosat. Hal ini dimungkinkan karena “Sinyal Kuat Indosat” sebagai hasil merger PT. Indosat, PT. Indosat Multimedia
Mobile dan PT. Satelindo. IM3 merupakan kartu prabayar dengan nomor awalan 0856 yang memberikan kenyamanan dan kecepatan untuk
bergabung dengan komunitas GSM multimedia. IM3 memiliki jangkauan luas yang didukung oleh “sinyal kuat
Indosat”, sehingga bisa digunakan di seluruh Indonesia. Pelanggan IM3 dapat menggunakan handphone dual band 900 1800 MHZ. Dengan
frekuensi dual band ini, diharapkan dapat menampung pelanggan yang lebih banyak dan mengurangi drop call atau network busy serta dapat
meningkatkan kualitas suara. IM3 mempunyai banyak fitur yang bermanfaat mulai dari transfer pulsa, salah satu fasilitas terbaik hasil karya
anak bangsa yang dicontoh oleh negara lain, serta fasilitas GPRS general Packet Radio Service, MMS Multimedia Message Service, Conference
dan Call Divert. Fitur dan layanan lengkap dari IM3 ini sebagai berikut : a.
Melakukan dan Menerima Panggilan Pengguna IM3 bisa melakukanmenerima panggilan ke atau dari PSTN
Public Switched Telephone Network, CDMA Code Division Multiple
66 Acces, GSM Global System for Mobile communication atau nomor
lainnya, baik dalam maupun luar negeri. b.
Melakukan dan Menerima SMS Short Message Service Pengguna dapat mengirim dan menerima pesan singkat melalui
handphone. c.
Call WaitingCall Hold Pengguna dapat menerima panggilan atau melakukan panggilan bahkan
pada saat sedang berkomunikasi dengan orang lain sekalipun. d.
Conference Call Fitur yang memungkinkan pelanggan IM3 berbicara dengan lima orang
yang berlainan nomor secara berurutan. e.
Call ForwardCall Divert Fitur untuk pengalihan panggilan ke nomor telepon lain atau ke voice
mailbox. f.
CLIP Call Line Identification Presentation Fitur untuk memunculkan nomor teleponnama pemanggil pada hand
phone penerima. g.
CLIR Caller Line Identification Restriction Fitur untuk menyembunyikan nomor teleponnama pengguna IM3 pada
hand phone penerima. h.
Call Barring Fitur untuk memblokir telepon masuk atau telepon keluar sesuai
keinginan.
67 i.
Voice Mail Service Merupakan media penyimpanan pesan suara.
j. GPRS General Packet Radio Service
Jaringan komunikasi data berkecepatan tinggi yang memungkinkan beragam jasa mobile internet diakses via hand phone, komputer dan
PDA. Layanan tersebut juga dapat mengirim dan menerima e-mail dan transfer dokumen.
k. MMS Multimedia Message Service
Layanan canggih untuk pengiriman pesan berupa gambar, suara dan teks semudah mengirimkan SMS.
l. Transfer Pulsa
Fitur yang memungkinkan sesama pengguna IM3 untuk saling mengirim dan menerima pulsa.
m. M3-Access
Fitur yang memungkinkn pengguna untuk menikmati beragam informasi menarik.
n. Video Streaming
Layanan yang memungkinkan pelanggan IM3 untuk menyaksikan acara TV, klip video atau melihat kondisi lalu lintas secara live melalui hand
phone o.
EFR Enhanced Full Rate Teknologi yang menyebabkan percakapan dengan IM3 menjadi lebih
jernih dan lebih jelas.
68 B.
Karakteristik responden Populasi dalam penelitian ini adalah para remaja yang menggunakan kartu
seluler IM3. Dalam penelitian ini, obyek penelitiannya adalah remaja di kota Rangkasbitung yang dipilih secara acak untuk mewakili menjadi responden.
Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 124 responden, dengan karakteristik sebagai berikut :
Tabel 4.1 Pengeluaran untuk membeli pulsa dalam satu bulan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Rp 200rb 12
9.7 9.7
9.7 Rp 150rb sd Rp 200rb
39 31.5
31.5 41.1
Rp 100rb sd Rp 149rb 51
41.1 41.1
82.3 Rp 50rb sd Rp 99rb
18 14.5
14.5 96.8
Rp 50rb 4
3.2 3.2
100.0 Total
124 100.0
100.0
Sumber : Data primer yang telah diolah Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa kebanyakan responden membeli pulsa
dalam sebulan sebesar Rp 100rb sd 149rb, dengan total responden sebanyak 51 orang dan persentasenya sebesar 36,4. 39 orang membeli pulsa sebesar Rp
150rb sd Rp. 200rb dengan persentase sebesar 27,9. 18 orang membeli pulsa sebesar Rp 50rb sd Rp 99rb, dengan persentase sebesar 12,9. 12 orang
membeli pulsa sebesar Rp 200rb, dengan persentase sebesar 8,6. Sedangkan sisanya sebanyak 4 orang membeli pulsa sebesar 50rb, dengan
persentase sebesar 2,9.
69 Tabel 4.2
Alasan Menggunakan Kartu Seluler IM3
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Tarifnya murah
24 19.4
19.4 19.4
Sinyalnya bagus
12 9.7
9.7 29.0
Fiturnya menarik
29 23.4
23.4 52.4
Banyak bonusnya
10 8.1
8.1 60.5
Ikut-ikutan teman
49 39.5
39.5 100.0
Total 124
100.0 100.0
Sumber : Data primer yang telah diolah Pada tabel 4.2 terlihat bahwa sebanyak 49 orang menggunakan kartu IM3
karena ikut-ikutan teman, 29 orang karena fiturnya menarik, 24 orang karena tarifnya murah, 12 orang karena sinyalnya bagus dan 10 orang karena bonus.
Dari hasil tabel diatas dapat disimpulkan bahwa teman memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap perilaku konsumsi remaja.
Tabel 4.3 Informasi Mengenai Kartu IM3
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Teman 17
13.7 13.7
13.7 Majalah
11 8.9
8.9 22.6
Surat Kabar 18
14.5 14.5
37.1 Televisi
47 37.9
37.9 75.0
Lain-lain 31
25.0 25.0
100.0 Total
124 100.0
100.0
Sumber : Data primer yang telah diolah Pada tabel 4.3 memberikan penjelasan bahwa sebanyak 47 orang
responden memperoleh informasi tentang IM3 dari televisi, 18 orang dari surat kabar, 17 orang dari teman, 11 orang dari majalah dan sisanya sebanyak 31
orang mendapatkan informasi dari media lainnya.
70 C.
Analisis Deskriptif Tabel 4.4
Bekerja Sambilan Selepas Pulang SekolahKuliah
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Sangat tidak setuju
49 39.5
39.5 39.5
Tidak setuju 55
44.4 44.4
83.9 Setuju
15 12.1
12.1 96.0
Sangat setuju 5
4.0 4.0
100.0 Total
124 100.0
100.0
Sumber : data primer yang telah diolah. Pada tabel diatas 55 responden menjawab tidak setuju, 49 responden
menjawab sangat tidak setuju, 15 responden menjawab setuju dan 5 responden menjawab sangat setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar responden tidak bekerja.
Tabel 4.5 Saya Rela Menghabiskan Banyak Uang Untuk Menekuni Hobi Saya
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Sangat tidak setuju
26 21.0
21.0 21.0
Tidak setuju 70
56.5 56.5
77.4 Ragu-ragu
1 .8
.8 78.2
Setuju 24
19.4 19.4
97.6 Sangat setuju
3 2.4
2.4 100.0
Total 124
100.0 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 70 orang menyatakan tidak
setuju, 26 orang menyatakan sangat tidak setuju, 24 orang setuju, 3 orang sangat setuju dan 1 orang ragu-ragu. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
71 responden tidak rela mengorbankan uangnya demi sebuah hobi yang mereka
senangi.
Tabel 4.6 Hobi Saya Membuat Saya Terlibat Dengan Banyak Orang
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Sangat tidak setuju
18 14.5
14.5 14.5
Tidak setuju 26
21.0 21.0
35.5 Ragu-ragu
4 3.2
3.2 38.7
Setuju 47
37.9 37.9
76.6 Sangat setuju
29 23.4
23.4 100.0
Total 124
100.0 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah. Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 47 orang menyatakan setuju, 29
orang sangat setuju, 26 orang tidak setuju, 18 orang sangat tidak setuju dn 4 orang ragu-ragu. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki
hobi yang terlibat dengan banyak orang.
Tabel 4.7 Lebih Sering Bersosialisasi Dengan Teman Sebaya Dari Pada Dengan
Orang Yang Umurnya Lebih Tua
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Sangat tidak setuju
7 5.6
5.6 5.6
Tidak setuju 11
8.9 8.9
14.5 Ragu-ragu
25 20.2
20.2 34.7
Setuju 63
50.8 50.8
85.5 Sangat setuju
18 14.5
14.5 100.0
Total 124
100.0 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah.
72 Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 63 orang menyatakan setuju, 25
orang ragu-ragu 18 orang sangat setuju, 11 orang tidak setuju dan 7 orang sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden lebih
sering bersosialisasi dengan teman sebaya daripada dengan orang yang umurnya lebih tua dari mereka.
Tabel 4.8 Waktu Liburan Lebih Banyak Digunakan
Untuk Berkumpul Bersama Keluarga
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Sangat tidak setuju
4 3.2
3.2 3.2
Tidak setuju 13
10.5 10.5
13.7 Ragu-ragu
23 18.5
18.5 32.3
Setuju 46
37.1 37.1
69.4 Sangat setuju
38 30.6
30.6 100.0
Total 124
100.0 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah. Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 46 orang menyatakan setuju, 38
orang sangat setuju, 23 orang ragu-ragu, 13 orang tidak setuju dan 4 orang sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
menghabiskan waktu liburannya untuk berkumpul dengan keluarga.
73 Tabel 4.9
Untuk mengisi liburan biasanya saya dan teman-teman Pergi ke suatu tempat untuk rekreasi
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Sangat tidak setuju
9 7.3
7.3 7.3
Tidak setuju 48
38.7 38.7
46.0 Ragu-ragu
29 23.4
23.4 69.4
Setuju 35
28.2 28.2
97.6 Sangat setuju
3 2.4
2.4 100.0
Total 124
100.0 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah. Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 48 orang menyatakan tidak
setuju, 35 orang setuju, 29 orang ragu-ragu, 9 orang sangat tidak setuju dan 3 orang sangat setuju. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
mengisi liburan mereka dengan berekreasi bersama teman-temannya.
Tabel 4.10 Untuk Melepas Kejenuhan, Biasanya saya Pergi Ke Luar Rumah
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Sangat tidak setuju
3 2.4
2.4 2.4
Tidak setuju 15
12.1 12.1
14.5 Ragu-ragu
9 7.3
7.3 21.8
Setuju 64
51.6 51.6
73.4 Sangat setuju
33 26.6
26.6 100.0
Total 124
100.0 100.0
Sumber : data primer yang telah diolah. Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 64 orang menyatakan setuju, 33
orang sangat setuju, 15 orang tidak setuju, 9 orang ragu-ragu dan orang sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden biasanya
selalu menghabiskan waktu diluar rumah bila sedang merasa jenuh.
74 Tabel 4.11
Nonton Televisi Adalah Kegiatan Yang Saya Lakukan Bila Sedang Merasa Jenuh
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Sangat tidak setuju
9 7.3
7.3 7.3
Tidak setuju 33
26.6 26.6
33.9 Ragu-ragu
4 3.2
3.2 37.1
Setuju 55
44.4 44.4
81.5 Sangat setuju
23 18.5
18.5 100.0
Total 124
100.0 100.0
Sumber : Data Primer Yang Telah Diolah. Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 55 orang menyatakan setuju, 33
orang tidak setuju, 23 sangat setuju, 9 orang sangat tidak setuju dan 4 orang ragu-ragu. Dapat dijelaskan bahwa sebagian besar responden lebih senang
menonton televisi jika sedang merasa jenuh.
Tabel 4.12 Saya Seorang Remaja Yang Aktif Dalam
Keanggotaan KlubOrganisasi Di Sekolah Ataupun Diluar Sekolah
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Sangat tidak setuju
35 28.2
28.2 28.2
Tidak setuju 18
14.5 14.5
42.7 Setuju
34 27.4
27.4 70.2
Sangat setuju 37
29.8 29.8
100.0 Total
124 100.0
100.0
Sumber : Data Primer Yang Telah Diolah. Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 37 orang menyatakan sangat
setuju, 35 orang sangat tidak setuju, 34 orang setuju dan 18 orang tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden aktif dalam keanggotaan
klub di sekolah maupun diluar sekolah.
75 Tabel 4.13
Hura-hura Adalah Kegiatan Yang Selalu Saya Lakukan Bersama Komunitas Saya
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Sangat tidak setuju
65 52.4
52.4 52.4
Tidak setuju 13
10.5 10.5
62.9 Ragu-ragu
14 11.3
11.3 74.2
Setuju 28
22.6 22.6
96.8 Sangat setuju
4 3.2
3.2 100.0
Total 124
100.0 100.0
Sumber : Data Primer Yang Telah Diolah. Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 65 orang menyatakan sangat
tidak setuju, 28 orang setuju, 14 orang ragu-ragu, 13 orang tidak setuju dan 4 orang sangat setuju. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden tidak
menyukai sebuah komunitas yang kegiatannya hanya hura-hura.
Tabel 4.14 Dalam Berbelanja Saya Lebih Mengutamakan Merek daripada harga
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Sangat tidak setuju
3 2.4
2.4 2.4
Tidak setuju 51
41.1 41.1
43.5 Ragu-ragu
26 21.0
21.0 64.5
Setuju 27
21.8 21.8
86.3 Sangat setuju
17 13.7
13.7 100.0
Total 124
100.0 100.0
Sumber : Data Primer Yang Telah Diolah. Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 51 orang menyatakan tidak
setuju, 27 orang setuju, 26 orang ragu-ragu, 17 orang sangat setuju dan 3 orang sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden tidak
76 mengutamakan merek dalam berbelanja. Bagi mereka harga lebih penting
daripada merek.
Tabel 4.15 Olah Raga Adalah Kegiatan Yang Selalu Dilakukan di Waktu Luang
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Sangat tidak setuju 5
4.0 4.0
4.0 Tidak setuju
26 21.0
21.0 25.0
Ragu-ragu 9
7.3 7.3
32.3 Setuju
60 48.4
48.4 80.6
Sangat setuju 24
19.4 19.4
100.0 Total
124 100.0
100.0
Sumber : Data Primer Yang Telah Diolah. Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 60 orang menyatakan setuju, 26
orang tidak setuju, 24 orang sangat setuju, 9 orang ragu-ragu dan 5 orang sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
menggunakan waktu luang mereka untuk berolah raga.
Tabel 4.16 Menyukai Keluarga Yang Anggotanya Boleh Saling Memberi Kritik
dan Memberi Saran Dalam Segala Hal
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Sangat tidak setuju 10
8.1 8.1
8.1 Tidak setuju
19 15.3
15.3 23.4
Ragu-ragu 10
8.1 8.1
31.5 Setuju
57 46.0
46.0 77.4
Sangat setuju 28
22.6 22.6
100.0 Total
124 100.0
100.0
Sumber : Data Primer Yang Telah Diolah.
77 Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 57 orang menyatakan setuju, 28
orang sangat setuju, 19 orang tidak setuju, 10 orang sangat tidak setuju dan 10 orang ragu-ragu. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar menginginkan
keluarga yang boleh saling member kritik dan saran dalam segala hal.
Tabel 4.17 Bila Menghadapi Kesulitan Ingin Mendapat Bantuan Keluarga
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Sangat tidak setuju 7
5.6 5.6
5.6 Tidak setuju
26 21.0
21.0 26.6
Ragu-ragu 5
4.0 4.0
30.6 Setuju
61 49.2
49.2 79.8
Sangat setuju 25
20.2 20.2
100.0 Total
124 100.0
100.0
Sumber : Data Primer Yang Telah Diolah. Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 61 orang menyatakan setuju, 26
orang tidak setuju, 25 orang sangat setuju, 7 orang sangat tidak setuju dan 5 orang ragu-ragu. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden ingin
agar keluarganya membantu mereka disaat mereka sedang menghadapi kesulitan. Artinya kebanyakan responden masih bergantung pada keluarga.
78 Tabel 4.18
Mempunyai Perhatian Terhadap Kebersihan dan Kerapihan Rumah
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Sangat tidak setuju 29
23.4 23.4
23.4 Tidak setuju
20 16.1
16.1 39.5
Ragu-ragu 10
8.1 8.1
47.6 Setuju
41 33.1
33.1 80.6
Sangat setuju 24
19.4 19.4
100.0 Total
124 100.0
100.0
Sumber : Data Primer Yang Telah Diolah. Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 41 orang menyatakan
setuju, 29 orang sangat tidak setuju, 24 orang sangat setuju, 20 orang tidak setuju dan 10 orang ragu-ragu. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
responden memiliki perhatian terhadap kebersihan dan kerapihan rumah mereka.
Tabel 4.19 Lebih Suka Pekerjaan Kantoran Daripada Pekerjaan Lapangan
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Sangat tidak setuju
6 4.8
4.8 4.8
Tidak setuju 18
14.5 14.5
19.4 Ragu-ragu
9 7.3
7.3 26.6
Setuju 58
46.8 46.8
73.4 Sangat setuju
33 26.6
26.6 100.0
Total 124
100.0 100.0
Sumber : Data Primer Yang Telah Diolah. Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 58 orang menyatakan
setuju, 33 orang menyatakan sangat setuju, 18 orang menyatakan tidak setuju, 9 orang ragu-ragu dan 6 orang sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa
79 sebagian besar responden menyukai pekerjaan kantoran dari pada pekerjaan
lapangan. Mereka menganggap pekerjaan kantoran jauh lebih baik dan bergengsi daripada pekerjaan lapangan.
Tabel 4.20 Ingin Model dan Merek Barang-Barang Yang Dipakai
Sama Dengan Kelompoknya
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative Percent
Valid Sangat tidak
setuju 26
21.0 21.0
21.0 Tidak setuju
36 29.0
29.0 50.0
Ragu-ragu 30
24.2 24.2
74.2 Setuju
19 15.3
15.3 89.5
Sangat setuju 13
10.5 10.5
100.0 Total
124 100.0
100.0
Sumber : Data Primer Yang Telah Diolah. Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 36 orang menyatakan
setuju, 30 orang ragu-ragu, 26 orang sangat tidak setuju, 19 orang setuju dan 13 orang sangat setuju. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
tidak tertarik untuk memiliki dan menggunakan barang-barang yang model dan mereknya serupa dengan yang digunakan oleh kelompok mereka.
80 Tabel 4.21
Daerah Yang Jauh Dari Keramaian Kota Adalah Tempat Yang Menarik Untuk Rekreasi
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Sangat tidak setuju
14 11.3
11.3 11.3
Tidak setuju 25
20.2 20.2
31.5 Ragu-ragu
4 3.2
3.2 34.7
Setuju 52
41.9 41.9
76.6 Sangat setuju
29 23.4
23.4 100.0
Total 124
100.0 100.0
Sumber : Data Primer Yang Telah Diolah. Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 52 orang menyatakan
setuju, 29 orang sangat setuju, 25 orang tidak setuju 14 orang sangat setuju dan 4 orang ragu-ragu. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
lebih menyukai berekreasi ketempat yang jauh dari keramaian kota.
Tabel 4.22 Tidak Ingin Sedikitpun Ketinggalan Dalam Mengikuti
Perkembangan Mode Pakaian Yang sedang tren
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Sangat tidak setuju
17 13.7
13.7 13.7
Tidak setuju 23
18.5 18.5
32.3 Ragu-ragu
13 10.5
10.5 42.7
Setuju 45
36.3 36.3
79.0 Sangat setuju
26 21.0
21.0 100.0
Total 124
100.0 100.0
Sumber : Data Primer Yang Telah Diolah. Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 45 orang menyatakan
setuju, 26 orang sangat setuju, 23 orang tidak setuju, 17 orang sangat tidak setuju dan 13 orang ragu-ragu. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
responden merupakan orang yang modis, mereka selalu mengikuti perkembangan mode pakaian yang sedang tren.
81 Tabel 4.23
Lebih Suka Makanan Rumah Dari pada Di Luar Rumah RestoranCafe
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Sangat tidak setuju
10 8.1
8.1 8.1
Tidak setuju 12
9.7 9.7
17.7 Ragu-ragu
8 6.5
6.5 24.2
Setuju 62
50.0 50.0
74.2 Sangat setuju
32 25.8
25.8 100.0
Total 124
100.0 100.0
Sumber : Data Primer Yang Telah Diolah. Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 62 orang menyatakan
setuju, 32 orang sangat setuju, 12 orang tidak setuju, 10 orang sangat tidak setuju dan 8 orang ragu-ragu. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
responden lebih menyukai makan masakan rumah daripada masakan restoran.
Tabel 4.24 Televisi Merupakan Media Paling Penting Dan Utama
Untuk Mengetahui Informasi Tentang Berbagai Hal
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Sangat tidak setuju
10 8.1
8.1 8.1
Tidak setuju 12
9.7 9.7
17.7 Ragu-ragu
8 6.5
6.5 24.2
Setuju 62
50.0 50.0
74.2 Sangat setuju
32 25.8
25.8 100.0
Total 124
100.0 100.0
Sumber : Data Primer Yang Telah Diolah. Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 62 orang menyatakan
setuju, 32 orang sangat setuju, 12 orang tidak setuju, 10 orang sangat tidak setuju dan 8 orang ragu-ragu. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
82 responden lebih memilih televisi sebagai media untuk memperoleh informasi
tentang berbagai hal.
