Sumber –Sumber Bahan Tambahan Makanan Fungsi Bahan Tambahan Makanan

Pada umumnya bahan tambahan pangan yang digunakan hanya dapat dibenarkan apabila Puspitasari, 2001: 1. Dimaksudkan untuk mencapai masing-masing tujuan penggunaan dalam pengolahan 2. Tidak digunakan untuk menyembunyikan penggunaan bahan yang salah atau tidak memenuhi syarat. 3. Tidak digunakan untuk menyembunyikan cara kerja yang bertentangan dengan cara produksi yang baik untuk pangan. 4. Tidak digunakan untuk menyembunyikan kerusakan bahan pangan.

2.4.2. Sumber –Sumber Bahan Tambahan Makanan

Menurut Riandini 2008 BTM Bahan Tambahan Makanan bisa berasal dari makanan yang dapat disintesa secara kimia atau diproduksi dengan proses biologi. 1. Bahan tambahan sintetik. Penggunaan bahan tambahan sintetik telah meningkat setelah pergantian abad. bahan tambahan sintetik diperoleh dari proses pengolahan bahan kimia yang mempunyai sifat serupa dengan bahan alamiah yang sejenis, baik susunan kimia, maupun sifat metabolisme nya. 2. Bahan tambahan biologi baik dari hewan maupun dari tumbuhan seperti lesitin dan asam sitrat. Bahan Tambahan Makanan yang bersumber langsung dari alam Pada umumnya Bahan Tambahan Makanan dibagi menjadi dua golongan besar, Cahyadi 2006 : 1. Bahan Tambahan Pangan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan, dengan mengetahui komposisi bahan tersebut dan maksud Elisabet R. Purba : Analisis Zat Pewarna Pada Minuman Sirup Yang Dijual Di Sekolah Dasar Kelurahan Lubuk Pakam III Kecamatan Lubuk Pakam, 2010. penambahan itu dapat mempertahankan kesegaran, cita rasa, dan membantu pengolahan. Contohnya pengawet, pewarna dan pengeras. 2. Bahan Tambahan Pangan yang tidak sengaja ditambahkan, yaitu bahan yang tidak mempunyai fungsi dalam makanan tersebut, terdapat secara tidak sengaja, baik dalam jumlah sedikit atau cukup banyak akibat perlakuan selama proses produksi, pegolahan dan pengemasan. Bahan ini dapat pula merupakan residu atau kontaminan dari bahan yang disengaja ditambahkan untuk tujuan produksi bahan mentah atau penangananya yang masih terus terbawa ke dalam makanan yang akan dikonsumsi. Contohnya residu pestisida.

2.4.3. Fungsi Bahan Tambahan Makanan

Fungsi Dasar Bahan Tambahan Makanan yaitu Puspitasari, 2001 : a. Meningkatkan nilai gizi makanan, banyak makanan yang diperkaya atau difortifikasi dengan vitamin untuk mengembalikan vitamin yang hilang selama pengolahan, seperti penambahan berbagai vitamin B ke dalam tepung terigu, vitamin A dan D ke dalam susu. b. Memperbaiki nilai sensori makanan, warna, bau, rasa dan tekstur suatu bahan pangan berkurang akibat pengolahan dan penyimpanan. c. Memperpanjang umur simpan makanan, yaitu untuk mencegah timbulnya mikroba maupun untuk mencegah terjadinya reaksi kimia yang tidak dikehendaki selama pengolahan dan penyimpanan. Elisabet R. Purba : Analisis Zat Pewarna Pada Minuman Sirup Yang Dijual Di Sekolah Dasar Kelurahan Lubuk Pakam III Kecamatan Lubuk Pakam, 2010.

2.4.4. Penggolongan Bahan Tambahan Makanan: