Menurut Irianto dan Waluyo 2007, penggunaan bahan pewarna baik yang pewarna buatan maupun yang dilarang dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
Pewarna yang dilarang dapat meracuni ginjal dan dapat megakibatkan gangguan fungsi hati maupun kanker karena merupakan pewarna tekstil. Menurut Yuliarti
2006 pewarna sintetik dapat menyebabkan gangguan kesehatan apabila melebihi batas yang telah ditentukan seperti dapat menyebabkan tumor, hiperaktif pada anak-
anak, menimbulkan efek pada sistem saraf, alergi dan dapat menimbulkan radang selaput lendir pada hidung, sakit pinggang, muntah-muntah dan gangguan
pencernaan. Salah satu produk makanan dan minuman yang paling sering ditambahkan
dengan zat warna adalah minuman sirup. Minuman tersebut sangat digemari oleh anak-anak SD karena warnanya yang menarik. Maka penulis tertarik untuk meneliti
zat warna yang terdapat pada minuman sirup yang dijajakan di Sekolah Dasar di Kelurahan Lubuk Pakam III Kecamatan Lubuk Pakam, pemilihan lokasi tersebut
dikarenakan oleh masih banyaknya pedagang minuman jajanan, dimana disetiap lingkungan sekolah terdapat sekitar satu sampai tiga penjual yang menjajakan
minuman sirup yang berwarna merah dan kuning.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah zat warna yang digunakan pada minuman sirup yang
dijajakan di Sekolah Dasar Kelurahan III Lubuk Pakam sesuai dengan Permenkes RI No. 722MenkesPerIX1988.
Elisabet R. Purba : Analisis Zat Pewarna Pada Minuman Sirup Yang Dijual Di Sekolah Dasar Kelurahan Lubuk Pakam III Kecamatan Lubuk Pakam, 2010.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui penggunaan zat pewarna sebagai bahan tambahan pada minuman sirup yang dijual di Sekolah Dasar Kelurahan III Lubuk Pakam.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui jenis zat pewarna yang terkandung dalam minuman sirup
yang dijual di Sekolah Dasar Kelurahan III Lubuk Pakam kemudian disesuaikan dengan Permenkes RI No. 722MenkessPerIX1988.
2. Untuk mengetahui kadar zat pewarna yang digunakan dalam minuman sirup
yang dijual di Sekolah Dasar Kelurahan III Lubuk Pakam kemudian
disesuaikan dengan Permenkes RI No. 722MenkessPerIX1988. 1.4. Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan masukan bagi Puskesmas untuk memberikan penyuluhan
tentang jajanan yang sehat dalam program UKS. 2.
Sebagai bahan masukan bagi BPOM untuk mengadakan pengawasan terhadap makanan dan minuman jajanan yang akan dijual di lingkungan sekolah.
Elisabet R. Purba : Analisis Zat Pewarna Pada Minuman Sirup Yang Dijual Di Sekolah Dasar Kelurahan Lubuk Pakam III Kecamatan Lubuk Pakam, 2010.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sanitasi Makanan dan Minuman
Makanan dan minuman merupakan bahan yang sangat dibutuhkan oleh mahluk hidup, yang berguna bagi kelangsungan hidupnya. Makanan yang kita
butuhkan tidak hanya untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik saja, namun demikian makanan dan minuman dapat pula membahayakan kesehatan manusia
karena dapat berperan sebagai perantara berbagai penyakit, untuk mendapatkan makanan dan minuman yang terjamin baik dari segi kualitas, maupun kuantitas
diperlukan adanya tindakan diantaranya adalah sanitasi makanan dan minuman Slamet,1994.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam usaha sanitasi makanan dan minuman adalah:
1. Keamanan makanan dan minuman yang disediakan.
2. Hygiene perorangan dan praktek-praktek penanganan makanan dan minuman
oleh karyawan yang bersangkutan. 3.
Keamanan terhadap penyediaan air. 4.
Pegelolahan terhadap kontaminasi selama dalam proses pegolahan, penyajian, dan penyimpangan.
5. Pengolahan pembuangan air limbah dan kotoran.
6. Penyucian, kebersihan dan penyimpanan alat-alat.
Elisabet R. Purba : Analisis Zat Pewarna Pada Minuman Sirup Yang Dijual Di Sekolah Dasar Kelurahan Lubuk Pakam III Kecamatan Lubuk Pakam, 2010.
Untuk hal tersebut di atas, tidak terlepas dari pengawasan terhadap tenaga pengolah makanan, pedagang yang menyajikan makanan, alat-alat yang
dipergunakan dalam proses pengolahan makanan dan minuman, tempat- tempat produksi makanan dan minuman yang tidak saniter serta air yang
dipergunakan dalam kegiatan-kegiatan tersebut yang tidak memenuhi syarat.
2.2. Makanan dan Minuman Jajanan