Tabel 4.25 Belajar dan Berlatih Keras Untuk
Meraih Prestasi di Bidang Yang Senangi
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Sangat tidak setuju
5 4.0
4.0 4.0
Tidak setuju 36
29.0 29.0
33.1 Ragu-ragu
27 21.8
21.8 54.8
Setuju 40
32.3 32.3
87.1 Sangat setuju
16 12.9
12.9 100.0
Total 124
100.0 100.0
Sumber : Data Primer Yang Telah Diolah. Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 40 orang menyatakan
setuju, 36 orang tidak setuju, 27 orang ragu-ragu, 16 orang sangat setuju dan 5 orang sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
belajar dan berlatih keras untuk mewujudkan keinginan mereka dalam meraih prestasi pada bidang yang mereka senangi.
Tabel 4.26 Mudah Bergaul dan Memiliki Banyak Teman
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Sangat tidak setuju
3 2.4
2.4 2.4
Tidak setuju 9
7.3 7.3
9.7 Ragu-ragu
27 21.8
21.8 31.5
Setuju 50
40.3 40.3
71.8 Sangat setuju
35 28.2
28.2 100.0
Total 124
100.0 100.0
Sumber : Data Primer Yang Telah Diolah.
83 Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 50 orang menyatakan
setuju, 35 orang sangat setuju, 27 orang ragu-ragu, 9 orang tidak setuju dan 3 orang sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
menganggap dirinya adalah orang yang mudah bergaul dan memiliki banyak teman.
Tabel 4.27 Saya Sangat Prihatin Melihat Anak-Anak Jalanan Yang Putus Sekolah
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Sangat tidak setuju
1 .8
.8 .8
Tidak setuju 11
8.9 8.9
9.7 Ragu-ragu
19 15.3
15.3 25.0
Setuju 35
28.2 28.2
53.2 Sangat setuju
58 46.8
46.8 100.0
Total 124
100.0 100.0
Sumber : Data Primer Yang Telah Diolah. Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 58 orang menyatakan
sangat setuju, 35 orang setuju 19 orang ragu-ragu, 11 orang setuju dan 1 orang sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
memiliki perhatian yang besar terhadap isu sosial yang berkembang di masyarakat, terutama terhadap nasib para anak-anak jalanan yang putus
sekolah.
84 Tabel 4.28
Situasi Politik Negara Dapat Mempengaruhi Tarif IM3
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Sangat tidak setuju
42 33.9
33.9 33.9
Tidak setuju 50
40.3 40.3
74.2 Ragu-ragu
5 4.0
4.0 78.2
Setuju 20
16.1 16.1
94.4 Sangat setuju
7 5.6
5.6 100.0
Total 124
100.0 100.0
Sumber : Data Primer Yang Telah Diolah. Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 50 orang menyatakan
tidak setuju, 42 orang sangat tidak setuju, 20 orang setuju, 7 orang sangat setuju dan 5 orang ragu-ragu. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
responden berpendapat bahwa tarif IM3 tidak akan terpengaruh walaupun situasi politik sedang bergejolak.
Tabel 4.29 Perang Tarif Dalam Bisnis Kartu Seluler Memberikan
Keuntungan Bagi Konsuman
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Sangat tidak setuju
1 .8
.8 .8
Tidak setuju 3
2.4 2.4
3.2 Ragu-ragu
6 4.8
4.8 8.1
Setuju 45
36.3 36.3
44.4 Sangat setuju
69 55.6
55.6 100.0
Total 124
100.0 100.0
Sumber : Data Primer Yang Telah Diolah. Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 69 orang menyatakan
sangat setuju, 45 orang setuju, 6 orang ragu-ragu, 3 orang tidak setuju dan 1 orang sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
85 berpendapat bahwa perang tarif yang dilakukan oleh para pelaku bisnis seluler
memberikan keuntungan kepada mereka. Dalam hal ini mereka mereka tidak ambil pusing dan mereka hanya mengambil keuntungan dari pereng tarif
tersebut.
Tabel 4.30 Keadaan Perekonomian Indonesia Sudah Jauh Lebih Baik
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Sangat tidak setuju
17 13.7
13.7 13.7
Tidak setuju 35
28.2 28.2
41.9 Ragu-ragu
42 33.9
33.9 75.8
Setuju 30
24.2 24.2
100.0 Total
124 100.0
100.0
Sumber : Data Primer Yang Telah Diolah. Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 42 orang menyatakan
ragu-ragu, 30 orang setuju, 35 orang tidak setuju dan 17 orang sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden merasa ragu-ragu
apakah perekonomian Indonesia sudah jauh lebih baik atau tidak.
86 Tabel 4.31
Tingkat Pendidikan Seseorang Sangat Berpengaruh Terhadap Barang Yang Dibelinya
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Sangat tidak setuju
40 32.3
32.3 32.3
Tidak setuju 32
25.8 25.8
58.1 Ragu-ragu
13 10.5
10.5 68.5
Setuju 23
18.5 18.5
87.1 Sangat setuju
16 12.9
12.9 100.0
Total 124
100.0 100.0
Sumber : Data Primer Yang Telah Diolah. Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 40 orang menyatakan
sangat tidak setuju, 32 orang tidak setuju, 23 orang setuju, 16 orang sangat setuju, dan 13 orang ragu-ragu. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
responden beranggapan tingkat pendidikan seseorang tidak berpengaruh terhadap barang yang dibelinya.
Tabel 4.32 Nge-grup Atau Membentuk Membentuk Sebuah Komunitas Sudah Menjadi
Budaya Di Kalangan Remaja
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Sangat tidak setuju
3 2.4
2.4 2.4
Tidak setuju 14
11.3 11.3
13.7 Ragu-ragu
6 4.8
4.8 18.5
Setuju 79
63.7 63.7
82.3 Sangat setuju
22 17.7
17.7 100.0
Total 124
100.0 100.0
Sumber : Data Primer Yang Telah Diolah. Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 79 orang menyatakan
setuju, 22 orang sangat setuju, 14 orang tidak setuju, 6 orang ragu-ragu dan 3
87 orang sangat tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
berpendapat bahwa mereka senang nge-grup atau membentuk sebuah komunitas. Bahkan mereka menganggap itu sudah menjadi budaya remaja
jaman sekarang.
Tabel 4.33 Produk Yang Harganya Mahal Memiliki Kualitas Yang Baik
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Sangat tidak setuju
36 29.0
29.0 29.0
Tidak setuju 30
24.2 24.2
53.2 Ragu-ragu
26 21.0
21.0 74.2
Setuju 31
25.0 25.0
99.2 Sangat setuju
1 .8
.8 100.0
Total 124
100.0 100.0
Sumber : Data Primer Yang Telah Diolah. Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa 36 orang menyatakan sangat
tidak setuju, 31 orang setuju, 30 orang tidak setuju, 26 orang ragu-ragu dan 1 orang sangat setuju. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
berpendapat bahwa produk yang harganya mahal tidak selalu memiliki kualitas yang baik.
88 Tabel 4.34
Masa Depan Saya Akan Lebih Bila Melanjutkan Studi Ke Jenjang Yang Lebih Tinggi
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
Tidak setuju 14
11.3 11.3
11.3 Ragu-ragu
21 16.9
16.9 28.2
Setuju 39
31.5 31.5
59.7 Sangat Setuju
50 40.3
40.3 100.0
Total 124
100.0 100.0
Sumber : Data Primer Yang Telah Diolah. Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 50 orang menyatakan
sangat setuju, 39 orang setuju, 21 orang ragu-ragu dan 14 orang tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden beranggapan masa depan
mereka akan jauh lebih baik bila mereka melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
D. Hasil Analisis Faktor
1. Menentukan Variabel Yang Akan Dianalisis
Hal pertama yang harus dilakukan dalam analisis faktor adalah dengan melakukan KMO and Barlett’s Test. Pengujian ini dilakukan untuk menilai
variabel mana saja yang layak untuk dimasukan kedalam analisis selanjutnya.
89 Tabel 4.35
KMO and Bartletts Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
,604 Bartletts Test
of Sphericity Approx. Chi-Square
1300,282 Df
465 Sig.
,000
Sumber : data primer yang telah diolah Dari hasil uji KMO and Barlett’s Test diatas, diperoleh nilai KMO-
MSA Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy sebesar 0,604 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena angka tersebut diatas 0,5 dan
signifikansi jauh berada dibawah 0,05 0,000 0,05, maka variabel dan sampel yang ada secara keseluruhan dapat dianalisis lebih lanjut.
Sedangkan untuk mengukur tingkat validitasnya dapat dilihat dari nilai Measure of Sampling Adequacy MSA yang dihasilkan dari setiap
pernyataan pada tabel anti image matric. Jika hasil MSA 0,5 maka pernyataan itu dianggap valid Singgih Santoso, 2007. Pada tabel di bawah
akan disajikan nilai MSA dalam tabel anti image matrics pada anti image correlation, dengan angka korelasi yang bertanda dari kiri atas ke kanan
bawah.
Tabel 4.36 Angka Measure of Sampling Adequacy MSA
Pernyataan MSA
Keterangan Aktivitas pekerjaan
0,450 Tidak valid
rela menghabiskan uang untuk menekuni hobi 0,428
Tidak valid Hobi saya membuat saya terlibat dengan banyak orang
0,587 Valid
90 Pernyataan
MSA Keterangan
Kegiatan Sosial 0,573
Valid Menghabiskan liburan dgn berkumul Bersama Keluarga
0,534 Valid
Mengisi liburan dengan berekreasi bersama teman 0,572
Valid Untuk melepas kejenuhan biasanya pergi keluar rumah
0,719 Valid
Nonton televisi bila merasa jenuh 0,595
Valid Anggota Klub
0,762 Valid
Aktivitas Komunitas 0,513
Valid Belanja
0,594 Valid
Olah Raga 0,747
Valid Menyukai Keluarga Yang Memberi Kritik dan Saran
0,607 Valid
Ingin mendapat bantuan keluarga bila kesulitan 0,631
Valid Rumah
0,592 Valid
Minat Terhadap Pekerjaan 0,727
Valid Minat Terhadap Komunitas
0,542 Valid
Rekreasi 0,405
Tidak Valid Fashion
0,655 Valid
Makanan 0,492
Tidak Valid Media
0,697 Valid
Prestasi 0,393
Tidak Valid Diri Sendiri
0,712 Valid
Isu Sosial 0,520
Valid Politik
0,420 Tidak Valid
Bisnis 0,543
Valid Ekonomi
0,681 Valid
Pendidikan 0,573
Valid Kebudayaan
0,636 Valid
Produk 0,628
Valid Masa Depan
0,477 Tidak Valid
Sumber Data : data primer yang telah diolah. Dari ke-31 butir pernyataan yang digunakan, terdapat 7 pernyataan
yang tidak memenuhi persyaratan karena memiliki nilai MSA dibawah 0,5. Ketujuh pernyataan tersebut diantaranya adalah, variabel aktivitas
pekerjaan, variabel rela menghabiskan uang untuk menekuni hobi , variabel rekreasi, variabel makanan, variabel prestasi, variabel politik, dan variabel
opini terhadap masa depan. Karena memiliki nilai MSA dibawah 0,5 maka
91 ke-7 pernyataan tersebut dianggap tidak valid sehingga harus dikeluarkan
dan pengujian diulang kembali. Setelah ke-7 variabel tersebut dikeluarkan dari faktor, maka langkah
selanjutnya adalah melakukan pengujian ulang analisis faktor terhadap 24 variabel yang masih tersisa.
