Tujuan Penambahan Zat Pewarna Dampak Zat Pewarna Bagi Kesehatan

Kuinelin Kuning FCF Riboflavina Tartrazine Sunset Yellow FCF Cl. Food Yellow 3 Riboflavina Tartrazine 15980 - 19140 Secukupnya Secukupnya Secukupnya Sumber: Peraturan Menkes RI, Nomor 722MenkesPerIX88

2.5.3. Tujuan Penambahan Zat Pewarna

Menurut Syah, dkk 2005, kemajuan teknologi pangan memungkinkan zat pewarna dibuat secara sintetis. Dalam jumlah yang sedikit, suatu zat kimia bisa memberi warna yang stabil pada produk pangan. Beberapa alasan utama menambahkan zat pewarna pada makanan: 1. Untuk menutupi perubahan warna akibat paparan cahaya, udara, atau temperatur yang ekstirm akibat proses pegolahan dan penyimpanan. 2. Memperbaiki variasi alami warna. Produk pangan yang salah warna akan diasosiasikan dengan kualitas rendah. Jeruk yang matang dipohon misalnya sering disemprotkan pewarna Citrus Red No. 2 untuk memperbaiki warnanya yang hijau burik atau orange kecoklatan. 3. Membuat identitas produk pangan. Identitas es krim strawberry adalah merah. Permen rasa mint aka berwarna hijau muda sementara rasa jeruk akan berwarna hijau yang sedikit tua. 4. Menarik minat konsumen dengan pilihan warna yang menyenangkan. Elisabet R. Purba : Analisis Zat Pewarna Pada Minuman Sirup Yang Dijual Di Sekolah Dasar Kelurahan Lubuk Pakam III Kecamatan Lubuk Pakam, 2010. 5. Untuk menjaga rasa dan vitamin yang mungkin akan terpengaruh sinar matahari selama produk simpan.

2.5.4. Dampak Zat Pewarna Bagi Kesehatan

Pemakain zat pewarna sintetis dalam makanan dan minuman mempunyai dampak positif bagi produsen dan konsumen, diantaranya dapat membuat suatu makanan lebih menarik, meratakan warna makanan, mengembalikan warna bahan dasar yang telah hilang selama pengolahan ternyata dapat pula menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan dan bahkan memberikan dampak yang negatif bagi kesehatan konsumen. Menurut Cahyadi 2006, ada hal-hal yang mungkin memberikan dampak negatif tersebut apabila : 1. Bahan pewarna sintetis ini dimakan dalam jumlah kecil namun berulang. 2. Bahan pewarna sintetis dimakan dalam jangka waktu yang lama. 3. Kelompok masyarakat yang luas dengan daya tahan yang berbeda-beda yaitu tergantung pada umur, jenis kelamin, berat badan, mutu makanan sehari-hari dan keadaan fisik. 4. Beberapa masyarakat menggunakan bahan pewarna sintetis secara berlebihan. 5. Penyimpanan bahan pewarna sintetis oleh pedagang bahan kimia yang tidak memenuhi persyaratan. Sejumlah makanan yang kita konsumsi tidak mengandung zat berbahaya menurut daftar zat warna yang dinyatakan sebagai bahan berbahaya Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 722MenkesPerIX1988. Namun demikian, Elisabet R. Purba : Analisis Zat Pewarna Pada Minuman Sirup Yang Dijual Di Sekolah Dasar Kelurahan Lubuk Pakam III Kecamatan Lubuk Pakam, 2010. penggunaan pewarna tesebut hendaknya dibatasi karena meskipun relatif aman, penggunaannya dalam jumlah yang besar tetap dapat membahayakan kesehatan konsumen. Beberapa bahan pewarna yang harus dibatasi penggunaannya diantaranya adalah amaran, allura merah, citrus merah, caramel, erithrosin, indigotine, karbon hitam,kurkumin. Amaran dalam jumlah yang besar dapat menimbulkan tumor, reaksi alergi pada pernafasan dan dapat mengakibatkan hiperaktif pada anak-anak. Allura merah dapat memicu kanker limpa, sedangkan karamel dapat menimbulkan efek pada sistem syaraf dan dapat menyebabkan gangguan kekebalan. Penggunaan Tartrazine ataupun Sunset Yellow yang berlebihan dapat meyebabkan reaksi alergi, khususnya bagi orang yang sensitif pada asam asetilsiklik dan asam benzoat, selain akan mengakibatkan asma dapat pula mengakibatkan hiperaktif pada anak. Fast Green FCF yang berlebihan akan meyebabkan reaksi alergi dan produksi tumor, sedangkan Sunset Yellow dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan radang selaput lendir pada hidung, sakit pinggang, muntah-muntah, dan gangguan pencernaan. Indigotine dalam dosis tertentu mengakibatkan hiperaktif pada anak-anak. Pemakaian eritrosin akan mengakibatkan reaksi alergi pada pernafasan, hiperaktif pada anak-anak dan efek yang kurang baik pada otak dan perilaku, sedangkan Ponceau SX dapat mengakibatkan kerusakan sistem urin, kemudian dapat memicu timbulnya tumor Yuliarti, 2007. Begitu juga dengan zat pewarna yang berbahaya seperti Rhodamin B, pemakaian zat warna ini tidak diizinkan karena dapat menimbulkan bahaya bagi Elisabet R. Purba : Analisis Zat Pewarna Pada Minuman Sirup Yang Dijual Di Sekolah Dasar Kelurahan Lubuk Pakam III Kecamatan Lubuk Pakam, 2010. konsumen. Bahan ini bila dikonsumsi bisa menyebabkan gangguan pada fungsi hati, bahkan kanker hati Cahyadi,2006. Tabel 2.4. Daftar Zat Pewarna Sintetis yang Dilarang di Indonesia Bahan Pewarna Nomor Indeks Warna C.l.No. Citrus red No.2 Ponceau 3 R Ponceau SX Rhodamin B Guinea Green B Magenta Chrysoidine Butter Yellow Sudan I Methanil Yellow Auramine Oil Oranges SS Oil Orange XO Oil Yellow AB Oil Yellow OB 12156 16155 14700 45170 42085 42510 11270 11020 12055 13065 41000 12100 12140 11380 11390 Sumber: Peraturan Menkes RI, Nomor 722MenkesPerIX88

2.6. Jenis-Jenis Minuman