Tabel 4.37 KMO and Bartletts Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
,673 Bartletts Test of
Sphericity Approx. Chi-Square
931,433 Df
276 Sig.
,000
Sumber : Data Primer Yang Telah Diolah. Pada table KMO and Barlett’s Test diatas, dapat dilihat bahwa nilai
KMO-MSA mengalami kenaikan sebesar 0.069 dari 0,604 menjadi 0,673 dengan tingkat signifikansi tetap 0,000. Hal ini disebabkan karena ada
proses penghilangan 7 variabel yang memiliki nilai MSA dibawah 0,5. Oleh karena nilai KMO-MSA sudah diatas 0,5 dan signifikansi jauh berada
dibawah 0,05 0,000 0,05, maka variabel dan sampel yang ada secara keseluruhan dapat dianalisis lebih lanjut.
Pada tabel di berikut akan disajikan nilai MSA dalam tabel anti image matrics pada anti image correlation, dengan angka korelasi yang bertanda
dari kiri atas ke kanan bawah.
92 Tabel 4.38
Angka Measure Of Sampling Adequacy MSA
Pernyataan MSA
Keterangan
Hobi saya membuat saya terlibat dengan banyak orang
0,545 Valid
Kegiatan Sosial 0,690
Valid
Menghabiskan liburan dgn berkumul Bersama Keluarga
0,543 Valid
Mengisi liburan dengan berekreasi bersama teman
0,594 Valid
Untuk melepas kejenuhan biasanya pergi keluar rumah
0,711 Valid
Nonton televisi bila merasa jenuh
0,616 Valid
Anggota Klub 0,762
Valid Aktivitas Komunitas
0,420 Tidak Valid
Belanja 0,667
Valid Olah Raga
0,803 Valid
Menyukai Keluarga Yang Memberi Kritik dan Saran
0,720 Valid
Ingin mendapat bantuan keluarga bila kesulitan
0,634 Valid
Rumah 0,479
Tidak Valid Minat Terhadap Pekerjaan
0,767 Valid
Minat Terhadap Komunitas 0,599
Valid Fashion
0,731 Valid
Media 0,749
Valid Diri Sendiri
0,739 Valid
Isu Sosial 0,638
Valid Bisnis
0,607 Valid
Ekonomi 0,750
Valid Pendidikan
0,583 Valid
Kebudayaan 0,686
Valid Produk
0,607 Valid
Sumber : Data primer yang telah diolah. Dari ke-24 pernyataan pada tabel diatas, yang tidak memenuhi batas
0,5 adalah variabel aktivitas komunitas dan variabel rumah dengan nilai MSA sebesar 0,420 untuk variabel aktivitas komunitas dan 0,479 untuk
variabel rumah. Karena nilainya berada dibawah 0,5, maka kedua variabel tersebut dikeluarkan dan pengujian diulang kembali.
Setelah kedua variabel tersebut dikeluarkan dari faktor, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian ulang analisis faktor terhadap 22
variabel yang masih tersisa.
93 Tabel 4.39
KMO and Bartletts Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
.697 Bartletts Test of
Sphericity Approx. Chi-Square
855.991 Df
231 Sig.
.000
Sumber : Data primer yang telah diolah. Pada table KMO and Barlett’s Test diatas, dapat dilihat bahwa nilai
KMO-MSA mengalami kenaikan sebesar 0,024 dari 0,673 menjadi 0,697 dengan tingkat signifikansi tetap 0,000. Hal ini disebabkan karena ada
proses penghilangan dua variabel yang memiliki MSA kurang dari 0,5. Oleh karena nilai KMO-MSA sudah diatas 0,5 dan signifikansi jauh dibawah
0,05, maka variabel dan sampel yang ada secara keseluruhan dapat dianalisis lebih lanjut. Angka MSA dalam tabel anti image matrics pada
anti image correlation dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.40 Angka Measure Of Sampling Adequacy MSA
Pernyataan MSA
Keterangan Hobi saya membuat saya terlibat dengan banyak orang
0,527 Valid
Kegiatan Sosial 0,690
Valid Menghabiskan liburan dgn berkumul Bersama Keluarga
0,557 Valid
Mengisi liburan dengan berekreasi bersama teman 0,577
Valid Untuk melepas kejenuhan biasanya pergi keluar rumah
0,716 Valid
Nonton televisi bila merasa jenuh 0,678
Valid Anggota Klub
0,752 Valid
Belanja 0,668
Valid Olah Raga
0,799 Valid
Menyukai Keluarga Yang Memberi Kritik dan Saran 0,745
Valid Ingin mendapat bantuan keluarga bila kesulitan
0,672 Valid
94 Pernyataan
MSA Keterangan
Minat Terhadap Pekerjaan 0,805
Valid Minat Terhadap Komunitas
0,680 Valid
Fashion 0,706
Valid Media
0,772 Valid
Diri Sendiri 0,755
Valid Isu Sosial
0,649 Valid
Bisnis 0,620
Valid Ekonomi
0,740 Valid
Pendidikan 0,560
Valid Kebudayaan
0,692 Valid
Produk 0,612
Valid Sumber : Data primer yang telah diolah.
Setelah mengalami proses pengujian ulang, terlihat bahwa semua variabel pada tabel diatas sudah memiliki MSA diatas 0,5. dengan demikian,
ke-22 variabel diatas dapat dianalisis lebih lanjut. Selanjutnya, pernyataan yang dianggap valid tersebut diuji tingkat
reliabilitasnya dengan menggunakan cronbach’s alpha, sehingga diperoleh nilai cronbach alpha sebagaimana dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 4.41 Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.768 22
Sumber : Data primer yang telah diolah Pada tabel diatas, nilai cronbach’s alpha sebesar 0,768 0,6, maka
dapat disimpulkan bahwa ke 22 item pernyataan untuk mengukur faktor- faktor gaya hidup yang mempengaruhi keputusan remaja menggunakan
IM3 adalah reliabel. Artinya pernyataan tersebut konsisten apabila digunakan untuk mengukur gejala yang sama.
95 2.
Pembentukan Faktor Setelah semua variabel memenuhi persyaratan untuk dianalisis,
tahap selanjutnya adalah melakukan proses inti dari analisis faktor, yaitu ekstraksi terhadap sekumpulan variabel yang ada, sehingga terbentuk
satu atau beberapa faktor. Dalam melakukan proses ekstraksi ini, metode yang akan digunakan adalah adalah principal component analysis.
Setelah dilakukan ekstraksi, maka terbentuk satu atau beberapa faktor yang berisi sejumlah variabel. Mungkin saja sebuah variabel sulit
untuk ditentukan akan masuk kedalam faktor yang mana. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dapat dilakukan proses rotasi pada
faktor yang terbentuk. Proses rotasi dilakukan untuk mempermudah menempatkan variabel yang ada ke dalam faktor-faktor yang terbentuk.
Dalam penelitian ini, dilakukan proses rotasi dengan mengunakan metode varimax.
3. Estimasi Communality
Communalities adalah sejumlah varians dari suatu variabel yang bisa dijelaskan oleh faktor-faktor yang ada. Semakin besar nilai
communalities sebuah variabel, berarti semakin erat hubungannya dengan faktor yang terbentuk. Nilai communalities ini diperoleh dengan
menjumlahkan nilai eigen value pada faktor yang ada. Nilai communalities yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut ini.
96 Tabel 4.42
Communalities
Initial Extraction
Hobi saya membuat saya terlibat dengan banyak orang 1.000
.841 Kegiatan sosial
1.000 .705
Menghabiskan liburan dengan berkumpul bersama keluarga
1.000 .762
Mengisi liburan dengan rekreasi bersama teman 1.000
.764 Untuk melepas kejenuhan biasanya pergi keluar rumah
1.000 .707
Nonton televisi untuk mengilangkan kejenuhan 1.000
.764 Anggora klub
1.000 .601
Belanja 1.000
.715 Olah raga
1.000 .680
Menyukai keluarga yang memberi kritik dan saran 1.000
.614 bila mendapat kesulitan Ingin mendapat bantuan
keluarga 1.000
.662 Minat terhadap pekerjaan
1.000 .626
Minat terhadap Komunitas 1.000
.726 Fashion
1.000 .583
Media 1.000
.678 Opini terhadap Diri sendiri
1.000 .733
Isu social 1.000
.694 Bisnis
1.000 .772
Ekonomi 1.000
.788 Pendidikan
1.000 .627
Kebudayaan 1.000
.773 Produk
1.000 .627
Sumber : Data primer yang telah diolah. Pada tabel communalities diatas, untuk variabel Hobi saya
membuat saya terlibat dengan banyak orang 0,841, ini berarti sekitar 84,1 varians dari variabel rela menghabiskan uang demi hobi bisa
97 dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel kegiatan sosial
memiliki nilai 0,705, ini berarti sekitar 70,5 varians dari variabel kegiatan sosial dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk
variabel menghabiskan liburan dengan berkumpul bersama keluarga memiliki nilai 0,762, ini berarti sekitar 76,2 varians dari variabel
menghabiskan liburan dengan berkumpul bersama keluarga dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel mengisi liburan
dengan rekreasi bersama teman memiliki nilai 0,764, ini berarti sekitar 76,4 varians dari variabel mengisi liburan dengan rekreasi bersama
teman dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel melepas kejenuhan biasanya pergi keluar rumah memiliki nilai 0,707, ini
berarti sekitar 70,7 varians dari variabel melepas kejenuhan biasanya pergi keluar rumah dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk
variabel nonton televisi untuk menghilangkan kejenuhan memiliki nilai 0,764, ini berarti sekitar 76,4 varians dari nonton televisi untuk
menghilangkan kejenuhan dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel anggota klub memiliki nilai 0,601, ini berarti sekitar
60,1 varians dari variabel anggota klub dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.
Untuk variabel belanja memiliki nilai 0,715, ini berarti sekitar 71,5 varians dari variabel belanja dapat dijelaskan oleh faktor yang
terbentuk. Untuk variabel olahraga memiliki nilai 0,680, ini berarti sekitar 68 varians dari variabel olahraga dapat dijelaskan oleh faktor
98 yang terbentuk. Untuk variabel menyukai keluarga yang memberi kritik
dan saran memiliki nilai 0,614, ini berarti sekitar 61,4 varians dari variabel menyukai keluarga yang memberi kritik dan saran dapat
dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel ingin mendapat bantuan keluarga bila kesulitan memiliki nilai 0,662, ini berarti sekitar
66,2 varians dari variabel ingin mendapat bantuan keluarga bila kesulitan dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel
minat terhadap pekerjaan memiliki nilai 0,626, ini berarti sekitar 62,6 varians dari variabel minat terhadap pekerjaan dapat dijelaskan oleh
faktor yang terbentuk. Untuk variabel minat terhadap komunitas memiliki nilai 0,726, ini berarti sekitar 72,6 varians dari variabel minat
terhadap komunitas dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel fashion memiliki nilai 0,583, ini berarti sekitar 58,3 varians
dari variabel fashion dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel media memiliki nilai 0,678, ini berrti sekitar 67,8 varians dari
variabel media dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel diri sendiri memiliki nilai 0,733, ini berarti sebesar 73,3 varian
dari variabel diri sendiri dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel isu sosial memiliki nilai 0,694, ini berarti sekitar
69,4 varians dari variabel isu sosial dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel bisnis memiliki nilai 0,772, ini berarti sekitar
77,2 varians dari variabel bisnis dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel ekonomi memiliki nilai 0,788, ini berarti
99 sekitar 78,8 varians dari variabel ekonomi dapat dijelaskan oleh faktor
yang terbentuk. Untuk variabel pendidikan memiliki nilai 0,627, ini berarti sekitat 62,7 varian dari variabel pendidikan dapat dijelaskan
oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel kebudayaan memiliki nilai 0,773, ini berarti sekitar 77,3 varians dari variabel kebudayaan dapat
dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel produk memiliki nilai 0,627, ini berarti sekitar 62,7 varians dari variabel produk dapat
dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. 4.
Penentuan Jumlah Faktor Dalam penelitian ini, penulis menentukan jumlah faktor dengan
menggunakan nilai eigen value dengan kriteria bahwa angka eigen value di bawah 1 tidak digunakan dalam menghitung jumlah faktor yang
terbentuk. Untuk menentukan jumlah faktor dapat dilihat pada tabel total variance explained berikut ini.
100 Tabel 4.43
Total Variance Explained
Component Initial Eigenvalues
Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings
Total of
Variance Cumulative
Total of
Variance Cumulative
Total of
Variance Cumulative
1 4.515
20.524 20.524
4.515 20.524
20.524 2.326
10.574 10.574
2 2.064
9.383 29.907
2.064 9.383
29.907 2.151
9.778 20.352
3 2.011
9.143 39.050
2.011 9.143
39.050 2.098
9.538 29.891
4 1.710
7.771 46.822
1.710 7.771
46.822 2.093
9.515 39.406
5 1.594
7.247 54.069
1.594 7.247
54.069 2.046
9.301 48.707
6 1.285
5.840 59.909
1.285 5.840
59.909 1.863
8.468 57.175
7 1.221
5.549 65.458
1.221 5.549
65.458 1.452
6.599 63.774
8 1.042
4.735 70.193
1.042 4.735
70.193 1.412
6.419 70.193
9 .933
4.242 74.435
10 .763
3.467 77.902
11 .665
3.020 80.922
12 .606
2.752 83.675
13 .556
2.528 86.203
14 .453
2.057 88.260
15 .419
1.906 90.166
16 .405
1.839 92.005
17 .364
1.654 93.659
18 .360
1.637 95.296
19 .312
1.420 96.715
20 .265
1.204 97.920
21 .238
1.080 99.000
22 .220
1.000 100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Sumber : Data Primer yang telah diolah Dari tabel diatas terlihat bahwa hanya terdapat 8 faktor yang
terbentuk. Jika angka eigen value kurang dari 1 maka tidak dapat digunakan pembentukan faktor. Karena dari komponen 1 sampai dengan
komponen 8 memiliki angka eigen value 1, maka proses faktoring hanya sampai 8 faktor. Jika diteruskan sampai faktor berikutnya, nilai
eigen value sudah kurang dari 1 yakni 0,997. Jadi hasil reduksi 22 variabel yang ada hanya didapatkan 8 faktor yang terbentuk.
101 Dari total variance explained terlihat bahwa nilai varians faktor ke
1 adalah 20,524, faktor ke 2 adalah 9,383, faktor ke 3 adalah 9,143, faktor ke 4 adalah 7,771, faktor ke 5 adalah 7,247, faktor ke 6 adalah
5,840, faktor ke 7 adalah 5,549, faktor ke 8 adalah 4,735. Total ke 8 faktor tersebut bisa menjelaskan 70,193 variabilitas dari 22 variabel
tersebut. 5.
Interpretasi Faktor Setelah terbentuk faktor maka tahapan selanjutnya adalah
menginterpretasikan faktor-faktor yang terbentuk. Dalam penelitian ini, akan dilakukan interpretasi terhadap 8 faktor yang terbentuk. Ke-8 faktor
ini terbentuk dari mereduksi variabel-variabel indikator yang berpengaruh terhadap keputusan dalam menggunakan kartu seluler IM3.
Interpretasi ini didasarkan pada nilai loading masing-masing variabel pada faktor yang terbentuk.karena dari komonen 1 sampai
dengan komponen 8 angka eigen value 1 maka proses faktoring hanya sampai dengan 8 faktor. Jika diteruskan sampai faktor berikutnya angka
eigen value sudah kurang dari 1.
102 Tabel 4.44
Component Matrix a
Component 1
2 3
4 5
6 7
8 Hobi saya membuat
saya terlibat dengan banyak orang
-.198 .355
.111 -.061
.382 .207
.507 .463
Kegiatan sosial .334
.153 -.258
.303 -.156
.499 -.118
-.354 Menghabiskan liburan
dengan berkumpul bersama keluarga
.277 -.093
-.194 .715
.309 -.013
.059 .173
mengisi liburan dengan berekreasi bersama
teman .394
-.213 .307
-.425 -.462
-.076 .250
.086 Melepas Kejenuhan
Biasanya Pergi Keluar Rumah
.510
-.086 -.318
-.019 .205
-.506 .004
-.199 Menghilangkan
kejenuhan dengan menonton televisi
.247 .574
.308 .189
-.203 -.384
-.154 .175
Anggora klub
.512 .491
.170 -.037
-.088 .183
.040 .160
Belanja .373
.413 -.041
-.544 .161
.213 .185
-.042 Olah raga
.652 -.193
.124 .047
.221 .185
.320 -.118
Menyukai keluarga memberi kritik dan
saran
.565 -.269
-.207 -.384
.042 -.170
.026 .023
Ingin mendapat bantuan keluarga bila
kesulitan
.504 -.094
.130 -.106
.189 .313
-.484 .061
Minat terhadap pekerjaan
.720 -.164
-.109 -.133
.020 .219
-.058 -.007
Minat terhadap Komunitas
.349 .529
.370 .327
-.042 -.266
-.013 -.092
Fashion .256
.352 .293
.031
.429
.189 -.187
-.226 Media
.574 -.043
-.008 .271
.051 -.094
.477 -.186
Diri sendiri
.618 .238
-.061 -.054
-.466 -.073
-.191 .172
Isu sosial .259
-.242 -.279
.148 .097
.084 -.190
.644
Bisnis .448
-.083 -.289
.303 -.520
.153 .306
.031 Ekonomi
.611 -.444
.333 .162
.173 -.187
-.108 .059
Pendidikan .108
-.277 .598
.129 -.279
.264 -.114
.061 Kebudayaan
.528 .279
-.519 -.239
.189 -.150
-.171 .050
Produk .249
-.296 .601
-.116 .288
-.135 .038
-.005 Extraction Method: Principal Component Analysis.
a 8 components extracted.
Sumber : Hasil output SPSS dari data primer yang yang telah diolah
103 Setelah diketahui bahwa 8 faktor adalah jumlah yang paling
optimal, maka tabel component matrix menunjukan distribusi ke-22 variabel tersebut pada 8 faktor yang terbentuk. Sedangkan angka-angka
yang ada pada tabel tersebut adalah nilai loading yang menunjukan besarnya korelasi antara suatu variabel dengan faktor 1, faktor 2, faktor
3, faktor 4, faktor 5, faktor 6, faktor 7 dan faktor ke-8. Setelah mengetahui nilai loading pada tabel component matrix,
maka dilakukan rotasi faktor. Rotasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan tampilan data yang jelas dari nilai loading untuk masing-
masing variabel pada faktor yang ada. Nilai loading untuk masing- masing variabel terhadap faktor-faktor yang ada, dapat dilihat pada tabel
rotated component matrix dibawah ini. Interpretasi ini didasarkan pada nilai loading terbesar dari masing-masing variabel terhadap faktor-faktor
yang ada. Jadi suatu variabel akan masuk ke dalam faktor yang memiliki nilai loading terbesar setelah dilakukan perbandingan besar korelasi pada
setiap baris.
104 Tabel 4.45
Rotated Componen Matrix a
Component 1
2 3
4 5
6 7
8 Hobi saya membuat saya
terlibat dengan banyak orang -.032
-.032 .029
-.101 -.075
-.107 .898
.062 Kegiatan sosial
.480 -.357
.018 -.066
.511 -.146
-.240 -.053
Menghabiskan liburan dengan berkumpul bersama keluarga
.459 .138
.111 .073
-.018 -.590
.006 .407
Mengisi liburan dengan rekreasi bersama teman
.191 .271
.078 -.051
-.052 .801
-.034 -.010
Melepas Kejenuhan Biasanya Pergi Keluar Rumah
.232 .242
.099
.728
-.037 -.040
-.228 .015
Menghilangkan kejenuhan dengan menonton televisi
-.076 .018
.868 .026
-.039 .038
-.002 .025
Anggora klub .210
-.047
.513
.026 .409
.224 .263
.066 Belanja
.034 -.075
.079 .345
.459 .364
.445 -.207
Olah raga
.583 .434
-.053 .134
.322 .091
.139 .000
Menyukai keluarga yang memberi kritik dan saran
.169 .262
-.131 .525
.150 .402
-.099 .176
Ingin mendapat bantuan keluarga bila kesulitan
-.050 .264
.029 .035
.695 .059
-.157 .278
Minat terhadap pekerjaan .378
.191 -.040
.257 .492
.271 -.098
.233 Minat terhadap Komunitas
.167 .144
.788 .008
.081 -.126
.012 -.182
Fashion -.049
.214 .254
.038 .560
-.264 .156
-.248 Media
.724 .263
.153 .221
-.012 -.006
.070 -.087
Opini thd Diri sendiri .214
-.130 .508
.172 .234
.444 -.222
.285 Isu sosial
.046 .042
-.068 .100
.073 -.043
.050 .816
Bisnis
.741 -.256
.093 -.027
-.055 .246
-.166 .238
Ekonomi .259
.743 .110
.077 .150
.036 -.241
.264 Pendidikan
.080 .340
.083 -.625
.151 .215
-.183 .075
Kebudayaan .052
-.162 .152
.752 .329
.071 .019
.204 Produk
-.042 .767
.033 -.089
.088 .101
.060 -.082
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a Rotation converged in 20 iterations.
Sumber : data primer yang telah diolah.
105 Component matrix hasil proses rotasi rotated component matrix
memperlihatkan distribusi variabel yang lebih jelas dan nyata. Berdasarkan pada tabel diatas, model faktor yang diperoleh yakni dengan
cara mengambil variabel yang memiliki koefisien terbesar yang terdapat pada masing-masing faktor, kemudian diperoleh beberapa variabel yang
mendominasi masing-masing faktor dengan hasil sebagai berikut. 1
Variabel Hobi membuat saya terlibat dengan banyak orang Korelasi antara variabel 1 dan Faktor 7 sebelum di rotasi adalah
0,507, setelah dilakukan rotasi maka nilai tersebut semakin di perbesar menjadi 0,898. Dengan demikian, variabel ini masuk kedalam faktor
7. 2
Variabel Kegiatan Sosial Korelasi antara variabel 2 dan faktor 6 sebelum di rotasi adalah
0,499, setelah dilakukan rotasi maka nilai tersebut diperkecil menjadi – 0,146. Sebaliknya korelasi antara variabel 2 dan faktor 5 adalah –
0,156. Namun setelah dilakukan proses rotasi maka nilainya semakin diperbesar menjadi 0,511. Dengan demikian, variabel 2dapat
dimasukan sebagai komponen pada faktor 5. 3
Variabel Menghabiskan Liburan Dengan Berkumpul Bersama Keluarga
Korelasi antara variabel 3 dan faktor 4 sebelum di rotasi adalah 0,715. Setelah dilakukan rotasi maka nilai tersebut diperkecil menjadi
-0,051. Sebaliknya, korelasi antara variabel 3 dan faktor 6 adalah -
106 0,013. Namun setelah dilakukan proses rotasi, maka nilainya semakin
diperbesar menjadi -0,590 tanda “-“ hanya menunjukan arah korelasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel 3 dapat
dimasukan sebagai komponen faktor 6. 4
Variabel Mengisi Liburan Dengan Rekreasi Bersama Teman Korelasi antara variabel 4 dengan faktor 5 sebelum dirotasi adalah
sebesar -0,462. Setelah dilakukan rotasi maka semakin diperkecil menjadi -0,052. Sebaliknya, korelasi antara variabel 4 dengan faktor 6
adalah sebesar -0,076. Namun setelah dilakukan proses rotasi, maka nilainya diperbesar menjadi 0,801. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa variabel 4 dimasukan sebagai komponen faktor 6. 5
Variabel Untuk Melepas Kejenuhan Biasanya Pergi Keluar Rumah Korelasi antara variabel 5 dengan faktor 1 sebelum dirotasi adalah
sebesar 0,510. Setelah dilakukan rotasi, maka semakin diperkecil menjadi 0,232. Sebaliknya, korelasi antara variabel 5 dengan faktor 4
adalah sebesar -0,019. Namun setelah dilakukan proses rotasi, maka nilainya diperbesar menjadi 0,728. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa variabel 5 dimasukan sebagai komponen faktor 4. 6
Variabel Menghilangkan Rasa Jenuh Dengan Menonton Televisi Korelasi antara variabel 6 dengan faktor 2 sebelum dirotasi adalah
sebesar 0,574. Setelah dilakukan rotasi, maka semakin diperkecil menjadi 0.018. Sebaliknya, korelasi antara variabel 6 dengan faktor 3
adalah sebesar 0,308. Namun setelah dilakukan proses rotasi maka
107 nilainya diperbesar menjadi 0,868. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa variabel 6 dimasukan sebagai komponen faktor 3. 7
Variabel Anggota Klub Korelasi antara variabel 7 dengan faktor 1 sebelum dirotasi adalah
sebesar 0,512. Setelah dilakukan rotasi, maka semakin diperkecil menjadi 0,210. Sebaliknya, korelasi antara variabel 7 dengan faktor 3
adalah sebesar 0,170. Namun setelah dilakukan proses rotasi, maka nilainya diperbesar menjadi 0,513. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa variabel 7 dapat dimasukan sebagai komponen faktor 3. 8
Variabel Belanja Korelasi antara variabel 8 dengan faktor 4 sebelum dirotasi
adalah sebesar -0,544. Setelah dilakukan rotasi, maka semakin diperkecil menjadi 0,345. Sebaliknya, korelasi antara variabel 8
dengan faktor 5 adalah sebesar 0,161. Namun setelah dilakukan proses rotasi, maka nilainya diperbesar menjadi 0,459. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa variabel 8 dapat dimasukan sebagai komponen faktor 5.
9 Variabel Oleh Raga
Korelasi antara variabel 9 dengan faktor 1 sebelum dirotasi adalah sebesar 0,652. Setelah dilakukan rotasi, maka semakin
diperkecil menjadi 0,583. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel 8 dapat dimasukan sebagai komponen faktor 1.
108 10
Variabel Menyukai Keluarga yang Memberi Kritik Dan Saran Korelasi antara variabel 10 dengan faktor 1 sebelum dirotasi
adalah sebesar 0,565. Setelah dilakukan rotasi, maka semakin diperkecil menjadi 0,169. Sebaliknya, korelasi antara variabel 10
dengan faktor 4 adalah sebesar -0,384. Namun setelah dilakukan proses rotasi, maka nilainya diperbesar menjadi 0,525. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa variabel 10 dapat dimasukan sebagai komponen faktor 4
11 Variabel Mendapat Bantuan Keluarga Bila Kesulitan
Korelasi antara variabel 11 dengan faktor 1 sebelum dirotasi adalah sebesar 0,504. Setelah dilakukan rotasi, maka semakin
diperkecil menjadi 0,050. Sebaliknya, korelasi antara variabel 11 dengan faktor 5 adalah sebesar 0,189. Namun setelah dilakukan
proses rotasi, maka nilainya diperbesar menjadi 0,695. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel 11 dapat dimasukan
sebagai komponen faktor 5. 12
Variabel Minat Terhadap pekerjaan Korelasi antara variabel 12 dengan faktor 1 sebelum dirotasi
adalah sebesar 0,720. Setelah dilakukan rotasi, maka semakin diperkecil menjadi 0,378. Sebaliknya, korelasi antara variabel 12
dengan faktor 5 adalah sebesar 0,020. Namun setelah dilakukan proses rotasi, maka nilainya diperbesar menjadi 0,492. Dengan
109 demikian dapat dikatakan bahwa variabel 12 dapat dimasukan
sebagai komponen faktor 5. 13
Variabel Minat Terhadap Komunitas Korelasi antara variabel 13 dengan faktor 2 sebelum dirotasi
adalah sebesar 0,529. Setelah dilakukan rotasi, maka semakin diperkecil menjadi 0,144. Sebaliknya, korelasi antara variabel 13
dengan faktor 3 adalah sebesar 0,370. Namun setelah dilakukan proses rotasi, maka nilainya diperbesar menjadi 0,788. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa variabel 13 dapat dimasukan sebagai komponen faktor 3.
14 Variabel Fashion
Korelasi antara variabel 14 dengan faktor 5 sebelum dirotasi adalah sebesar 0,429. Setelah dilakukan rotasi, maka nilai tersebut
semakin diperbesar menjadi 0,560. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel 14 dapat dimasukan sebagai komponen
faktor 5. 15
Variabel Media Korelasi antara variabel 15 dengan faktor 1 sebelum dirotasi
adalah sebesar 0,574. Setelah dilakukan rotasi, maka nilainya semakin diperbesar menjadi 0,742. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa variabel 15 dapat dimasukan sebagai komponen faktor 1.
110 16
Variabel Diri Sendiri Korelasi antara variabel 16 dengan faktor 1 sebelum dirotasi
adalah sebesar 0,618. Setelah dilakukan rotasi, maka semakin diperkecil menjadi 0,214. Sebaliknya, korelasi antara variabel 16
dengan faktor 3 adalah sebesar -0,061. Namun setelah dilakukan proses rotasi, maka nilainya diperbesar menjadi 0,508. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa variabel 16 dapat dimasukan sebagai komponen faktor 3.
17 Variabel Isu Sosial
Korelasi antara variabel 17 dengan faktor 8 sebelum dirotasi adalah sebesar 0,644. Setelah dilakukan rotasi, maka nilainya
semakin diperbesar menjadi 0,816. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel 17 dapat dimasukan sebagai komponen
faktor 8. 18
Variabel Bisnis Korelasi antara variabel 18 dengan faktor 5 sebelum dirotasi
adalah sebesar -0,520. Setelah dilakukan rotasi, maka semakin diperkecil menjadi -0,055. Sebaliknya, korelasi antara variabel 18
dengan faktor 1 adalah sebesar 0,448. Namun setelah dilakukan proses rotasi, maka nilainya diperbesar menjadi 0,741. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa variabel 18 dapat dimasukan sebagai komponen faktor 1.
111 19
Variabel Ekonomi Korelasi antara variabel 19 dengan faktor 1 sebelum dirotasi
adalah sebesar 0,611. Setelah dilakukan rotasi, maka semakin diperkecil menjadi 0,259. Sebaliknya, korelasi antara variabel 19
dengan faktor 2 adalah sebesar -0,444. Namun setelah dilakukan proses rotasi, maka nilainya diperbesar menjadi 0,743. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa variabel 19 dapat dimasukan sebagai komponen faktor 2.
20 Variabel Pendidikan
Korelasi antara variabel 20 dengan faktor 3 sebelum dirotasi adalah sebesar 0,598. Setelah dilakukan rotasi, maka semakin
diperkecil menjadi 0,083. Sebaliknya, korelasi antara variabel 20 dengan faktor 4 adalah sebesar 0,129. Namun setelah dilakukan
proses rotasi, maka nilainya diperbesar menjadi -0,625tanda “-“ hanya menunjukan arah korelasi. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa variabel 20 dapat dimasukan sebagai komponen faktor 4. 21
Variabel Kebudayaan Korelasi antara variabel 21 dengan faktor 1 sebelum dirotasi
adalah sebesar 0,528. Setelah dilakukan rotasi, maka semakin diperkecil menjadi 0,052. Sebaliknya, korelasi antara variabel 21
dengan faktor 4 adalah sebesar -0,239. Namun setelah dilakukan proses rotasi, maka nilainya diperbesar menjadi 0,752. Dengan
112 demikian dapat dikatakan bahwa variabel 21 dapat dimasukan
sebagai komponen faktor 4. 22
Variabel Produk Korelasi antara variabel 22 dengan faktor 3 sebelum dirotasi
adalah sebesar 0,601. Setelah dilakukan rotasi, maka semakin diperkecil menjadi 0,033. Sebaliknya, korelasi antara variabel 22
dengan faktor 2 adalah sebesar -0,296. Namun setelah dilakukan proses rotasi, maka nilainya diperbesar menjadi 0,767. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa variabel 22 dapat dimasukan sebagai komponen faktor 2.
Dengan demikian, ke-22 variabel yang direduksi hanya terdiri atas 8 faktor saja, yaitu :
a. Faktor ke-1 didominasi oleh :
1 Bisnis, Karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada
Komponen faktor ke-1 yaitu, sebesar 0,741. Maka faktor ini masuk kedalam faktor ke-1.
2 Media, Karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada
Komponen faktor ke-1 yaitu, sebesar 0,724. Maka faktor ini masuk kedalam faktor ke-1.
3 Olah raga, Karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada
Komponen faktor ke-1 yaitu, sebesar 0,583. Maka faktor ini masuk kedalam faktor ke-1.
113 b.
Faktor ke-2 didominasi oleh : 1
Produk, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-2, yaitu sebesar 0,767. Maka variabel ini
masuk kedalam faktor ke-2. 2
Ekonomi, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-2, yaitu sebesar 0,743. Maka variabel ini
masuk kedalam faktor ke-2. c.
Faktor ke-3 didominasi oleh : 1
Mengilangkan kejenuhan dengan menonton televisi, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor
ke-3, yaitu sebesar 0,868. Maka variabel ini masuk kedalam faktor ke-3.
2 Minat terhadap komunitas, karena variabel ini memiliki nilai
loading terbesar pada komponen faktor ke-3, yaitu sebesar 0,788. Maka variabel ini masuk kedalam faktor ke-3.
3 Anggota klub, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar
pada komponen faktor ke-3, yaitu sebesar 0,513. Maka variabel ini masuk kedalam faktor ke-3.
4 Opini terhadap diri sendiri, karena variabel ini memiliki nilai
loading terbesar pada komponen faktor ke-3, yaitu sebesar 0,508. Maka variabel ini masuk kedalam faktor ke-3.
114 d.
Faktor ke-4 didominasi oleh : 1
Kebudayaan, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-4, yaitu sebesar 0,752. Maka variabel ini
masuk kedalam faktor ke-4 2
Untuk Melepas Kejenuhan Biasanya Pergi Keluar Rumah, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor
ke-4, yaitu sebesar 0,728. Maka variabel ini masuk kedalam faktor ke-4
3 Pendidikan, karena variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada
komponen faktor ke-4, yaitu sebesar -0,625. Maka variabel ini masuk kedalam faktor ke-4.
4 Menyukai keluarga yang memberi kritik dan saran, karena variabel
ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-4, yaitu sebesar 0,525. Maka variabel ini masuk kedalam faktor ke-4.
e. Faktor ke-5 didominasi oleh :
1 Ingin mendapat bantuan keluarga bila mengalami kesulitan,
variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-5, yaitu sebesar 0,695. Maka variabel ini masuk kedalam faktor
ke-5. 2
Fashion, variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-5, yaitu sebesar 0,560. Maka variabel ini
masuk kedalam faktor ke-5.
115 3
Kegiatan sosial, variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-5, yaitu sebesar 0,511. Maka variabel ini
masuk kedalam faktor ke-5. 4
Minat terhadap pekerjaan, variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-5, yaitu sebesar 0,492. Maka
variabel ini masuk kedalam faktor ke-5. 5
Belanja, variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-5, yaitu sebesar 0,459. Maka variabel ini
masuk kedalam faktor ke-5. f.
Faktor ke-6 didominasi oleh : 1
Mengisi liburan dengan rekreasi bersama teman, variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-6, yaitu
sebesar 0,801. Maka variabel ini masuk kedalam faktor ke-6. 2
Menghabiskan liburan dengan berkumpul bersama keluarga, variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor
ke-6, yaitu sebesar -0,590. Maka variabel ini masuk kedalam faktor ke-6.
g. Faktor ke-7 didominasi oleh :
Hobi membuat saya terlibat dengan banyak orang, variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen faktor ke-7, yaitu
sebesar 0,898. Maka variabek ini masuk kedalam faktor ke-7.
116 h.
Faktor ke-8 didominasi oleh : Isu sosial, variabel ini memiliki nilai loading terbesar pada komponen
faktor ke-8, yaitu sebesar 0,816. Maka variabel ini masuk kedalam faktor ke-8.
6. Penamaan Faktor
Untuk menamai faktor yang telah terbentuk dalam analisis faktor, dapat dilakukan dengan dua cara, pertama memberikan nama faktor yang
dapat mewakili nama-nama variabel yang membentuk faktor tersebut. Kedua, mamberikan nama faktor berdasarkan variabel yang memiliki
nilai factor loading tertinggi. Hal ini dilakukan apabila tidak dimungkinkan untuk memberi nama faktor yang dapat mewakili semua
variabel yang membentuk faktor tersebut Sulianto, 2005 : 120-121. a.
Faktor ke-1 terbentuk dari variabel : 1
Opini Bisnis, dengan faktor loading sebesar 0,741. 2
Media, dengan faktor loading sebesar 0,724. 3
Olah raga, dengan faktor loading sebesar 0,583. Dengan melihat variabel yang membentuk faktor ke-1, maka
faktor ke-1 diberi nama faktor santai. Opini terhadap bisnis merupakan
variabel yang
mempengaruhi remaja
dalam menggunakan IM3. Sebagian besar responden memandang bahwa
perang tarif dalam bisnis kartu seluler memberikan keuntungan kepada konsumen. Dalam hal ini mereka tidak mempermasalahkan
adanya perang tarif. Justru sebaliknya, mereka merasa senang
117 dengan adanya perang tarif, karena semua operator seluler
berlomba-lomba menawarkan tarif yang murah dengan layanan yang menarik. Dan hanya operator dengan tarif termurah dan
layanan terbaiklah yang nantinya akan dipilih oleh konsumen. Media merupakan variabel yang mempengaruhi konsumen
dalam menggunakan kartu seluler IM3. Sebagian besar responden berpendapat bahwa televisi merupakan media paling penting dan
utama untuk mengetahui informasi tentang berbagai hal. Pendapat tersebut dapat berpengaruh pada gaya hidup mereka, dimana
mereka akan selalu menggunakan sebagian waktu mereka untuk menonton televisi demi memperoleh informasi-informasi terkini
mengenai fashion, musik, produk, ekonomi dan sebagainya. Olah raga merupakan variabel yang mempengaruhi remaja
dalam menggunakan IM3. Sebagian besar responden menyatakan bahwa oleh raga adalah kegiatan yang selalu mereka lakukan di
waktu luang. Pada saat berolah raga biasanya mereka memperoleh informasi tentang sebuah produk. Misalnya IM3 yang selalu
menjadi sponsor utama dalam turnamen basket antar SMU di kota Rangkasbitung.
b. Faktor ke-2 terbentuk dari variabel :
1 Opini Produk, dengan faktor loading sebesar 0,767.
2 Opini Ekonomi, dengan faktor loading sebesar 0,743.
118 Dengan melihat variabel yang membentuk faktor ke-2, maka
faktor ke-2 diberi nama faktor pembelian. Produk merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian. Dalam hal
ini sebagian besar responden menyatakan bahwa produk yang harganya mahal tidak selalu memiliki kualitas yang baik. Opini
responden terhadap produk tersebut mempengaruhi perilakunya terhadap keputusan pembelian kartu seluler IM3. Dengan tarif yang
murah, IM3 mampu menyuguhkan layanan dan fitur-fitur yang menarik, sehingga kebutuhan dan keinginan remaja dapat terpenuhi
oleh IM3. Keputusan remaja dalam menggunakan kartu seluler IM3 juga
dipengaruhi oleh opininya terhadap ekonomi. Sebagian responden memandang bahwa keadaan perekonomian Indonesia belum
sepenuhnya membaik. Pandangan tersebut akan berdampak pada perilaku konsumsinya, dimana mereka akan berusaha menekan
pengeluarannya dan hanya akan mengkonsumsi produk-produk yang harganya murah.
c. Faktor ke-3 terbentuk dari variabel :
1 Menghilangkan kejenuhan dengan menonton televisi, dengan
faktor loading sebesar 0,868. 2
Minat terhadap komunitas, dengan faktor loading sebesar 0,788. 3
Anggota klub, dengan faktor loading sebesar 0,513. 4
Opini terhadap diri sendiri, dengan faktor loading sebesar 0,508.
119 Dengan melihat variabel yang membentuk faktor ke-3, maka
faktor ke-3 diberi nama faktor referensi. Menghilangkan kejenuhan dengan menonton televisi merupakan variabel yang yang
mempengaruhi remaja dalam menggunakan IM3. Sebagian besar responden menyatakan bahwa menonton televisi adalah kegiatan
yang selalu mereka lakukan untuk menghilangkan rasa jenuh. Dari kegiatan menonton televisi tersebut banyak informasi yang mereka
peroleh mulai dari berita sampai dengan iklan-iklan dari berbagai produk. Dengan demikian, tak heran jika informasi atas IM3 pun
mereka peroleh dari televisi. Minat terhadap komunitas dan anggota klub merupakan
variabel yang mempengaruhi remaja dalam menggunakan kartu seluler IM3. Kalangan remaja memiliki kebiasaan bermain diluar
dan suka sekali nge-grup dengan teman-temannya. Keikutsertaan mereka dalam sebuah keaggotaan klub dan komunitas, membuat
mereka dapat berinteraksi dengan banyak orang. Dengan demikian, pilihan-pilihan mereka akan sebuah produk dapat dipengaruhi oleh
anggota klub dan komunitas yang mereka ikuti. Begitu juga halnya dengan pilihan mereka dalam menggunakan IM3. Banyaknya
teman-teman sebaya yang menggunakan IM3 adalah salah satu alasan bagi remaja untuk menggunakan IM3.
Demikian juga halnya dengan opini mereka terhadap diri sendiri. Sebagian besar responden memandang dirinya adalah
120 seorang pribadi yang mudah bergaul dan memiliki banyak teman.
Bagaimana individu memandang dirinya akan mempengaruhi minat terhadap suatu obyek. Konsep diri sebagai inti dari pola
kepribadian akan menentukan perilaku individu dalam menghadapi permasalahan hidupnya, karena konsep diri merupakan frame of
reference yang menjadi awal perilaku. d.
Faktor ke-4 terbentuk dari variabel : 1
Opini Kebudayaan, dengan faktor loading sebesar 0,752. 2
Untuk Melepas Kejenuhan Biasanya Pergi Keluar Rumah, dengan faktor loading sebesar 0,728.
3 Opini Pendidikan, dengan faktor loading sebesar -0,625.
4 Menyukai keluarga yang memberi kritik dan saran, dengan faktor
loading sebesar 0,525. Dengan melihat variabel yang membentuk faktor ke-4, maka
faktor ke-4 diberi nama kebiasaan. Opini mengenai kebudayaan merupakan faktor yang mempengaruhi remaja dalam menggunakan
IM3. Sebagian besar responden memiliki opini bahwa ng-grup atau membentuk sebuah komunitas sudah menjadi budaya dan
kebiasaan remaja zaman sekarang. Mereka melakukan hal tersebut semata-mata hanya untuk memenuhi kebutuhan mereka akan
sebuah komunikasi yang intens antar teman sebaya. Dengan membentuk klub atau komunitas, mereka berharap kebutuhan
mereka tersebut akan terpenuhi. Karena biasanya didalam sebuah
121 klub atau komunitas akan terjadi komunikasi intens antara sesama
anggota kelompok. Kaitannya dengan pilihan remaja terhadap IM3 adalah, Karena IM3 memberikan fasilitas kepada kalangan remaja
untuk membentuk sebuah grup. Sehingga mereka masih tetap dapat melakukan diskusi dan komunikasi yang intens dengan anggota
kelompoknya dimanapun mereka berada. Untuk melepas kejenuhan biasanya pergi keluar rumah
merupakan variabel
yang mempengaruhi
remaja dalam
menggunakan IM3. Sebagian besar responden menyatakan bahwa pada saat merasa jenuh, mereka biasanya pergi keluar rumah.
Tujuan mereka pergi keluar rumah semata-mata hanyalah untuk mencari hiburan dan refreshing. Bermain bersama teman atau
“nongkrong” ditempat-tempat tertentu hanya untuk menghabiskan rokok sebatang, merupakan beberapa bentuk kegiatan remaja yang
dianggap dapat menghilangkan rasa jenuh. Banyak hal yang mereka peroleh dari kegiatan mencari hiburan diluar tersebut. Salah
satunya adalah tanpa sengaja mereka melihat iklan-iklan IM3 yang ditempel di papan billboard di sepanjang jalan yang menawarkan
berbagai benefit yang menarik. Hal tersebut kemungkinan besar dapat mempengaruhi mereka untuk menggunakan produk IM3.
Opini terhadap pendidikan merupakan variabel yang mempengaruhi remaja dalam menggunakan IM3. Sebagian
responden menyatakan bahwa tingkat pendidikan seseorang
122 berpengaruh terhadap barang yang dibelinya. Artinya, makin tinggi
pendidikan seseorang maka akan semakin rasional dalam memilih produk. Walaupun sebagian besar pendidikan remaja masih sebatas
tingkat SMA, namun dalam memilih produk mereka sudah sangat rasional, mereka hanya akan memilih produk yang dapat
memberikan value dan benefit yang paling menguntungkan dengan harga yang terjangkau. Hal itu didukung oleh keadaan keuangan
remaja yang pas-pasan. Pilihan remaja dalam menggunakan IM3 dikarenakan IM3 dapat memberikan value dan benefit yang sangat
menguntungkan dengan harga yang terjangkau. Menyukai keluarga yang memberikan kritik dan saran
merupakan variabel
yang mempengaruhi
remaja dalam
menggunakan IM3. Sebagian besar responden berpendapat bahwa mereka menyukai keluarga yang anggotanya boleh saling memberi
kritik dan saran. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah keluarga. Kebiasaan seorang remaja
dalam menentukan pilihan terhadap sebuah produk adalah dengan meminta saran atau masukan dari keluarga, terutama orang tua. Hal
itu dilakukan karena keluarga dinilai dapat menentukan pilihan- pilihan terbaik bagi mereka.
123 e.
Faktor ke-5 terbentuk dari variabel : 1
Ingin mendapat bantuan keluarga bila mengalami kesulitan, dengan faktor loading sebesar 0,695.
2 Fashion, dengan faktor loading sebesar 0,560.
3 Kegiatan sosial, dengan faktor loading sebesar 0,511.
4 Minat terhadap pekerjaan, dengan faktor loading sebesar 0,492.
5 Belanja, dengan faktor loading sebesar 0,459.
Dengan melihat variabel yang membentuk faktor ke-5, maka sangat tidak memungkinkan untuk memberi nama faktor yang
dapat mewakili semua variabel yang membentuk faktor tersebut. Dengan demikian pemberian nama untuk faktor ke-5 ditentukan
dari variabel yang memiliki nilai loading paling besar. Jadi faktor ke-5 diberi nama faktor ingin mendapat bantuan keluarga bila
mengalami kesulitan. Sebagian besar responden menyatakan bahwa mereka sangat
mengharapkan bantuan dari keluarga bila mengalami kesulitan, terutama kesulitan keuangan. Keadaan tersebut mengindikasikan
bahwa sebenarnya kalangan remaja masih bergantung pada keluarga, terutama orang tua. Hal itu disebabkan karena sebagian
besar remaja berstatus seorang pelajarmahasiswa yang pada umumnya mereka belum memiliki pekerjaan sehingga kantong
mereka pun cenderung pas-pasan. Dengan demikian sangatlah
124 wajar jika mereka merupakan konsumen yang sangat sensitif
terhadap harga. Fashion merupakan variabel yang mempengaruhi remaja
dalam menggunakan IM3. Dalam hal berpenampilan, biasanya remaja ingin selalu tampil modis. Mereka selalu mengikuti
perkembangan mode terutama mode pakaian yang sedang trend. Hal tersebut mereka lakukan demi mengikuti perkembangan zaman
dan menunjukan statusnya sebagai remaja yang modis dan trendy. Kaitannya dengan penggunaan IM3 adalah, IM3 menghadirkan
sebuah layanan berita melalui SMS yang bertajuk “real time SMS media”. Dengan layanan “real time SMS media” tersebut, para
pelanggan dapat mengakses berbagai informasi seperti, ekonomi, politik, budaya, fashion, kuliner dan sebagainya.
Sebagian besar responden menyatakan bahwa mereka lebih sering berinteraksi dengan teman-teman sebaya daripada orang
yang umurnya lebih tua dari mereka. Bagi mereka berinteraksi dengan teman sebaya lebih menyenangkan dan nyambung. Hal
itulah yang membuat mereka terkadang enggan untuk berinteraksi dengan orang yang umurnya lebih tua dari mereka. Selain itu,
keengganan mereka untuk berinteraksi dengan orang tua, karena mereka tidak mau teman-temannya menganggap bahwa dirinya
adalah “orang tua”. Hal itu berpengaruh terhadap perilaku konsumsinya, sehingga dalam memilih produk pun mereka
125 cenderung mengikuti perkembangan zaman dan teman-teman
sebaya. Minat
terhadap pekerjaan
merupakan variabel
yang mempengaruhi remaja dalam menggunakan IM3. Sebagian besar
responden menyatakan bahwa mereka lebih menyukai pekerjaan kantoran daripada pekerjaan lapangan. Mereka menilai bahwa
pekerjaan kantoran itu lebih bergengsi, intelek dan trendy. Berkaitan dengan itu, IM3 merupakan merek terkenal diseluruh
nusantara dan para pelanggannya sebagian besar adalah kalangan muda dan trendy.
Belanja merupakan variabel yang mempengaruhi remaja dalam menggunakan IM3. Sebagian besar responden menyatakan bahwa
mereka tidak mengutamakan merek dalam berbelanja, bagi mereka harga merupakan faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam
berbelanja, karena belum tentu merek yang terkenal dengan harga yang mahal akan mampu memenuhi kebutuhan dan memberikan
kepuasan. Dengan kondisi keuangan remaja yang terbatas, tampaknya
harga menjadi
pertimbangan utama
dalam mengkonsumsi sebuah produk. Dengan menggunakan IM3, remaja
sebagai konsumen akan memperoleh dua keuntungan. pertama, merek IM3 yang terkenal ditambah dengan fitur dan layanan
menarik sehingga dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan. kedua, tarif IM3 yang disesuai dengan kondisi keuangan remaja.
126 f.
Faktor ke-6 terbentuk dari variabel : 1
Mengisi liburan dengan rekreasi bersama teman, dengan faktor loading sebesar 0,801.
2 Menghabiskan liburan dengan berkumpul bersama keluarga,
dengan faktor loading sebesar -0,590 Dengan melihat variabel yang membentuk faktor ke-6, maka
faktor ke-6 diberi nama faktor liburan. Mengisi liburan dengan rekreasi bersama teman merupakan variabel yang mempengaruhi
remaja dalam menggunakan IM3. Bila liburan sekolahkuliah tiba, biasanya kalangan remaja membuat rencana untuk rekreasi.
Berbagai tempat rekreasi mereka kunjungi mulai dari yang didalam kota sampai diluar kota. Berkaitan dengan kegiatan remaja yang
selalu mengisi liburan dengan rekreasi bersama teman, IM3 menyuguhkan layanan menarik yaitu “I-Menu”. Pada layanan “I-
Menu” ini, pelanggan dapat mengakses informasi liburan seperti, wisata, belanja, kuliner, SPBU, ATM dan sebagainya.
Begitu juga halnya dengan variabel mengabiskan liburan dengan berkumpul bersama keluarga, merupakan variabel yang
mempengaruhi remaja dalam menggunakan kartu IM3. Sebagian besar responden menyatakan bahwa mereka lebih senang
menghabiskan liburan dengan berkumpul bersama keluarga. Hal ini menunjukan bahwa mereka memiliki gaya hidup yang sederhana
dan lebih senang tinggal di rumah dengan berkumpul bersama
127 keluarga dari pada harus rekreasi yang dinilai banyak
menghabiskan biaya. Kaitannya terhadap keputusan untuk menggunakan IM3 adalah, IM3 mengadakan promo setiap liburan
sekolah tiba yaitu, dengan memberikan tarif murah untuk internetan. Dengan tarif hanya Rp. 1Kb tanpa batas. Dengan
demikian, walaupun hanya menghabiskan liburan dirumah, pelanggan tetap dapat menikmati liburan yang seru dengan
melakukan internetan sambil berkumpul bersama keluarga. g.
Faktor ke-7 terbentuk dari variabel : Faktor ke-7 hanya terdiri satu variabel saja yaitu, hobi membuat
saya terlibat dengan banyak orang, dengan faktor loading sebesar 0,898. Karena faktor ke-7 hanya memiliki satu variabel saja, maka
faktor ke-7 diberi nama faktor hobi. h.
Faktor ke-8 terbentuk dari variabel : Begitu juga halnya dengan faktor ke-8 yang hanya terdiri dari satu
variabel saja yaitu, isu sosial dengan faktor loading sebesar 0,816. Karena faktor ke-8 hanya memiliki satu variabel saja, maka faktor ke-
8 diberi nama faktor sosial. Opini terhadap isu-isu sosial merupakan variabel yang mempengaruhi remaja dalam menggunakan IM3.
Sebagian besar remaja berpendapat bahwa mereka sangat prihatin melihat anak-anak jalanan yang putus sekolah. Dari pandangan
tersebut dapat diketahui bahwa, walaupun kalangan remaja masih berusia sangat belia, namun mereka sangat menaruh perhatian besar
128 terhadap isu sosial yang berkembang di masyarakat terutama masalah
pendidikan anak-anak jalanan. Keadaan tersebut menunjukan bahwa mereka memiliki jiwa sosial yang tinggi.
Keputusan remaja untuk menggunakan IM3 disebabkan karena IM3 dapat memfasilitasi keingingan mereka untuk membantu anak-
anak kurang mampu terutama anak-anak jalanan untuk tetap bersekolah. IM3 menyisihkan sebagian pendapatan dari penggunaan
layanan setiap isi ulang pulsa Indosat, setiap pengiriman MMS kartu prabayar dan pascabayar, setiap pengiriman i-Say kartu prabayar dan
pascabayar, serta pengaktifan i-Ring lagu-lagu nasional, selama periode 1 hingga 17 Agustus 2009. Penyisihan pendapatan ini
ditambahkan dengan dana Corporate Social Responsibility Indosat mencapai jumlah Rp. 800 juta. Melalui tema ”Satukan Cinta Negeri”
Indosat mewujudkannya dengan mengajak pelanggan, stakeholder dan masyarakat untuk turut peduli dalam memajukan pendidikan anak
negeri www.indosat.com
.
129
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI